🍁7🍁 Ketahuan

3.6K 491 73
                                    

"Menurut lo siapa orangnya, Ja?" tanya Yuga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurut lo siapa orangnya, Ja?" tanya Yuga.

Sementara Reja yang ditanya pun menoleh, mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sedari tadi ia mainkan.

"Belum ada yang sesuai. Kita lihatin aja dulu," kata Reja sambil tersenyum misterius. Ia kembali mengutak-atik ponselnya sembari menunggu tiga temannya yang sedang buang air kecil di kamar mandi.

"Cewek di kelas kita cuma delapan orang. Menurut gue, geng The Angel gak mungkin. Jadi tinggal tiga orang doang. Gampang itu mah," tutur Ghanu. Cowok itu menatap ketiga temannya yang menatapnya bingung.

"The Angel siapa dah?" tanya Yuga heran.

"Lo gak tahu? Makanya grup kelas itu dibuka, jangan dianggurin," cibir Ghanu sambil mencuci tangannya di wastafel.

"The Angel itu geng cabenya Nasha, Poulia, Jenny, Liza, sama Gania," jelas Deros tanpa menatap ketiga temannya.

"Apa lo bilang? Masa cewek-cewek cantik gitu lo bilang cabe?" tanya Ghanu sambil memasang ekspresi kesal.

"Cewek mulu yang ada dipikiran lo. Inget tujuan kita," ucap Yuga memperingati.

"Mendingan gue daripada lo bucin mulu yang ada di pikiran lo," balas Ghanu sambil menatap mereka sinis.

"Ngomongnya pelanin. Kalau ada yang denger gimana?" kata Reja menginterupsi perdebatan mereka.

Dengan cepat Ghanu membuka pintu toilet untuk melihat kondisi di luar. "Oke-oke, kembali ke topik. Jadi, cewek yang tersisa itu Nitya, Haruna, dan Varas?" tanyanya setelah mengecek keamanan di luar.

"Hafal bener lo. Gue aja gak hafal," kata Deros.

"Hafal dong, beruntung gue masuk ke kelas yang isinya cecan semua," balas Ghanu sambil tersenyum lebar. Jiwa playboy-nya meronta-ronta jika sudah melihat cewek-cewek cantik yang membuatnya tergoda untuk menjadikan mereka pacar.

"Gak usah buru-buru," kata Reja sambil menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar di tembok. Dua kancing kemeja yang tadinya ia lepas, kini kembali ia pasang sampai atas. Begitupula dengan dasi yang ia pasang lagi dengan rapi.

"Kayaknya lo gak perlu cari istri yang pinter deh, soalnya lo pasang dasi aja bisa rapi gitu," kata Ghanu sambil memasang wajah tengilnya.

Sementara Reja sama sekali tidak merespon dan langsung pergi begitu saja dari kamar mandi.

"Anjir, gue ngomong sama setan. Kembaran lo tuh, Ros. Dasar bunglon!" sembur Ghanu pada Deros.

Sedangkan Deros tetap memasang wajah datarnya, seolah tidak mendengar suara Ghanu. Bahkan Deros tidak menoleh ke arah Ghanu dan langsung pergi dari kamar mandi.

"Gue yakin mereka tuh kembar tapi beda rahim. Buktinya sama-sama suka berubah-ubah kayak bunglon." Ghanu merasa kesal sendiri melihat dua orang itu mengabaikannya. Belum lagi kekesalannya bertambah karena Yuga juga ikut-ikutan meninggalkannya.

MASCULINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang