Part 4

229 21 2
                                    

"biasa aja otak lo kemana mana pasti" kata chaka

"setan ya emang lo,gue kira lo bakal cium gue"batin etana,menelan ludahnya dengan kesusahan.

"nah dapet" memgambil tas etana

Etana masih menatap wajah chaka yang hanya tinggal 10cm kali ya ia dapat merasakan hembusan nafas chaka.

"chaka emang sialan ya bikin jantung gue olah raga aja" batin etana.

"ini apa etana?" chaka memperlihatkan map kuning

"em...mana tau"

"gak usah ngeles,buat apa lo curi jurnal osis lo gak mampu beli?"

"gak usah ngada ngada,cuma jurnal aja rumah lo mau gue penuhin jurnal mau ?" tanya etana.

"wow ....bisa beli jurnal puluhan tapi nyuri jurnal butut" ucap chaka tertawa

"mampus lo etana,mana belum sempet gue buang lagi,nama gue kan banyak disitu" batin etana

"oh gue tau lo pingin jadi bagian osis tapi gak keterima yakan"

"gak usah sotoy jadi babu guru" kata etana

"pantes gak bisa jadi osis omonganya aja gak difilter" kata chaka

"lo gak inget gue siapa?" tanya etana

"cucu pemilik yayasan yang gak punya aturan,suka bikin kakeknya sedih yakan?" jawab chaka

"sialan lo"

"bodo amat" mendekatkan wajahnya ke etana dan etana menatap balik.

"apa sih kalau lo suka bilang gak usah modus"kata etana.

"idih najis banget naksir sama lo" kata chaka

"jangan sampai lo nelen ludah sendiri" kata etana.

Chaka menarik dagu etana membuat etana menatap chaka dengan teliti.

"maksud lo ambil ini apa?"

"kalau gue ngomong lihat gue,ga sopan banget sih" sambung chaka

"ya gue kesel aja sama lo"

"karna sering gue hukum?"

"salah satunya" balas etana

"itu kesalahan lo,lo gak tertib" kata chaka.

"kan bisa lo gak hukum gue"

"gak adil " kata chaka

"sumpah ya ngomong sama lo bikin gue kesel lama lama,lo orang yang sok ngurusi hidup orang lain tapi lo belum tentu bisa urusin hidup lo sendiri" kata etana

"selama ini lo kemana? Lo gak bisa nilai gue?" tanya chaka

"bisa,lo cowok yang sok"

"lo bilang sok,terus buat apa tadi gue bantuin lo pas pingsan?"

"lo perhitungan banget sih mentang mentang ipa" kata etana polos

"ini anak tadi marah ini polos lagi" batin chaka

"gue bener bener gak tau lagi mau bikin lo taat aturan kaya gimana" kata chaka

"dengan lo gak suruh suruh gue,ga hukum gue"

"yang ada makin blangsak hidup lo setan" kata chaka menjitak kepala etana

"ck.. Apa sih kalau otak gue pindah lo mau tanggung jawab?" tanya etana

Chaka memajukan langkahnya hingga jarak mereka terkikis,semakin chaka maju kedepan etana mundur pelan.

"gue ingetin sama lo etana,jangan macem macem sama gue" kata chaka

"brengsek ini cowok bikin jantung gue olah raga lagi" batin etana

"lo cewek jangan dikira gue gak berani pukul lo" kata chaka

"gue gak suka dibantah,gue gak suka lihat kelakuan lo,gue kalau marah apapun bisa terjadi gitu aja,dan gue gak peduli status lo cucu pemilik yayasan,cucu presiden kalau lo yang salah gue gak takut."

"dan maksud lo nyuri jurnal osis apa?kalau lo jadi mereka lo mau apa?"

"ya gak mau apa apa" jawab etana

"lama lama ngeri woi kalau chaka marah"batin etana.

"buku fisika gue mana?"kata chaka

"gue udah bilang gue gak tau setan" kata etana marah

"minggir" melangkah meninggalkan chaka namun tanganya ditarik chaka.

"kalau besok lo bikin pelangaran,dan buku fisika gue gak balik gue pastiin lo bakal menderita" kata chaka.

"bodo lah serah lo,gue bisa aja lapor kalau lo ancem gue ke bk" kata etana

"mana ada yang percaya sama lo.hahaha"

"sialan lo" kata etana kesal

Saat etana hendak pergi namun ditahan chaka.

"tangan lo bisa gak,gak usah megang megang gue" kata etana

"apa sih yang megang siapa coba" kemudian etana berbalik dan ternyata gelangnya menyangkut di hoodie chaka.

"yah gelang gue" kata etana berusaha melepaskan

"chaka bantuin dong" kata etana kemudian chaka memundurkan langkahnya dengan cepat hingga gelang etana putus

"yah gelang gue,lo gimana sih" ucap etana mengambil gelang kesayanganya

"cuma gocap aja lo ambil besok gue beliin satu truk" kata chaka

"gue emang cewek murahan,gue cewek gak bisa diatur tidaknya lo jaga omongan lo gue juga punya hati" etana pergi meninggalkan chaka.

Etana terduduk di halte bus dekat sekolahnya kemudian ia memandang gelang kesayanganya pemberian dari uti nya.

"maafin etana ti gak bisa jaga gelang dari uti" kata etana yang didengar samar oleh seseorang.

"etana bakal simpan aja deh uti biar aman" mengusap air matanya.

Seseorang yang ada tak jauh dari etana tersebut terheran heran sebegitu berartinya gelang itu sampai etana bisa nangis.

Tak lama taxsi online etana datang ia langsung masuk kedalam taxsi,kali ini ia pulang agak sorean karna chaka tadi.

Rumah

"tana!!"

"etana!"

"tungguin tante" kata devita mengikuti etana

"apa lagi sih lagi males berantem"

"kamu kenapa sih gak bisa berubah?"

"lo pikir gue superhiro bisa berubah"

"etana tante serius,kamu yang sopan ya sama tante"

"gila hormat ya"kata etana tertawa,kemudian masuk kedalam kamarnya dan merebahkan badanya dikasur.

"maaf kak aku nyerah" lirih devita

Etana & Chaka [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang