Fafa pun turun dari mobilnya. Tak lupa ia mencium tangan abinya.
"Bi, fii amanillaah ya. Fafa masuk kelas dulu. Assalamu'alaykum." tutur Fafa sembari berpamitan menuju kelas.
"Iya Kak, Aamiin.. Semoga ilmunya berkah ya."
"Aamiin Bi.." ujar Fafa
"Kok masih di sini. Ayoo masuk kelas, nanti kakak tambah terlambat." tambah abi
"Hehe. Siap Bi. Yaudah Fafa masuk kelas dulu yaa. Abiii fii amanillaah. Hati-hati di jalan. Jangan ngebut." Ujar Fafa
"Siap laksanakan!" ujar abi sembari memberikan seulas senyuman
"Oke, dah abi. Assalamualaykum." Fafa pun berangkan menuju kelasnya. Melewati ruang pak Didi, satpam sekolahnya yang selalu ramah menyapa. Melewati koridor-koridor kelas dengan jalan yang dipercepat.
Ketika sampai di kelas. Fafa heran, mengapa kelasnya sesepi ini. Tidak nampak satu orang pun ada di dalam kelasnya.
Fafa pun mencoba keluar kelas lalu melihat dan mengecek kelas lainnya yang ternyata sama. Tak ada sama sekali orang di sana.
"Hmm pada kemana ya? Kok sepi gini sih."gumam Fafa
Fafa pun akhirnya mengecek ponselnya kalau-kalau ada berita atau pesan dari teman-temannya.
Baru saja ia membuka aplikasi whatsapp-nya, Fafa membaca pesan yang membuatnya mengrenyitkan dahi.
Cieee...
100++ Pesan belum terbaca dari grup X-MIA-1
"Lho apa ini, rame banget." batin Fafa
Mata Fafa membulat ketika ia membaca pesan dari grup kelasnya.
"Hmm, sepertinya harus scrolling dari atas ini mah, biar ngerti sebenarnya mereka ngomongin apa sih." Gumam Fafa
Gais, Raffi menang lomba Tahfidz loh! Ish keren banget kan dia. -SalshaMIPA1
"Weeh serius Sha? Alhamdulillah.. keren banget maa syaa Allaah." -DelimaMIPA1
"@RaffiMIPA1 Selamat yaaa.. Barakallaahu fiik." -SantyMIPA1
"@RaffiMIPA1 Barakallaah Fii.. traktir sabii niih.." -DioMIPA1
"@RaffiMIPA1 Yeay Selamat Raffi! Aku mau dong setoran sama kamu! -DaniarMIPA1
Oiya Fafa gimana? -KalisaMIPA1
Alhamdulillaah teman-teman.. Fafa juga juara. Alhamdulillaah bisa juara satu. -Kayna
Wiiii Barakallaah Fafa dan Raffi. Maa syaa Allaah.. Kelas kita punya hafidz dan hafidzah. Berkah banget ini mah.-DelimaMIPA1
Barakallah Fafa dan Raffi! -SandiMIPA1
Gais, dah malem. Besok jangan lupa classmeet yaa! Yuuk bobo. Sampai jumpa besok. -SalshaMIPA1
Oiyaa besok clasmeet ya. Oke deh siap -SandiMIPA1
Hari ini
Gais sekarang ke kelas dulu nggak sih? -RaniaMIPA1
Iyaa ke kelas dulu, pelajaran Bu Andini. -Kayna
Okee. Makasih Kay. -RaniaMIPA1
Gais, ada yang tahu Raffi kemana? -SalshaMIPAQ
Enggak tau Sha. Dari tadi belum lihat Raffi sih. -AndreMIPA1
Oke makasih, kalau ada yang tahu bilang ya. -Salsha
Emang kenapa sih Sha? Ciee nyariin Raffi. -AndreMIPA1
Gapapa. Nanya aja. :) -SalshaMIPA1
@SalshaMIPA1, tadi Raffi izin sama aku nggak bisa masuk kelas hari ini karena ibunya sakit. Dan Raffi juga minta izin kalau Fafa terlambat datang ke sekolah, karena masih di rumah sakit nemenin ibunya Raffi. -KalisaMIPA1
Fafa pun mengreyitkan dahinya, ketika membaca pesan dari sekretaris kelasnya. Ia bingung, Raffi berbicara seperti itu pada Lisa?
Ia pun kembali melanjutkan untuk membaca percakapan yang ada di dalam grup tersebut.
Weeh, Lis. Serius? Jadi Raffi lagi sama Fafa sekarang? -SalshaMIPA1
Aku sih kurang tau gimana-gimananya Sha. Kalau kamu nggak percaya, coba aja hubungi langsung Raffi-nya. -KalisaMIPA1
Oh, ok deh. Terima kasih infonya ya Lis. -Salsha.
Fafa pun berhenti sejenak. Ia mencerna maksud dari respon Salsha terhadap balasan Lisa tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU FITRAH
Teen FictionCinta Itu Fitrah, maka harus dijaga kesuciannya. **** Akankah Fafa mampu tetap menjaga fitrahnya? Atau justru terbawa arus mengikuti teman-temannya?