My Love Feel

77 1 0
                                    

Begitu tiba di Puncak, kami memang menginap di Talita Resort. Ya. Hotel ini memang menyajikan pemandangan indah dan lokasinya sangat dekat dengan tempat syuting Renatta besok. "Mas. Mandi dulu. Aku barusan udah. Air hangatnya udah aku set up," ucap Renatta saat ia selesai mandi. "Iya sayang. Na. Aku udah pesen makan. Nanti dianter," sambungku. "Iya sayang. Kamu mandi dulu. Nanti kalau makananya udah dianter, aku siapin," timpal Renatta sambil menyerahkan handukku. Aku menurut dan benar saja, makanan pesananku sudah tiba begitu aku selesai mandi. Aku memesan sup buntut, iga bakar, juga nasi putih dan 2 gelas jus buah. Kami segera makan karena...udara yang dingin membuat kami kelaparan. Usai makan, Renatta menyiapkan keperluan syutingnya dan aku memantau pekerjaan dari laptopku. Ya. Sejak fokus menjadi CEO, aku memang bisa lebih mobile kerjanya. "Mas. Kamu masih sibuk?," tanya Renatta sambil memijit pelan bahuku. "Dikit lagi, Sayang. Kenapa?," tanyaku sambil memandang wajah cantik istri tersayang. "Nggak. Ya.....Aku cuma gak mau kamu tuh terlalu capek," jawab Renatta sembari memijitiku pelan. "Nah. Udah beres. Tadi cuma ngecek laporan mingguan kantor aja, Sayang," jelasku. Kucium Renatta dengan sejuta sayang. Lalu, kami menonton film di Netflix hingga kami tidur sambil saling peluk.

Esok harinya, kami menyempatkan diri untuk berenang sejenak di kolam renang area Talita Resort yang dari jauh berbentuk hati. kami berpose sebelum renang dan mengupload foto berdua dengan caption, 'Our morning love view.' "Mas. Enak banget ya. Suasananya disini beneran private and well, abis syuting, kita keliling dulu, trus kita......besok siang aja pulangnya, kayak rencana awal," ujar Renatta. "Boleh kok Sayang. Senin besok juga aku gak kekantor. Baru early meeting tuh hari Selasa sampe Kamis," balasku. Kucium kilas pipi istriku, yang ia balas dengan kecupan hangat di pipiku. Usai renang, kami mandi dan sarapan. Aku memilih menyantap sampai puas serabi kesukaanku. "Wah....Kamu suka banget sama serabi ya sayang," goda Renatta. "Iya. Enak banget. Ini masih hangat loh, Na," balasku seraya menyuapi Renatta. "Iya. Enak banget loh," sambung Renatta. "Mas. Coba ini,Sayang. Ini nasi timbel," lanjut Renatta seraya menyuapiku. Alhasil, aku memesan nasi timbel lagi karena jujur, aku masih lapar. Usai sarapan, kami bersiap ke lokasi syuting.

Saat syuting. "Oke. Hari ini gue mau masak kerang bakar ala gue sendiri. Ini resepnya emang kerang, tapi Chef Willy and team siapin scallop. Hehe. banyak duit dia. Well. Oke. Basic nya, bumbu yang saya buat ini bisa untuk bakar-bakaran seafood jenis apapun, ayam, bahkan daging. Nak. Kalau kerang bakar yang mau dibuat ini, kebetulan menu kesukaan suami tersayang sih," ucap Renatta saat membuka vlog bersama Chef Willy, rekannya. Saat syuting, Renatta mengenakan kaos, celana dan sepatu hitam serta apron hitam stripes putih. Ia tak lupa memakai wedding ring kami sebagai simbol bahwa ia sudah menikah. "Wah wah....Menu kesukaan Mas suami rupanya," goda Chef Willy. "Iya. Dia kalo makan ini, bisa nambah banyak banget. Makanya, gue buat menu ini deh. Dia juga jadi suka food pairing yang gue buat. Trus kebetulan nih, kami berdua tuh penggila seafood banget. Kalau ke negara atau tempat yang ada pantainya, auto nyari seafood. Di Eropa aja sempat nyari-nyari tuh, walau kami dapatnya baru di Belanda dan pas di Ireland," balas Renatta sambil tersenyum. Selanjutnya, kulihat Renatta dengan telaten, cekatan dan sangat rapi mendemokan menu yang ia masak. "Asli. Ini enak parah," komentar chef Willy. "Nah. Gue bilang ini enak sih chef. Coba. Suami tersayang deh yang cicip," ujar Chef Willy. "Oke. Dia disini sih, nemenin. Mas. Kesini dong," panggil Renatta dan kuhampiri dia. Kukecup pipinya serta kurangkul pinggang ramping istriku terkasih. "Sayang. Coba nih. Cuma, ini scallop, bukan kerang yang biasanya,"ujar Renatta. Ia bahkan menyuapiku. "Honestly....Ini parah sih, enak banget loh Sayang," pujiku. Malah, 1 porsi scallop bakar itu kuhabiskan sendiri. Beruntung, Renatta membuat agak banyak untuk para kru juga. Usai menemani istriku syuting, kami segera menuju ke Talita resort untuk benar-benar eksplore kawasan disana. Ya. Kam juga keliling ke area bukit dan kebun disana serta menikmati pemandangan senja sambil ngopi dan makan snack berdua. "Astaga sayang. Kamu sama deh kayak aku. Sama-sama maniak klepon," godaku pada Renatta. "Iya donk...," balas Renatta. Ya. Kami berdua memang sama-sama penggila klepon sejati. Malah, kami take away 30 klepon untuk kami makan usai dinner. Malam itu, aku mengajak Renatta untuk dinner romantis di restoran yang ada di hotel tempat kami nginap. Malah, aku sudah reservasi khusus. "Mas. Kamu emang selalu penuh kejutan," ujar Renatta sambil tersenyum. "Iya. Demi kamu, apa sih yang nggak, my sunshine," sambungku. "Mas. Besok siang aku aja yang nyetir dari Puncak ke rumah. Kan kamu mau nunggu kabar dari Willy, adek sepupumu," usul Renatta. "Iya. Boleh. Tapi inget. Kalau kamu capek, aku aja loh. Kita gantian," balasku sambil tersenyum dan mengusap rambut Renatta dengan sayang. "Iya deh iy. Mas. Kamu coba deh. Ini aku pesan steak tapi pake bumbu rendang. Sini. Aku suap," timpal Renatta. Ia menyuapiku dan jujur,tiap ia suapi aku, makanan dimulutku akan berubah menjadi enak. "Mmmm. Enak sih sayang. Enak banget. Dagingnya bisa pas gitu," komentarku. "Well. Sayang. Aku pesan iga bakar madu. Sini, giliran. Aku suap," lanjutku seraya balas menyuapi istri tersayang. "Iya sih. Iga nya enak, empuk dan aku suka, bumbunya sih manis ya, cuma manisnya tuh gak over power," komentar Renatta. "Iya deh, my judge wife," godaku. Maka, kami menikmati makan malam dengan suasana yang romantis. Kuupload foto kami berdua dengan caption, 'Our candle light dinner. Love you my Renatta.' Renatta mengupload foto saat aku memeluknya dengan caption, 'Dinner of us yang juga kado dari suamiku. Well. Dia paling suka peluk-peluk gini but i like it, my love.'

Kesempurnaan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang