🍁6🍁 Wali Kelas Baru

3.8K 535 88
                                    

Pagi ini SMA Progist heboh lagi karena ada berita kalau salah satu guru mereka menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini SMA Progist heboh lagi karena ada berita kalau salah satu guru mereka menghilang. Semua itu dikarenakan seorang anak salah satu guru tidak sengaja membaca pesan di grup khusus guru SMA Progist dan menyebarkannya.

"Beneran, njir. Kemarin gue gak sengaja lihat HP mama gue," ujar seorang siswi yang menjadi sumber berita itu. Dia adalah Poulia.

"Mungkin dia berhenti kali," sahut Morris. Hampir semua murid di kelas itu mengerubungi meja Poulia. Sementara Nasha yang duduk di sebelah Poulia mendengus kesal karena merasa sesak dikerubungi seperti itu.

"Enggak berhenti. Bu Yalan itu gak pernah ngajuin surat pengunduran diri. Rumahnya katanya tiba-tiba kosong, gak ada penghuninya," jelas Poulia.

"Apa dia punya hutang? Terus dikejar-kejar rentenir?" tanya Liza heboh.

"Terus yang jadi wali kelas kita siapa dong?"

"Bu Yalan itu baik banget, masa diganti sih?"

"Gue takut dapet wali kelas nyebelin."

Masih banyak lagi lontaran-lontaran kalimat yang menandakan betapa sukanya mereka pada wali kelas mereka yang dikabarkan menghilang itu. Mereka berharap mendapatkan wali kelas yang baik.

Varas yang menyimak gosip mereka sejak tadi tiba-tiba merasa panas dingin. Tubuhnya tiba-tiba bergetar mendengar berita tentang Bu Yalan. Segera ia bangkit dari duduknya dan berlari menuju keluar kelas.

Dalam perjalanan menuju tujuannya Varas berdoa agar berita itu tidak benar. Ia akan sangat menyesal jika Bu Yalan menghilang begitu saja. Ia akan terus merasa bersalah jika tidak bisa menemukan Bu Yalan.

"Permisi, Pak," kata Varas sambil mengetuk pintu ruang kepala sekolah.

"Masuk!"

Varas segera memasuki ruangan itu begitu ada instruksi yang menyuruhnya untuk masuk. Di ruangan itu hanya ada kepala sekolah yang sedang duduk di mejanya sambil berkutat dengan beberapa berkas penting.

"Ada apa, Varas?" tanya kepala sekolah itu sambil melirik Varas sekilas.

"Pak Dean, saya cuma mau tanya tentang gosip yang beredar di kalangan murid, apa itu benar?" tanya Varas langsung pada intinya.

Awal gosip itu adalah Poulia yang mengirim screenshot chat obrolan khusus guru ke grup khusus murid Progist. Hingga berita itu kembali murid-murid perbincangkan di sekolah.

"Benar. Bu Yalan menghilang tanpa pemberitahuan. Mungkin sudah sebulan meninggalkan kota ini," jawab Pak Dean sambil meletakkan bolpoin yang sejak tadi ia genggam.

"Terus Bu Yalan gak ngasih Bapak sesuatu?" tanya Varas sambil meremas tangannya yang berkeringat dingin. Ia harap Bu Yalan sudah menyerahkan sesuatu yang ia beri ke kepala sekolah.

"Tidak ada."

"Oh gitu ya, Pak? Ya-yaudah saya permisi dulu," pamit Varas dengan bibir bergetar dan mata berkaca-kaca. Ia menunduk dalam, lalu membalikkan tubuhnya dan segera meninggalkan ruang kepala sekolah.

MASCULINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang