Xiao zhan berbaring di pangkuan wang yibo setelah menengkan dirinya. Kepalanya sedikit pusing karena tangisaan. Ia memeluk pinggang lelaki itu, membenamkan kepalanya di perut sang kekasih.
"Ah lelahnya" dia berujar pelan.
Yibo mengusap surai hitamnnya dengan lembut sambil tersenyum kecil. "Jangan marah lagi padaku um?"
Xiao zhan hanya diam saja. "Tiba-tiba aku merindukan bayi. Besok akhir pekan, ayo bawa bayi kembali ke rumah" xiao zhan mengajak wang yibo untuk membawa kembali wang xian kecil. Sudah lama rasanya dia tidak melihat bayi kecilnya.
Yibo hanya memasang malas wajahnya. Ketika bayi kembali, bukan karena ia di repotkan untuk bangun tengah malam karena tangisan A-xian. Tetapi karena perhatian yang akan xiao zhan bagi, antara dia dan a-xian. Dan tentu saja untuk si bayi yang akan mendapat lebih banyak perhatian, dan bahkan kegiatan panas mereka juga tentu akan berkurang.Xiao zhan yang merasa wang yibo diam saja mulai mendongakkan kepalanya menatap sang kekasih. Keningnya mengerut saat melihat wajah kusut kekasihnya.
"Kenapa? Kau tidak suka bayi?"
Yibo dengan cepat menggeleng. "Bagaimana mungkin. Aku juga merindukannya" xiao zhan baru saja berdamai dengannya. Bagaimana mungkin dia menciptakan keributan lagi karena a-xian. Dia tidak mau itu terjadi lagi. Suka atau tidak, dia hanya bisa menyetujuinya.
•••
Sepasang sejoli itu kembali ke dalam kelas. Seluruh anak-anak di kelas hanya melihat mereka. Entah mengapa saat melihay xiao zhan dan wang yibo bersama, rasanya seperti biasa saja, mungkin karena mereka berdua yang sering bertengkar, atau kelakuan xiao zhan yang tak terduga, atau wang yibo yang terkenal dingin itu sama sekali tidak pernah menegur atau bahkan memarahinya atas sikap kurang ajarnya. Semakin kesini, banyak yang semakin mengabaikan mereka berdua, dalam artian, mereka tidak lagi terkejut saat kedua orang itu makan bersama, atau tidak lagi terkejut saat mereka bertengkar di kelas yang tentunya akan di menangkan oleh xiao zhan, dan tidak lagi terkejut jika xiao zhan menghampiri wang yibo atau sebagainya.
Xiao zhan mendudukan dirinya di atas kursi sambil menghela nafas panjang.
"Sudah baikkan?" Tanya jiang cheng.
Xiao zhan hanya mengangguk kecil tanpa menjawab.Baru saja beberapa menit saat mereka duduk santai di kelas. Gadis itu lagi-lagi masuk dan membuat heboh suasana.
"Yibo"
Yibo memijit pelipisnya. Bagaimana lagi harus mengatakan pada gadis ini. Sungguh yibo sudah kehabisan akal. Seberapa buruk temperamennya, tapi dia tidak pernah berpikir untuk berlaku kasar pada wanita. Itu sebabnya selama ini dia membiarkan saja gadis-gadis mendekatinya, tetapi karena xiao zhan sudah kembali, mungkin ini saatnya dia sedikit kejam pada para gadis agar mereka menjauh darinya.
"Yibo, besok akhir pekan. Ayo temani aku jalan-jalan" Dengan tidak tahu malunya dia duduk di samping yibo. Saat tangannya hendak meraih lengan lelaki itu, yibo menyingkir dengan cepat membuat sang gadis mengernyit penuh tanda tanya.
"Maaf, aku sibuk" tolak yibo halus.
"Aiihh yibo, jangan seperti ini, kau tidak pernah menolakku sebelumnya" dengan percaya diri dia mengatakan demikian.
Yibo menjawab dengan wajah datarnya. "Maaf, aku ada janji dengan kekasihku besok"
Terkejut? Tentu saja. Sang gadis merasa pendengarannya salah. Yibo? Punya kekasih? Bagaimana mungkin? Sungguh tak masuk akal bukan?
Dia menghela nafas panjang dan kembali berkata. "Hah, kau sampai berbohong untuk membuatku menjauh. Sudalah, aku akan menemuimu besok"
Sebelum yibo menjawab. Sang gadis sudah beranjak pergi dari sana. Gadis yang keras kepala.
Yibo menghela nafas panjang kemudian melirik ke arah xiao zhan yang hanya diam di tempatnya seperti biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half My Breath (YIZHAN/END)
Romance"Bukankah sudah pernah ku ingatkan padamu? jika kau tak merubah sifatmu, aku akan pergi meninggalkanmu". XZ "Maafkan aku sayang. Aku mencintamu". WYB