'MaskJeon'

29.3K 1.3K 72
                                    

Tok!! Tok!! Tok!!

Tangan dengan jemari lentik itu terkepal, mengetuk pintu beberapa kali. Kim taehyung, pemuda cantik itu berdiri didepan pintu menunggu sahutan dari dalam, telapak tangannya berkeringat, gugup karena hari ini dia mulai bekerja, menjadi pengasuh untuk tuan mudanya.

"Masuk".

Sesaat taehyung menegang, suara rendah dari dalam membuat taehyung mengerenyit. Menghelan nafas panjang taehyung mendorong pintu, masuk kedalam dan menutup pintu pelan.

Berbalik, mata kucing taehyung memindai seluruh ruangan sebelum berhenti pada punggung tegap sseorang, seorang pemuda yang taehyung yakini seumuran dengannya.

"Euh, maaf. . . ". Mata taehyung kembali menyusuri setiap sudut ruangan, mencari orang lain selain mereka, seorang batita, balita, atau anak-anak mungkin, namun tidak ada, hanya ada taehyung dengan sipemuda. "Tuan . . . muda?". Dengan ragu taehyung memanggil sosok dihadapannya.

Terkejut ketika sosok tegap dihadapannya berbalik, sesaat menatap taehyung tajam sebelum mampilkan senyum kelinci dengan mata berbinar.

"Ouhh. . tae-hyung!!"

Grep!!

Tubuh taehyung sedikit terdorong kebelakang, ketika jeon jungkook, situan muda yang taehyung kira seorang balita itu memeluk taehyung erat dengan sepasang tangan yang bertengger disepanjang garis bahu juga pantat taehyung.

"Eunghh, t-tuan muda". Mendorong tubuh tegap jungkook pelan, taehyung memegang pergelangan tangan jungkook ketika pantatnya merasakan remasan.

Jungkook, pemuda tampan itu merenggut namun tetap menurut melepas pelukan. "Kata ayah, tae hyung akan menemani kookie bermain". Menggenggam tangan taehyung yang tengah mengerejap, jungkook menarik kelewat semangat taehyung untuk memasuki ruangan, kamarnya.

Tersenyum dengan gigi kelinci yang menyembul menggemaskan kontras dengan tubuh tegap penuh otot yang terbalut kaos hitam, jungkook sedikit menekan bahu taehyung untuk duduk diatas ranjang sedangkan jungkook berlari untuk mencari mainan.

Jeon sehun, situan besar mengatakan jika anaknya mengalami gangguan mental. Taehyung pikir dia akan mengurus seorang balita atau anak-anak bukan seorang pemuda dengan tubuh tegap yang seumuran.

Taehyung menatap jungkook yang tengah asik membongkar box hitam berisikan mainan berupa kapal terbang, air juga beberapa action figure serta mobil-mobilan.

"Ayo bermain, hyung!!". Suara ceria jungkook menyapa pendengaran, menyambut uluran tangan jungkook, taehyung mengikuti langkah situan muda.

.

.

.

"Ughh. , , kookiehh".

Taehyung bergerak tidak nyaman diatas pangkuan jungkook ketika merasakan sesuatu yang keras menusuk pantat ditambah tangan jungkook yang berada dipinggang taehyung beberapa kali menggerakan tubuhnya untuk membuat gerakan memutar atau menekan.

"Biarkan hyung turun, kookie- akhh".

Taehyung berusaha turun dari pangkuan, namun jungkook tiba-tiba menekan tubuhnya sampai benda keras itu semakin menusuk belahan pantat berbalut celana kainnya.

"Tae- hyunghhh".

Beberapa menit yang lalu jungkook meminta taehyung membuat perahu juga pesawat dari kertas, taehyung tentu membuat apa yang diinginkan situan muda menggunakan kertas origami yang memang sudah disediakan. Dengan dalih tidak bisa melihat jelas, jungkook mengangkat taehyung keatas pangkuan, taehyung bebarapa kali berusah turun namun jungkook tetap menahan.

"Hyunghh".

"Eunghhh-k-kookiehh".

Tangan jungkook yang semula bertengger dipinggang taehyung merambat, memasuki baju kebesaran sipengasuh, mengelus perut lembut itu hati-hati sebelum berpindah pada dada, memberikan sedikit remasan yang dapat menghadirkan suara desahan.

"A-ahh kookiehh".

Kepala taehyung sudah terkulai lemas diatas bahu tegap jungkook, tangan lentik sipengasuh menangkup tangan jungkook dari luar baju ketika remasan situan muda semakin kuat didada, berusaha menghentikan.

"Kookie ingin memainkan permainan baru, hyung-ie".

Suara ceria jungkook berganti menjadi bisikan rendah. Taehyung tidak bisa untuk tidak melenguh saat merasakan bisikan juga kecupan dileher belakangnya.

.

.

.

"Eunghh ah! Ahh! T-tuan mudahh h-ahh".

Tertidur menyamping berbantal lengan jungkook, tubuh taehyung terus terlonjak ketika situan muda menggenjot sembari memeluk tubuhnya dari belakang.

"Kau ahhh sungguh nikmat, taehyungiehh".

"H-yahh hah-ahh! Ahh! Kookiehh".

"A-ah! Ah! Ah! H-ahh s-suda-hmmptthh".

Mulut taehyung dibekap oleh tangan jungkook yang dijadikan sebagai bantalan oleh sipengasuh, kamar ini tidak kedap suara, dan jungkook tidak ingin ada yang mendengar mereka.

"Yeahhh sayang, arghh kau benar-benar sempit".

Tangan jungkook yang semula menarik pinggang ramping taehyung berpindah pada penis mungil milik sipengasuh, meremat lembut dan berakhir mengocoknya cepat, sedang kedua kaki jungkook bekerja dengan cara mengunci kaki sipengasuh yang beberapa kali bergerak brutal menendang udara.

Tubuh taehyung semakin bergelinjang, sebelah tangan yang tertindih sisi tubuh jari-jari lentiknya terkepal, sedangkan tangan bebas lainnya menekuk 45° kebelakang, meremas kepala bersurai arang jungkook yang masih menggenjotnya dari belakang.

"Hmmpptthhh"

"Arghhh, tae hyunghhh".

Jungkook dapat merasakn airmata taehyung mengalir pada lengannya, namun jungkook tidak peduli. Jungkook sudah lama menunggu moment ini, dia bahkan harus rela berpura-pura gila hanya untuk mendapatkan sipria ayunan yang memikat jungkook dengan wajah cantik juga senyum kotak menggemaskan yang mampu membuat jungkook terpesona dalam sekali pandang.

Jeon sehun mengusap wajahnya kasar saat mendengar suara-suara aneh dari salah satu kamar. Mengabulkan keingin gila sang-anak untuk mendapatkan kim taehyung sedikitnya membuat sehun merasa bersalah. Kim taehyung, pemuda cantik yang sehun tau baru beberapa bulan keluar dari sekolah karena masalah biaya datang kerumahnya untuk meminta pekerjaan ketika melihat brosur yang tertempel disamping rumah kim taehyung sendiri, sengaja.

Sehun merasa bersalah juga bahagia karena telah memenuhi keinginan sang-anak tunggal, jeon jungkook untuk mendapatkan sipria ayunan, kim taehyung




FIN.
SALAH SATU REQUEST😊

KOOKV ONE/TWOSHOOT NC21+||KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang