"Faa liat deh, Raffi ngechat nanyain kamu nih?" Ucap Kayna sembari memberikan handphonenya pada Fafa
Oh, nanya apa?"tanya Fafa dingin
"Nanyain kabar Fa... Haha aneh banget tau gak. Perasaan setau ana tadi di sekolah kita kan ketemu dia yaa Fa?"timpal Kayna
"Ah tau ah, nggak ngurusin."Sahut Fafa dengan juteknya
"Eh atau jangaan jangaan Raff....."Belum sempat melanjutkan omongan nya, Fafa langsung menimpali
"Hussshhhh, jangan mulai deh Kay. Jangan su'udzon jugaa. Udah ah ana gak mau bahas itu Kay."Ujar Fafa menimpali
"Umm iyaa deh Faa, afwan deh." Kayna merasa bersalah karena ia sedari tadi membuat sahabatnya ini memperlihatkan raut wajahnya yang cemberut.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●Sesampai nya dirumah, seperti biasa, Fafa langsung mencium tangan umi dan abinya. Setelah itu, langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti seragamnya dengan baju kaos dan celana panjang kesukaannya.
Saat malam hari tiba, seperti biasanya sehabis sholat isya, umi, abi dan adik Fafa yakni Zaidan telah berkumpul di meja makan. Mereka menunggu Fafa yang belum datang juga ke meja makan tersebut.
"Fafaa sayang, cepeet yaaa, Nak. Ini makanannya keburu dingin nih. "Teriak umi dengan nada khas nya yg super duper lembuut
Tak lama Fafa pun menghampiri mereka.
"Na'am umi, abi ... Fafa datang. Sekarang mari kita makan. Jangan lupa berdo'a dulu."ujar Fafa
Setelah makanan habis, saatlah momen untuk berbincang-bincang dengan umi abi. Ya, ini merupakan sebuah momen yang bisa dibilang wajib. Karena dengan momen ini, kedua orang tua Fafa dan Zaidan tau akan kegiatan anaknya selama seharian ini.
"Faa... Bagaimana dengan hari ini?"Ujar abi
"Sama seperti hari-hari sebelumnya, Bi..." Ujar Fafa dengan nada yang seadanya
"Nggak ada yang disembunyiin dari umi dan abi kan, Faa?"Ucap abi menimpali
"Jujur saja sayang, kalau ada apa-apa bilang yaa?"Tanya Umi
Fafa terdiam..Sebenarnya Fafa ingin sekali menceritakan tentang rasa kagum Fafa terhadap ka Umar. Namun, belum saat nya umi dan abi tahu. Sejauh ini... Fafa ingin hanya Fafa dan Allah saja yang tahu perasaan ini. Batin Fafa
"Ka Fafa ko diam saja ? " Tanya Zaidan
"Eh... eng.. eng.. enggak kok, Dek." Jawab Fafa yang baru saja tersadar dari lamunannya itu.
"Umi, abi... Fafa banyak PR nih. Fafa izin duluan ke kamar yaaa. Mau mengerjakan PR-PR itu. Assalamu'alaykum... " Ujar Fafa sembari meninggalkan meja makan
"Umm yasudah..Wa'alaykumsalam...." umi, abi dan Zaidan membalas bersamaan
Di dalam kamar kesayangannya, Fafa terlihat asyik mengerjakan seluruh PR-nya. Padahal ini PR untuk seminggu yang akan datang. Namun, Fafa langsung menyelesaikannya. Sungguh, patut ditiru. Apalagi untuk pelajar saat ini. Karena biasanya mereka mengerjakan nya sehari sebelum dikumpulkan haha, iya kan? Ngaku! :D
Tiba-tiba, dalam benak Fafa terlintas sosok Raffi, dan tak lama kemudian terlintas sosok kak Umar. Dua orang ini terus berkeliaran dalam benak Fafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU FITRAH
Teen FictionCinta Itu Fitrah, maka harus dijaga kesuciannya. **** Akankah Fafa mampu tetap menjaga fitrahnya? Atau justru terbawa arus mengikuti teman-temannya?