•••••••
"Faaaaa!!!! Ana punya beritaa baguuus." ucap Kayna dengan semangatnya
"Ih, apa siih Kay. Pagi-pagi gini udah teriak-teriak gituu.." ucap Fafa yang baru saja menaruh tasnya di bangku kelasnya.
"Tau nggak Faaa??"
"Apa?"
"Ih kok jutek gitu sih, nggak kayak biasanyaa.."
"Yaudah, ada apa Kayna cantik?"
"Kak Umar sama kak Alif tadi ke kelas kita. Dia nanyain kamu.."
"Ooh.."
"Loh, kok ooh doang? Gaada ekspresi apa gituu?? Jarang-jarang tauu kak Umar sama kak Alif ke kelas kita, nanyain kamu lagi. Langka bangeet ituu.."ujar Kayna
"Gapapa, lagi gak mood aja."
"Uuh Fafa mah gaasik, kamu nggak mau kepo gitu? Kenapa mereka nanyain kamu? Apa maksud mereka nanyain kamu? Atau sejenisnyaa?" goda Kayna
"Yaudah, emang kenapa Kay mereka nanyain ana?" tanya Fafa tak bersemangat
"Kemarin selesai muroja'ah pulangnya maghrib kata kak Umar, dan kamu sendiri, dia khawatir sama kamu.."
Degh
Jantung Fafa seolah tak bisa dikendalikan, bagaimana tidak kak Umar yang notabene nya kaku, dingin terhadap cewek bisa seperhatian itu terhadapnya.
"Gausah baper Fa. Mungkin dia cuma kasian sama kamu karena kamu cewek sendiri waktu itu. Dan paling gaada maksud lain." batin Fafa
"Yeee... Kok malah ngelamun sih Fa..." ujar Kayna
"E..engga, nggak ngelamun kok. Udah ah, gausah ngomongin itu lagi. Oiyaa PR fisika dari pak Dani sudah kamu kerjakan belum Kay?" Ujar Fafa mengalihkan pembicaraan. Ia tak mau terus menerus membahas tentang kak Umar.. Itu sama saja membuat Fafa susah untuk melupakan kak Umar.
"Ooh PR Fisika yang hal 218 itu yaa? Udah kok cuma ada yang belum nomer 4 sama 5. Hehe " ujar Kayna
"Yee, itu sih sama aja belum Kay, yaudah sini mana yang belum.. Nanti ana ajarkan." ujar Fafa
"Wiiih sahabatku ini memang paliing baiikkk seduniaaa." Ujar kayna
"Gombal."
*Disisi lain...
"Raffiii, kamu udah PR Fisika dari pak Dani yang hal 218 itu belum??" ujar Salsha
"Udah.. Kenapa?" ujar Raffi dingin
"Liaat yaa??" tanya salsha
"Hmm.. Yaudah nih" ujar Raffi sembari memberikan buku tugasnya
Entah kenapa Raffi yang dingin sekarang terhadap Fafa. namun, tidak dengan Salsha.
Fafa tak sengaja melihat itu semua. Entah mengapa, ada rasa cemburu dihati Fafa melihat keakraban mereka.. Ya, walaupun bukan Raffi yang menawarkan agar Salsha melihat tugas nya, namun sama saja bagi Fafa. Itu membuat hatinya kecewa.
•••••••••
Saat istirahat tiba
"Fa, mau jajan apa? Ucap Kayna
"Ana nggak jajan dulu Kay, Alhamdulillah ana lagi shaum sunnah." ujar Ffa
" Oh gitu Faa, maa syaa Allaah. Yaudah ana duluan yaa."
"Mau sholat dhuha dulu nggak Kay? Kalau mau ayo bareng." ujar Fafa
"Lagi halangan nih Fa..."

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU FITRAH
Teen FictionCinta Itu Fitrah, maka harus dijaga kesuciannya. **** Akankah Fafa mampu tetap menjaga fitrahnya? Atau justru terbawa arus mengikuti teman-temannya?