🍁21🍁 Heboh

2.8K 401 57
                                    

"Lo apa gue yang nulis?" tanya Yuga sambil memegang spidol berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo apa gue yang nulis?" tanya Yuga sambil memegang spidol berwarna merah.

"Gue aja, biar cepet. Udah jam setengah enam ini, keburu dateng mereka," kata Reja lalu mengambil alih spidol merah yang tadinya dipegang oleh Yuga.

Reja menyisir rambutnya menggunakan tangan kirinya sambil tersenyum menatap papan tulis putih yang akan ia hias dengan tulisan menyeramkan.

"Njir, lo bawa barang-barang nggak guna," ujar Ghanu yang sedang mengobrak-abrik isi tas Reja. Bukannya berisi buku ataupun alat tulis untuk belajar, cowok itu malah membawa barang-barang yang tidak diperlukan dalam proses pembelajaran.

"Lem, minyak ikan, saus, kecap, air terasi, apa lagi nih? Lo mau masak di sekolah, Ja?"

"Bacot lo, Ghan. Buruan deh lo apa-apain tuh barang."

"Hah? Njir! Apa-apain? Maksud lo apaan?"

"Sianying! Gak usah banyak tanya! Cepet taburin lem ini ke kursi mereka!" suruh Deros sambil mengambil lem dan memberikannya ke Ghanu. Sementara Deros mengambil kecap dan saus. Yuga juga ikut mengambil air terasi dan minyak ikan.

Hanya membutuhkan beberapa menit untuk Reja menyelesaikan tulisannya di papan. Sementara Deros, Ghanu, dan Yuga masih berkutat dengan barang-barang yang mereka pegang.

Reja mengecek jam tangan hitam yang ia pakai dan jam sudah hampir pukul enam pagi. Ia pun mendekati jendela dan melihat ke bawah. "Buruan pergi!" kata Reja saat melihat beberapa murid memasuki gerbang sekolah.

Deros mengoleskan kecap dan saus di bagian bawah meja teman-teman sekelasnya. Tidak semuanya, hanya orang-orang yang terlibat dalam pembulian. Sementara Ghanu mengoleskan lem bening di setiap kursi dan Yuga mengoleskan minyak ikan dan air terasi di meja.

"Ayo buruan!" ajak Reja yang sudah di ambang pintu. Deros, Ghanu, dan Yuga pun tergesa-gesa menyelesaikan tugas mereka. Setelah itu, barulah mereka berlarian menyusul Reja.

"Lo yakin mereka gak sadar sama jebakan abal-abal kita?" tanya Yuga saat mereka sudah sampai di tempat persembunyian, yaitu rooftop.

"Gue yakin mereka bakalan kena jebakan, walaupun gak semua," kata Reja. Tidak apa-apa karena ini baru pemanasan. Reja belum memulai teror yang sesungguhnya.

"Eh lem tadi bakal nempel terus buat rok mereka robek gak sih?" tanya Ghanu.

"Gue yakin otak lo isinya porno," ujar Deros sambil menatap Ghanu jijik.

"Gak boleh negatif thinking!"

"Lem tadi enggak kuat kok. Itukan lem kertas," ujar Reja sambil terkekeh.

Ghanu menganga lebar mendengar jawaban Reja. "Terus apa gunanya?"

"Gue bilang ini cuma pemanasan," kata Reja.

🍁🍁🍁

Kelima anggota The Angel, yaitu Nasha, Poulia, Jenny, Gania, dan Liza sedang berdiri berjejer depan mobil milik Nasha yang terparkir di parkiran khusus mobil. Mereka sedang menunggu empat teman sekelasnya, yaitu Arlan, Bisma, Eggy, dan Morris. Mereka sudah berjanji di grup khusus mereka bersembilan agar pergi ke kelas bersama-sama.

MASCULINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang