'Substitute teacher'

31.3K 1K 57
                                    

Srekk!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Srekk!!

Brugh!!

"Shhh"

"BHAHAHAHAHA".

Gelak tawa seisi kelas itu menggema. Yuta, pemuda bermata tajam itu mengelus pinggang juga bokongnya yang berdenyut menyakitkan.

Tatapan yuta berpindah pada sosok manis yang kini malah mengerejap polos, tampak menggemaskan, berbanding terbalik dengan sikapnya yang penuh akan kenakalan.

Ingin marah, namun yuta tidak tega.

Taehyung, pelaku utama penarikan kursi yuta malah ikut tertawa sebelum berlalu mencari target keusilan berikutnya.

Anak itu sekarang berpindah, melihat keluar untuk memastikan situasi aman, sebelum berjalan mendekati meja guru dan mengeluarkan sesuatu dari balik saku seragam, sebuah lem perekat.

Terlalu asik dengan kursi juga lem ditangan, taehyung tidak menyadari pintu kelas terbuka oleh pria dewasa berbaju olah raga, jeon jungkook, guru pengganti kelas A.

Mengerenyit ketika melihat seorang siswa berjongkok disamping meja guru, jungkook menatap siswa lainnya yang kini malah dengan kompak menunduk.

"Ekhem!".

Berdehem untuk menarik perhatian sisurai coklat, jungkook dapat melihat tubuh kecil itu menegang sebelum berbalik patah-patah kearahnya. Menatap jungkook dengan tatapan polos juga senyum kotak menggemaskan yang sialnya menggairahkan, bagi jungkook.

"Sedang apa? Kembali ketempatmu, kim tae-hyung". Jungkook memerintah, menatap tajam sembari mengeja nama siswa yang kini terlihat ketakutan.

Nyali taehyung telak menciut, membungkuk sopan sebelum berlari ketempat dimana mejanya berada.

"Nama saya jeon jungkook. Saya disini akan menggantikan guru kalian yang kebetulan mengambil cuti". Tubuh jungkook siap duduk sebelum netra kelamnya menangkap siluet kim taehyung yang menatapnya dengan mata berbinar juga gumamman 'cepat' yang terus terlontar.

Kembali berdiri, jungkook menunduk, melihat pada kursinya yang tampak mengkilat, terlihat janggal.

"Anak nakal". Jungkook memandang taehyung datar sebelum berseru lantang untuk menyuruh semua siswa berlari kelapangan.

.

.

.

"Kim taehyung".

Taehyung yang hendak berlari otomatis berhenti ketika mendengar siguru olahraga berseru. Berbalik, taehyung kembali menampilkan wajah polos tanpa sadar. "Kenapa ssaem?".

Berdehem, jungkook alihkan pandangan sebentar sebelum kembali menatap taehyung datar. "Saya minta kamu bereskan semua peralatan, lalu bawa kegudang. Saya tidak menerima bantahan, jadi cepat lakukan".

Kembali mengatupkan bibir, taehyung mengangguk sebelum berbalik. Dengan lesu taehyung membungkuk, mengambil bola juga peralatan olahraga yang tadi telah dugunakan mereka sembari menggerutu.

"Tampan-tampan kok menyebalkan". Menjulurkan lidah meledek pada bahu jungkook yang perlahan menjauh, taehyung meremat bola basket ditangan.

.

.

.

Berjingjit karena tidak sampai, taehyung menengadah sembari mengangkat tangan, hendak menyimpan bola kasti pada lemari.

Grep!!

". . . Ehh??".

Berjengit kaget ketika tubuhnya terdorong kedepan, terhimpit antara lemari juga tubuh sseorang dibelakang. Taehyung menoleh hanya untuk mendapati wajah guru olahraganya yang sedang menyeringai.

"Butuh bantuan, manis?". Terkekeh saat merasakan tubuh kecil yang berada dalam kukungannya menegang setelah jungkook berbisik lirih diiringi kecupan lembut  pada tengkuk.

Tuk!!

". . . Eunghh ssaemhh?".

Bola kasti terjatuh dari genggaman taehyung ketika tangan jungkook yang semula berada disamping kepala berpindah pada dada, menekan serta meremasnya, menggoda.

Srett!!

Mata kucing taehyung membola ketika jungkook membalikan tubuhnya tiba-tiba.

"Kenapa hm? Kau takut?, seorang berandal sepertimu takut?". Jungkook memberikan usapan lembut dipipi berisi taehyung. "Anak nakal ini-". Pandangan jungkook yang semula pada mata berpindah pada bibir sewarna delima milik taehyung.
". . -aku menginginkannya, semua yang ada padamu kim taehyung".

Cup

". . . Emmppthhhh".




F.I.N.

Cerita berakhir dengan tidak elitnya.

Mood menulis saya benar-benar berkurang.
Sekarang saya lebih semangat membaca dari pada menulis cerita.

Sampai jumpa dicerita berikutnya, jelas setelah semangat menulis saya kembali lagi.

KOOKV ONE/TWOSHOOT NC21+||KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang