🍁9🍁 Kesialan

3.2K 507 84
                                    

"Wow! Kalian dateng barengan tiap hari ya?" tegur Jenny yang datang bersama Nasha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow! Kalian dateng barengan tiap hari ya?" tegur Jenny yang datang bersama Nasha. Ia baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil. Kebetulan ia melihat Deros, Ghanu, Yuga, dan Reja yang baru turun dari mobil.

"Ya," jawab Yuga sambil tersenyum.

"Kalian jemput dia?" tanya Nasha sambil menunjuk Reja dengan jari lentiknya.

"Enggak! Masa tuannya jemput babu? Justru dia yang jemput gue, Deros, sama Yuga. Yang punya mobil tuh dia. Berguna banget kan punya babu?" sosor Ghanu mendahului Yuga yang hendak menjawab.

Jenny dan Nasha serempak melirik mobil mewah milik Reja yang terlihat sangat mahal. Dalam hati mereka terkagum-kagum dengan kekayaan yang dimiliki Reja hingga mampu membeli mobil mahal itu.

"Enak ya kayaknya. Kalau gitu, boleh ya gue pinjem babu kalian?" pinta Nasha dengan wajah memelasnya.

"Enggak boleh. Mau babu? Cari sendiri," kata Deros dengan jutek. Sangat kentara sekali bahwa ia tidak suka dengan dua orang itu.

"Ih Deros, jangan jutek-jutek gitu. Mumpung masih pagi, kita sarapan dulu yuk ke kantin," ajak Jenny sambil memeluk lengan Deros dan menarik cowok itu agar segera pergi dari parkiran.

"Eh … gue mau ke kelas," kata Deros sambil berusaha melepaskan Jenny yang menempel padanya.

"Ke kantin dulu," rengek Jenny dengan wajah memelasnya. Cewek bule itu nampak tidak ada niatan menyerah untuk mengajak Deros pergi ke kantin.

"Ya udah ya udah," putus Deros karena tidak bisa dipungkiri ia juga merasa lapar. Kemarin, ia menginap di rumah Reja bersama Yuga dan Ghanu. Tentu saja tidak ada yang membuatkan sarapan karena di rumah Reja tidak ada pembantu. "Guys! Gue kantin dulu!" teriak Deros tanpa membalikkan tubuhnya.

Sementara Jenny menoleh ke belakang dan tersenyum lebar pada Nasha karena ia berhasil mengajak Deros ke kantin.

"Seriusan gue gak boleh pinjem babu kalian?" tanya Nasha sambil memasang wajah cemberutnya.

"Enggak boleh. Dia babu kami," tegas Yuga, masih dengan senyumnya.

Nasha pun cemberut mendengar jawaban Yuga. Segera ia pergi dari parkiran, meninggalkan tiga cowok ganteng yang kini memandangi kepergiannya.

"Guys! Guys!" teriak Nasha heboh setelah sampai di kelasnya. Di tengah perjalanan menuju ke kelas, tiba-tiba Nasha mempunyai ide cemerlang untuk mengerjai Reja dan memutuskan untuk berlari agar cepat sampai.

"Apaan lo heboh banget?" tanya Eggy yang sedang memainkan gitar sambil menaikkan kedua kakinya di meja. Di sekelilingnya ada Arlan, Bisma, dan Morris yang bernyanyi dengan suara keras padahal suara mereka tidak merdu sama sekali.

"Cepetan siapin sesuatu buat ngerjain Si Banci! Dia bentar lagi dateng!"

"Kerjain gimana?" tanya Morris yang terlihat sangat semangat.

MASCULINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang