8.

7.8K 826 53
                                    

Xiao zhan tengah duduk bersantai di ruang tamu dengan cemilan di tangannya. Sesekali dia melirik ke arah kamar yang tak terkunci itu, wang yibo tengah bersiap-siap dengan jas rapih di dalamnya.

"Bunny, ikut denganku?". Wang yibo bertanya dengan penuh harap pada xiao zhan. Namun pria manis itu menggeleng. "Aku tidak tertarik dengan perusahaan".

Wang yibo menghela nafas panjang dan menatap malas kekasihnya itu. "Ya sudalah. Kalau begitu, jangan lupa antarkan makan siang untukku".

Xiao zhan mengangguk mengiyakan.

*

Wang yibo tengah berada di ruang rapat Dengan jejeran kursi karyawan di depannya serta orang-orang yang merupakan rekan bisnis disana.
Suasana menjadi hening ketika wang yibo menolak dengan tegas kerja sama dari luar negeri.

"Aku akan segera menikah. Untuk apa aku harus repot-repot pergi ke sana hanya untuk bekerja? Lagi pula aku bukan orang miskin!".

Beberapa klien dari luar negeri merasa tersinggung. Mereka menganggap wang yibo tidak menghargai mereka. Berbeda dengan karyawannya yang hanya memutar bola mata malas mendengar penuturan yang menyebalkan dari bos muda mereka itu.

Pada akhirnya, semua semua proyek kerja sama yang di ajukan di tarik kembali dan wang yibo tak masalah dengan hal itu. Toh dia juga tak akan rugi dengan hal sekecil itu.

Wang yibo masih mondar mandir dalam ruangannya. Hari sudah siang, tapi mengapa xiao zhan belum juga sampai?. Padahal saat dia menghubungi pria manis itu, xiao zhan mengatakan bahwa dia hampir sampai. Seharusnya sih sudah sampai, tapi mengapa masih belum kelihatan?.

_____________________________

Xiao zhan berjalan santai menuju halte bus. Dari pada membawa mobil sendiri, dia lebih suka menggunakan bus. Sebab dia sangat malas menyetir sendiri.

Saat dia hendak menaiki bus, matanya menangkap sosok yang tak asing tengah berbaring tak jauh darinya. Di urungkannya niatnya untuk menaiki hus itu dan berlari menuju kerumunan orang yang tengah menatap seseorang yang tergelatak di tanah itu.

Saat xiao zhan mendekat. Tidak salah lagi! Dia mengenalnya.

"Yang Zi…Yang Zi". Dia memanggil dua kali sambil tangannya menepuk-nepuk pipi wanita itu. Ya, Yang Zi sedang pingsan saat ini. Beberapa orang telah menghubungi ambulance.

*

Pria manis itu terus menatap nanar wanita yang masih terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit itu.

Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi padanya? Dia sungguh gadis yang malang.
Xiao zhan merasa sedih. Ingin rasanya dia menangis. Tapi air matanya tak keluar.
Sudah hampir satu jam dia disana. Tapi Yang Zi masih juga belum menyadarkan diri. Wang yibo pasti menunggunya.

"Bagaimana ini".

Dia bingung akan apa yang harus dia lakukan. Akhirnya pria manis itu mengambil ponselnya dan menghubungi wang yibo.

Yibo awalnya terkejut sekaligus kesal karena xiao zhan lebih mementingkan wanita itu dari pada dirinya. Karena saking kesalnya dia menanyakan alamat rumah sakit tempat Yang Zi di rawat dan xiao zhan memberitahunya.

*

Yang Zi terbangun dan terkejut mendapati xiao zhan tengah duduk di sampingnya.

"A…apa yang terjadi? Mengapa aku disini?". Raut wajah panik itu membuat xiao zhan paham. Yang Zi dengan sungguh-sungguh ingin menyembunyikan hal itu dari siapapun.

"Yang Zi tenanglah. Aku bukan orang yang tak bisa menjaga rahasiamu. Kau percaya padaku bukan?". Xiao zhan berusaha menyakinkan gadis itu dengan lembut.

Half My Breath (YIZHAN/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang