17.

7.1K 744 70
                                        

Xiao zhan mendudukan dirinya di bangku taman kampus. Jiang cheng bersamanya. Lelaki itu nampak menghela nafas panjang dan membuat jiang cheng di sebelahnya merasa penasaran.
Dengan sedikit hati-hati dia bertanya pada xiao zhan.

"Kau dan yibo…bertengkar lagi?"

Xiao zhan menggeleng dan menjawab. "Tidak! Hanya saja, yibo sepertinya tidak mempercayaiku. Maksudku, tentang seberapa besar cintaku untuknya"

"Kenapa? Apa kau pernah melakukan sesuatu yang membuatnya ragu?"

Xiao zhan menggeleng. "Tidak ada. Tetapi dia nampaknya selalu berpikir jika aku akan meninggalkannya kapan saja"

Jiang cheng sepertinya mulai mengerti dengan arah permasalahan lelaki itu.

"Jadi, apakah kau pernah meninggalkannya?"

Xiao zhan mengangguk pelan. "2 kali"

"2 Kali?"

xiao zhan mengangguk lagi.
"Yang pertama ketika SMA kelas 2. Kami bertengkar karena dia selalu di kelilingi perempuan. Aku memarahinya dan kembali ke rumah orang tuaku. Lalu yang kedua ketika lulus. Aku pergi keluar negeri untuk melanjutkan kuliah disana. Tetapi yang kedua tidak termaksud dalam meninggalkan karena aku pergi untuk melanjutkan studi bukan?"

Jiang cheng menggelengkan kepalanya yang terasa sedikit pusing mendengar hal konyol itu. Sebenarnya siapa yang kekanak kanakan? Wang yibo, atau xiao zhan?

"Mengapa kalian tidak menikah saja? Dengan begitu semuanya akan tenang bukan?"

"Kami memang akan menikah. Tapi tunggu sebentar lagi. Lagi pula sekarang ada a-xian"

"A-xian? Ahh, anak yang kalian rawat?" Jiang cheng sudah mendengar tentang wang xian dan juga Yang Zi. Lelaki itu tidak menyangka jika nasib Yang Zi akan menjadi begitu menyedihkan.
Xiao zhan hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya. Jiang cheng kemudian tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain memberi semangat pada sahabat masa kecilnya itu.

•••

Xiao zhan tidak tahu hal bodoh apa yang membuatnya harus menuruti keinginan wanita di hadapannya ini.
Riri meminta mereka untuk bertemu. Gadis itu nampaknya sangat membenci xiao zhan. Tatapan permusuhan bahkan tidak lepas dari pandangan gadis itu. Xiao zhan menarik nafas perlahan dan menghembuskannya. Lalu dengan suara pelan dia bertanya pada gadis di hadapannya itu. "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?"

Gadis itu menggebrak pelan meja di hadapan mereka, mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan kemudian berbicara. "Kau… jauhi wang yibo. Kau tahu? Yibo sejak kecil sangat menyukaiku, dan hanya aku yang boleh bersamanya!!"

Xiao zhan ingin tertawa. Merasa lucu dengan ungkapan gadis itu. Yibo hanya menyukainya? Lalu selama ini dia mendapatkan cinta dari siapa? Apakah kembarannya wang yibo? Sungguh lucu bukan? Yibo bahkan begitu terobsesi dengannya, bagaimana mungkin dia masih punya waktu untuk membagi hatinya?
Sebelum xiao zhan menjawab, gadis itu kembali melanjutkan kalimat tidak masuk akalnya.
"Aku dan yibo bersama sejak kecil. Dia hanya membutuhkanku!"

Jadi?

"Dia hanya membutuhkanku untuk berada di sisinya"

Kami sudah bersama selama 4 tahun.

"Dan biar ku beri tahu satu hal padamu. Sejak kecil, yibo selalu menyatakan cinta padaku!"

Aku juga mendengar itu setiap hari.

Xiao zhan tidak bisa menjawab sebab riri terus saja berbicara tanpa memberinya kesempatan untuk bicara, sebagai gantinya, xiao zhan hanya bisa berbicara dalam hatinya.

Half My Breath (YIZHAN/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang