Jiang cheng masih menatap heran wang yibo yang tenga duduk di hadapannya ini. Bagaimana pria yang di takutkan di seluruh kampus itu ada disini? Dan xiao zhan? Mengapa dia hanya tersenyum tenang menatap kedatangan pria itu? Bukankah mereka saling membenci?. Sejak wang yibo masuk dan duduk di sana, mulut jiang cheng masih mengaga dan belum di tutup sejak tadi. Tak tahu ingin bicara apa, dia masih berusaha mencerna apapun yang ada di pikirannya saat ini, sampai wang yibo membuka suara dan memecahkan keheningan.
"Jadi mengapa masih disini?". Tanya wang yibo sambil memandang xiao zhan yang duduk di sampingnya saat ini. Berbeda dengan pikiran jiang cheng yang mengira bahwa pria manis itu tersenyum senang menyambut kedatangan wang yibo. Nyatanya xiao zhan terlihat lebih gugup dan canggung karena ada dirinya disana.
Pria manis itu menatap wang yibo dan menjawab dengan tenang."Aku mencoba menghubungimu, tapi ponselmu tidak aktif".
"Tunggu!!". Sebelum wang yibo kembali berujar jiang cheng lebih dulu menyela. Pria itu menatap wang yibo dan xiao zhan secara bergantian lalu menarik nafas dalam-dalam dan kembali berujar.
"Kalian berdua saling mengenal? Mengapa kau wang yibo ada di sini?". Dia menunjuk wang yibo dengan jari telunjuknya dan pertanyaannya membuat wang yibo mengernyit.
"Ini apartemenku! Tempat tinggalku! Mengapa aku tidak bisa disini?"."WHAT?". Jiang cheng terlihat histeris. Pandangan matanya kini beralih pada xiao zhan yang masih duduk santai di samping wang yibo.
Xiao zhan mengerti akan tatapan itu dan akhirnya tanpa menunggu pertanyaan dari jiang cheng pria manis itu mulai menjawab."Dia kekasihku".
Jiang cheng seperti tersambar petir. Bola matanya bahkan hendak melompat keluar. Siapapun tolong sadarkan jiang cheng sekarang dan tolong surah dia untuk menutup mulutnya yang masih terngaga, astaga dia sungguh-sungguh tak ingin percaya akan hal ini.
"Maksudmu kamu pacaran dengan wang yibo yang dingin ini? Tunggu! Sejak kapan?".
Xiao zhan tahu, jiang cheng tidak berubah sejak dulu. Jika ingin tahu berarti dia harus tahu sampai akar-akarnya. Mereka hanya berpisah hampir 4 atau 5 tahun ini tapi fakta bahwa mereka tumbuh bersama tidak akan merubah apapun. Keduanya lebih saling memahami satu sama lain di banding siapapun.
"Hmm, sejak…"
Belum sempat xiao zhan menyelesaikan kalimatnya, wang yibo sudah memotongnya terlebih dahulu."Kami akan menikah".
Kini bola mata jiang cheng menatap tajam wanh yibo.
"Apa katamu?". jiang cheng kembali bertanya dan memastikan jika dia tidak salah dengar. Bukannya menjawab, wang yibo malah dengan santainya menyandarkan kepalanya di pundak xiao zhan dan menegakan kakinya lurus kedepan layaknya seseorang seorang bocah yang ingin di belai oleh ibunya. Jiang cheng memandang jijik kelakuan wang yibo.
"Hmm, kami bertunangan. Dan…akan menikah nanti". Xiao zhan menjawab rasa penasaran jiang cheng dengan sedikit gugup.
"Xiao zhan. Kau bersungguh-sungguh? Tidak! A-ying, sejak kapan?". Layaknya seorang polisi jiang cheng sungguh sangat berniat untuk menginterogasi pria manis di hadapannya ini.
"Aku menghilang saat itu. Saar kita akan masuk ke SMA bersama. Aku pergi. Hmm…aku pergi menemuinya dan bertunangan dengannya".
"Tapi mengapa kau tak pernah memberitahukan hal ini padaku? Apa paman dan bibi juga tahu hal ini?".
Xiao zhan mengangguk. "Kami di jodohkan. Itu…ini rahasia. Bisakah kamu menjaganya untukku? Karir wang yibo……".
Wang yibo mendecih kesal dan menyela pembicaraan xiao zhan. "Selalu seperti itu. Sudah ku bilang aku tidak peduli. Kau hanya takut orang lain tahu jika kau sudah memiliki kekasih. Kau sengaja berbicara mengenai karirku, padahal kau hanya ingin menyembunyikannya"
"Wang yibo". Xiao zhan memanggilnya lembut. Wang yibo benar, sejak dulu xiao zhan selalu berusaha untuk menutupi hubungan mereka sedangkan wang yibo sangat ingin memamerkannya. Dan jika di tanya alasannya xiao zhan selalu menjawab bahwa dia hanya takut jika hubungan mereka akan memperngaruhi karir wang yibo. Padahal wang yibo sendiri tak masalah dengan hal itu. Apa yang harus di khawatirkan? Sejarah, dia seorang sultan sekarang. Mau apapun yang dia lakukan tidak akan ada yang berani melawannya. Xiao zhan hanya terlalu takut dan wang yibo tidak menyukai cara itu.
Xiao zhan menghela nafas dan mengelus lembut rambut wang yibo. "Kita akan mengumumkannya di hari penikahan kita nanti". Selama ini xiao zhan selalu mengatakan hal itu. Bagaimana pun dia punya rencana sendiri. Dia ingin pernikahan yang megah, banyak kamera yang menyoroti dan dia ingin menyatakan pada dunia bahwa wang yibo yang tampan ini adalah miliknya. Miliknya sendiri, tapi wang yibo yang selalu tak sabaran dengan hal ini dan xiao zhan hanya bisa memaklumi hal ini karena wang yibo selalu bersikap kekanak-kanakan.
Sejak hari itu, jiang cheng akhirnya tahu hubungan xiao zhan dan wang yibo. Jadi di kampus jika wang yibo dan xiao zhan bertengkar akan hal-hal kecil. Jiang cheng hanya memandang malas kedua orang yang di anggap gila olehnya itu. Sedangkan yubin dan jili masih tetap di buat heran oleh kelakuan xiao zhan dan wang yibo yang seperti kucing dan tikus.
Satu minggu kemudian, xiao zhan lagi-lagi mendapat panggilan dari haikuan bahwa wang yibo mabuk lagi dan berada di bar yang sama. Entah apa yang terjadi dengannya xiao zhan hanya kesal saat ini dan dia telah berencana akan memberikan pelajaran pada kekasih bodohnya itu. Xiao zhan dengan terburu-buru dan tiba disana. Saat dia berlari lari kecil memasuki bar yang kecil itu tiba-tiba tubuhnya menabrak sesuatu di depannya.Brakkk…
Xiao zhan mengernyit dan langsung menunduk minta maaf masih dengan wajah paniknya yang menghawatirkan wang yibo.
"Maaf…maafkan aku…aku sedang terburu-buru".
Si korban yang di tabrak yang kini sedang menunduk memilih beberapa pecahan gelas di bawahnya mendongakan kepalanya dan terkejut mendapati pria yang tenga minta maaf padanya itu.
"Kau?".
Xiao zhan mengernyit, sekejap dia berpikir. Apakah wanita ini mengenalinya? Seperti pertanyaannya sudah terjawab dia tersadar kembali dan menatap wanita itu. "Ohh kau…kau yang waktu itu bersama wang yibo". Xiao zhan heboh sendiri dan bahkan dia menunjuk-nunjuk wanita itu. Si wanita hanya mendecih kesal.
"Lalu kenapa? Kau ingin menertawakanku? Kau ingin mengejekku karena aku bekerja disini? Ahhh…atau kau ingin mengatakan pada satu kampus bahwa wanita cantik yang sombong ini hanyalah gadis miskin yang bekerja di bar?".
Xiao zhan tenganga. Bagaimana bisa wanita ini begitu banyak bicara sedangkan dia belum memulai apapun.
"Maaf nona. Saya tidak tahu apa yang anda maksud. Tapi saya sedang terburu-buru. Hah dan lagi, apapun yang kau kerjakan jika itu adalah hal baik maka lakukanlah. Aku tidak pernah peduli kau miskin atau kaya, semua orang butuh uang untuk hidup. Bahkan jika orang kayapun masih harus bekerja agar bisa menjadi tetap kaya dan orang miskin teruslah bekerja untuk menjadi kaya".Wanita itu tertegun. Dia menatap nanar xiao zhan dan matanya berkaca kaca. Ternyata wanita angkuh itu memiliki hati yang rapuh. Bagaimana pun ini adalah pertama kalinya seseorang berbicara seperti itu padanya. Sejak dulu jika dia bertemu bersama teman-temannya dia hanya akan berakhir di tertawakan dan berakhit dengan di bully. Tapi xiao zhan berbeda. Dia mengatakan hal-hal yang tak pernah dia dengar sebelumnya.
Saat xiao zhan hendak beranjak, wanita itu menahan tangannya. Xiao zhan menoleh dan menatapnya bingung."Namaku yang zi. Terimakasih". Ujarnya pelan.
Xiao zhan tersenyum. Dia mengeluk lembut surai hitam nan panjang gadis yang masih menunduk itu. Saat dia hendak bicara, suara berat yang tiba-tiba muncul mengagetkannya.
"Xiao zhan!! Kau selingkuh?".
Xiao zhan dan wanita itu menoleh ke arah suara dan keduanya terbelalak kaget lalu berseru secara bersamaan.
"Wang yibo??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Half My Breath (YIZHAN/END)
Romansa"Bukankah sudah pernah ku ingatkan padamu? jika kau tak merubah sifatmu, aku akan pergi meninggalkanmu". XZ "Maafkan aku sayang. Aku mencintamu". WYB