Masih bangun ga sih? Wkwk
Happy reading!
♥♥♥
"Kok pada tatap-tatapan doang? Lagi cosplay jadi patung?" Niko merusak suasana dengan otak dangkalnya itu.
Langsung saja ia diberi hadiah kontan dari Surya. Dengan segenap hati, kaki Surya menginjak kaki Niko yang berbalut sepatu.
"Anjir, sakit tolol!" maki Niko sembari mengusap sepatu putihnya yang menjadi kotor.
"Lo yang tolol!" balas Surya sembari melirik Ansel sekali, berusaha membuat cowok bernama Niko ini ingat apa yang tadi diceritakan Ansel.
"Kak Greta habis dari sini juga?" Akhirnya, Indira sebagai orang paling waras yang mengudarakan suaranya.
"I-iya," jawab Greta cukup canggung. "Lo ... ngapain di sini?" tanya Greta kemudian.
"Nganterin Kak Ansel. Kakak udah mau pulang? Enggak tunggu aja dulu, bareng kita?"
Baru saja Greta hendak membuka mulutnya, Ansel lebih dulu memotong. "Za, yuk masuk. Udah malem."
"Eh?" Tanpa mendapat persetujuan dari Indira, Ansel menarik cewek itu ke dalam. Meninggalkan Greta tanpa sepatah kata pun. Seolah Greta tidak ada di sana. Seolah Greta adalah orang asing bagi Ansel.
Tuh, kan. Untuk apa Ansel menulis kalimat di kertas tadi siang? Bodoh. Untuk apa Greta memercayai tulisan bodoh di kertas itu! Mana mungkin Ansel mencintainya.
***
Hari, minggu, bahkan bulan berlalu begitu cepat. Tanpa menghiraukan kondisi insan yang berpijak di atas bumi. Karena bumi berputar untuk manusia, bukan karena titah manusia.
Sejak kejadian malam itu, Greta selalu menghindar dari Ansel. Jika akan berpapasan pun, ia memilih untuk putar balik. Karena baginya, semua itu yang terbaik. Hidup keluarganya pun masih berjalan dengan harmonis. Tanisha? Greta sudah memaafkan cewek itu, namun mereka tidak lagi sedekat dulu. Hanya saling menyapa jika ada perlu. Haha, benar kata orang. Akan ada masanya, yang dulu sedekat minggu ke senin, akan sejauh senin ke minggu. Yang dulu chat tanpa tahu malu, akan ragu hanya menyapa hai. Dunia berputar, orang berubah, tapi kenangan masih seperti dulu. Tidak akan pernah berubah.
Bukan Greta tidak mau seperti dulu, namun dia merasa lebih ingin sendiri. Tidak ingin mempercayai seseorang berlebih lagi. Takut kejadian lama terulang? Iya.
Tepat di hari rabu ini, Greta akan menampilkan sebuah lagu di acara perpisahan. Ia mewakili kelasnya, dan telah siap di belakang panggung saat ini. Kakinya bergetar akibat grogi. Astaga, kenapa Greta jadi seperti ini? Biasanya saja dia tidak punya malu.
"Gre, udah mau tampil?" Entah dari mana asalnya, Tanisha sudah duduk di samping Greta. Cewek itu tidak menampilkan wajah seolah mereka sudah tidak sedekat dulu. Wajah Tanisha, masih tetap bersahabat. Melihatnya, membuat Greta tidak tega telah membuat Tanisha dan Alkan putus.
"Iya," jawab Greta seperlunya. Netranya menjelajah tidak menentu.
"Gue tanya sedikit boleh dong?"
"Tanya apa?" Greta langsung mengubah pandangannya menjadi menatap Tanisha sepenuhnya.
"Lo udah nonton drakor yang pemainnya Kim Soo Hyun itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Hansel & Gretel
Teen FictionSEQUEL BUMI, BULAN, DAN BINTANG COMPLETED! ........................................................................................ Tidak akan ada cerita dua orang kakak-beradik Hansel dan Gretel yang terkurung dalam rumah permen. Hanya ada dua oran...