13.

7.2K 744 65
                                    

Xiao zhan menyelesaikan makannya kemudian dia bersantai sambil bermain game di ponselnya.

"Bunny" yibo memanggilnya dan membuat xiao zhan menoleh ke arahnya.

"ada apa?"

"Wen chao, kau ingat dia?" Yibo bertanya dengan sedikit ragu.

"Wen chao? Teman kelas kita dulu?"

Yibo mengangguk.

"Ada apa dengannya?" Tanya xiao zhan penasaran.

"Dia disini"

Xiao zhan menghela nafas panjang. Dia tahu maksud yibo. Apa lagi kalau bukan cemburu. dulu yibo terang-terangan menegur wen chao di hadapan xiao zhan.

"Jangan cemburu. Aku tidak mendekatinya"

Yibo mendekati xiao zhan dan duduk di samping. "Benarkah? Kau hanya akan bersamaku bukan?"

Xiao zhan mengangguk. "Kita akan segera menikah. Jangan terlalu kekanak-kanakkan um?"

Yibo yang terlalu posesif kadang membuat xiao zhan kesulitan. Melarangnya ini itu dan tidak boleh ini dan itu. Walau begitu xiao zhan tetap bisa menerimanya. Mereka berdua sama-sama saling mencintai, bukan hanya wang yibo. Xiao zhan juga selalu melakukan hal yang sama ketika wang yibo mendekati wanita atau pria lain.

Yibo mendekat dan mengecup pembut bibir kekasihnya. "Aku percaya padamu"

Xiao zhan berbaring di paha wang yibo. "Aku juga percaya padamu"

                       ••••

beberapa bulan kemudian.
Xiao zhan berdiri di depan pintu ruang operasi dengan perasaan cemas sambil menunggu kedatangan wang yibo. Yang Zi, wanita itu akan segera melahirkan. Dia menghubungi xiao zhan akhirnya lelaki itu meninggalkan kelas dan berlari ke rumah sakit untuk melihatnya. Sedangkan yibo berada di perusahaan saat ini. Sebenarnya sangat malas baginya untuk datang, tetapi mengingat xiao zhan sudah disana. Mau tidak mau dia harus berangkat kesana.

~

"Bunny, bagaimana keadaannya?" Tanya yibo yang baru saja sampai.

"Aku tidak tahu, tapi semoga dia baik-baik saja" xiao zhan nampak sangat khawatir. Dia berjalan mondar-mandir di depan pintu darurat itu. Wang yibo merasa sedikit tidak enak. Bukan! Dia merasa cemburu. Dia tidak suka melihat xiao zhan menghawatirkan orang lain selain dirinya sendiri. Egois bukan? Ya, dia selalu mendengar kata itu dari xiao zhan. Tapi dia tidak peduli. Yang dia inginkan adalah perhatian xiao zhan hanya selalu untuknya.

Pintu terbuka dokter keluar dari dalam ruangan. Tangisan bayi terdengar. Xiao zhan berjalan mendekat dengan terburu-buru dan bertanya pada sang dokter.

"Dokter, bagaimana keadaannya?"

Dokter menghela nafas panjang. "Dia berhasil melahirkan bayi lelaki, tetapi keadaannya sekarat. Dia meminta bertemu dengan kalian"

Xiao zhan mengangguk. Di tariknya wang yibo untuk ikut masuk bersamanya.

"Yang Zi… kau baik-baik saja?"

Xiao zhan bertanya dengan khawatir sebab wajah gadis itu nampak sangat pucat.

Yang Zi bersusah payah meraih tangan xiao zhan dan berbicara dengan terbata-bata.

"Zhanzhan, to…tolong jaga anakku…a…aku ti…tidak bisa merawatnya… hanya kalian…berdua…yang tahu tentang ini…"

xiao zhan semakin panik. "Iya…tenang dulu Yang Zi. Bicara perlahan okey?"

"Aku…tidak kuat lagi…hah…hah…dia…tidak punya ayah…hah…tidak punya keluarga…tolong jaga dia…seperti anak kalian…sendiri. Aku…mohon"

Half My Breath (YIZHAN/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang