🍁77🍁 Kembalikan Reja

2K 293 36
                                    

Reja mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju lapangan dekat taman kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reja mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju lapangan dekat taman kota. Reja sengaja membawa mobil karena ia bersama Varas. Ia tidak mau jika Varas akan sakit karena kena angin malam.

"Reja, mending kita kabur aja yuk. Gue takut," kata Varas. Mereka cuma berdua dan katanya Bezaru sedang menunggu di sana. Varas takut terjadi hal yang buruk pada dirinya dan juga Reja.

"Gue bukan pengecut."

"Tapi kita cuma berdua, malah cuma lo doang kalau misalnya Bezaru nyerang."

"Jangan mikir yang aneh-aneh, Ras."

Varas meremas tangannya karena sangat gelisah. Reja hanya sendiri dan Bezaru berbanyak. Pikiran-pikiran negatif terus terbayang di otak Varas. Sungguh ia cemas karena Reja dalam bahaya jika berhadapan dengan Bezaru saat sendirian.

Mereka sama-sama terdiam hingga sampai di tempat tujuan. Di sana sudah ada banyak puluhan orang yang membawa motor yang menunggu kedatangan Reja dan Varas. Reja dan Varas langsung keluar dan berjalan menghampiri puluhan orang itu.

"Akhirnya dateng juga." Semuanya mengenakan helm sehingga tidak ada yang tahu siapa orang yang berbicara itu.

"Mau kalian apa lagi? Bisa gak sih gak usah ganggu gue sama Reja?"

Bukannya menjawab pertanyaan Varas, mereka semua malah menghidupkan mesin motor mereka dan mengelilingi Reja dan Varas hingga kini Reja dan Varas berada di tengah-tengah. Seketika Varas langsung panik. Jika dikelilingi seperti ini, mereka tidak akan bisa kabur.

Varas meremas tangan Reja karena takut. Ia berusaha tenang, tetapi tidak bisa saat bahaya mengancamnya. Kemudian Varas mendongak untuk melihat Reja yang sedari tadi diam saja sambil menatap ke sekeliling.

"Ja, ini gimana?" tanya Varas cemas. Jika saja ia bisa bela diri, ia pasti sudah langsung menyerang puluhan orang itu agar bisa kabur. Masalahnya ia belum sempat belajar padahal Reja berniat mengajarnya.

"Tenang, ada gue."

"Gimana ya kalau kita gebukin Reja rame-rame? Pasti seru." Varas menatap sekeliling untuk mencari orang yang berbicara itu, tetapi tidak bisa ia temukan karena semuanya memakai helm.

"Semuanya turun!" seru salah satu dari mereka. Semuanya sontak menurut dan turun dari motor masing-masing. Varas semakin gemetar karena mereka semua semakin mendekat.

"Sumpah gue pengin banget nonjok lo." Seseorang menunjukkan kepalan tangannya pada Reja. Reja tidak merasa panik sedikitpun. Ia malah terlihat santai dan itu membuat Varas gregetan. Reja tampak tidak ada niatan melakukan sesuatu untuk kabur.

"Gue patahin tangan lo baru tahu rasa," kata Reja sambil menatap tajam kepalan tangan itu. Orang itu langsung menjauhkan tangannya.

"Reja, lakuin sesuatu," suruh Varas sambil menarik-narik kemeja Reja.

MASCULINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang