"Kak Fafa, De Zaydaan.. Abi bawakan eskrim MCd kesukaan kalian nih," suara abi terdengar begitu bersemangat sepulang bekerja.
Fafa yang masih di dalam kamar pun merasa antusias, abinya menepati janji untuk membelikan eskrim MCd titipannya.
"Hahaha abi ternyataa beneran dong ngebeliin." Fafa antusias menyambut abi dan ke luar kamarnya.
"Abiii.. Padahal tadi kakak cuma becanda loh, Bi. Ih kok malah dibeliin beneran sih." Fafa terlihat sangat sumringah
"Yaudah nih kalau nggak mau, buat dek Zaydan aja ya semuanya," ujar abi.
"Eeeh, jangan dong, Bi. Kan itu pesenan kakak. Masa dikasihkan semua ke Zaydan sih." timpal Fafa cemberut
"Nah, makanyaa... Ini sayang eskrimnya."
"Hehehe makasih abi baikk. Ih gak ngerti, pokoknya abi laki-laki yang super duper baiiik.." Fafa pun mengambil eskrim tersebut dengan antusias.
"Nah kan, giliran dikasih eskrim aja. Muji-muji abi." Abi menimpali
"Hehe, oh iya, Bi... Ibunya Raffi sudah pulang dari rumah sakit katanya." lanjut Fafa
"Alhamdulillaah, berarti keadaannya sudah pulih ya, Fa?" tanya abi
"Iyaa bi, sepertinya sudah pulih."
"Ayoo, abi, kakak, ade makan dulu. Nih ummi udah siapkan makanan kesukaan kalian," ujar ummi yang sedang menata makanan di atas meja makan.
Terlihat ada ayam bakar, tumis kangkung, sambal, tahu tempe goreng, udang goreng tepung dan tak lupa kerupuk dan bawang goreng yang selalu tertata di meja makan.
"Waah, asiiik." Fafa antusias
"Ummi, Zaydan mau makan eskrim dulu ya sebelum makan nasi. Eskrimnya takut keburu meleleh soalnya." ujar Zaydan yang langsung duduk di depan TV menikmati eskrimnya.
"Kakak mau makan nasi dulu atau mau makan eskrim dulu nih?" tanya Ummi
"Ah Fafa mah mau makan nasi dulu dong mi, soalnya makan bersama itu adalah momen yang Fafa sukai. Kita jadi bisa kumpul sama-sama soalnya. Hehe," ujar Fafa
"Ya sudah, simpan dulu eskrimnya ke dalam freezer. Nanti takut meleleh."
"Siaapp ummi cantiik." ujar Fafa yang segera beregas menaruh eskrimnya ke dalam lemari es.
DRTTTT DRTTT DRTTTT
"Kak, itu ponsel kakak kayaknya bunyi deh. Coba lihat dulu sebentar siapa tahu penting," ujar ummi
"Oh iya, Mi? Bentar yaa bi, mi. Fafa angkat dulu teleponnya. Soalnya itu bunyi dering telepon." Fafa pun bergegas untuk menuju kamarnya. Mengecek siapa yang meneleponnya malam seperti ini?
Fafa pun melihat ponselnya
Raffi is calling....
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU FITRAH
Teen FictionCinta Itu Fitrah, maka harus dijaga kesuciannya. **** Akankah Fafa mampu tetap menjaga fitrahnya? Atau justru terbawa arus mengikuti teman-temannya?