Wang yibo kembali ke apartemen dengan menggendong kekasihnya.
Dia membaringkan tubuh mungil itu secara perlahan dan hati-hati agar tak mengusik tidur kekasihnya itu.
Wang yibo tersenyum menatap wajah xiao zhan yang tengah terlelap itu. Tangannya bergerak dengan sendirinya untuk menyentuh surai hitam itu.
Di tengah keheningan, sang pria tampan itu berguman pelan. "Maafkan aku. Aku mungkin egios. Tapi, bisakah kau tak mengalihkan perhatianmu pada orang lain dan mengabaikanku? Bisakah kamu, sedikit saja memperhatikan ku?".
"Aku sungguh terluka. Saat kau mencoba menghindar dan menyangkal tentang hubungan kita".
"Walaupun kita menolak keras perjodohan itu, tapi pada akhirnya kita saling jatuh cinta, bahkan belum setahun sejak kita bertunangan".
Wang yibo tersenyum membayangkan hari-hari yang dia lalui bersama xiao zhan sejak awal hingga sekarang. Sungguh bahagia karena memiliki xiao zhan sebagai kekasihnya.
Tanpa wang yibo sadari, xiao zhan mendengar semuanya. Pria manis itu telah tersadar dari tidurnya, hanya saja, sangat malas baginya untuk membuka matanya. Ingin rasanya dia menangis mendengar penuturan kekasihnya. Dia tahu, wang yibo terluka akan sikap keras kepalanya. Apa yang menurutnya baik, tak mungkin baik juga untuk wang yibo. Entah kenapa hatinya terasa sakit. Dia harusnya beruntung karena memiliki wang yibo. Sebab pria itu sangat mencintainya. Di tengah sesalan hatinya, pria manis itu menggumankan kata Maaf dalam hatinya.
*
Wang yibo sudah terbangun lebih awal pagi ini. Xiao zhan masih menikmati mimpinya, wang yibo tentu tak akan membangunkannya. Toh, hari ini tak ada perkuliahan untuk kelas mereka.
Pria tampan itu telah memesan makanan. Sambil menunggu sang kekasih di meja makan, wang yibo bermain game di ponselnya.
Xiao zhan terbangun. Mendapati wang yibo tak ada di sampingnya, pria manis itu segera turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar. Sembari mengusap matanya, dia berjalan menuju meja makan. Mendapati wang yibo yang tengah duduk di sana, xiao zhan mempercepat langkah kakinya, walau pun masih sangat berat. Segera pria manis itu duduk di pangkuan wang yibo. Memasukan kepalanya di sela-sela tangan wang yibo yang tengah asik bermain game. Yibo menghentikan aktifitasnya dan tangan kanannya meraih kepala xiao zhan untuk bersandar pada dada bidangnya dan tangan kirinya memegan ponselnya."Kau bangun?". Tanyanya pelan sambil mengecup puncuk kepala kekasihnya.
Xiao zhan mengangguk dan mengalungkan tangannya di leher jenjang milik wang yibo lalu memejamkan kembali matanya.
"Mandilah, lalu kita sarapan".
Xiao zhan sedang malas untuk bergerak. Dia mengeratkan pelukannya dan berujar pelan. "Sedikit lagi".
Wang yibo tersenyum melihat tingkah manja kekasih manisnya itu. Rasanya sudah lama sejak xiao zhan bermanja-manja dengannya. Mungkin sekitar 2/3 tahun yang lalu.
Wang yibo masih terus melanjutkan gamenya, sedangkan xiao zhan masih nyaman tidur dalam pangkuannya.*
Yang Zi telah membuat janji untuk bertemu dengan xiao zhan hari ini.
Perut wanita itu sudah semakin membesar. Mungkin sebentar lagi akan segera melahirkan.
Xiao zhan telah memberitahu yibo, perihal mengenai dia akan bertemu dengan Yang Zi. Dan wang yibo sudah memutuskan untuk tak terlalu mengekang kekasihnya. Jadi dia mengijinkan zhanzhan untuk menemui Yang Zi."Xiao zhan. Aku tak sanggup merawat bayi ini sendiri". Ujar Yang Zi dengan sedih. Wanita itu sudah tak masuk kampus lagi sejak minggu lalu.
Xiao zhan menggenggam erat jemari wanita itu dan berusaha untuk menguatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half My Breath (YIZHAN/END)
Romance"Bukankah sudah pernah ku ingatkan padamu? jika kau tak merubah sifatmu, aku akan pergi meninggalkanmu". XZ "Maafkan aku sayang. Aku mencintamu". WYB