🍁76🍁 Anak Panah

1.9K 290 59
                                    

DENGERIN LAGU 'REWRITE THE START' YALAGUNYA SEDIH SIH MENURUT AKUCOCOK SAMA PART INI😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DENGERIN LAGU 'REWRITE THE START' YA
LAGUNYA SEDIH SIH MENURUT AKU
COCOK SAMA PART INI😆

Tibalah pada acara ulang tahun SMA Progist. Kelompok Reja adalah kelompok yang terpilih untuk mengisi acara. Karena semua murid menginginkan acara ulang tahun diadakan pada malam hari, jadinya sekolah mewujudkan keinginan itu. Pagi harinya mereka tidak sekolah dan baru sekolah pada sore hari hingga malam hari dengan menggunakan pakaian bebas rapi.

Kini sudah banyak murid yang datang padahal jam baru menunjukkan pukul tiga sore. Mungkin karena mereka terlalu antusias untuk menyaksikan acara-acara menarik yang akan dipersembahkan oleh perwakilan kelas.

"Haruna, sini gabung!" seru Varas saat melihat Haruna sedang sendirian.

Haruna tersenyum tipis lalu menghampiri Varas yang sedang bersama Liza dan Nitya yang sedang duduk di bangku yang ada di depan stan makanan. Acara ulang tahun sekolah kali ini tidak dilaksanakan di aula, melainkan di lapangan. Di lapangan itu sudah ada panggung buatan, stan-stan makanan, dan juga kursi-kursi untuk penonton.

"Lo gak jajan?" tanya Liza. Ia merasa tidak enak karena mereka bertiga sedang ngemil dan Haruna tidak.

"Enggak," kata Haruna.

"Lo mau? Nitya yang traktir. Katanya dia habis dinotic sama Taehyung. Makanya dia lagi bagi-bagi kebahagiaan," ujar Varas sambil menunjukkan sosis bakar yang dibelikan oleh Nitya.

"Enggak usah, gue gak enak," tolak Haruna. Ia tidak terlalu dekat dengan Nitya. Karena itulah ia merasa tidak enak.

"Bentar gue beliin," kata Nitya langsung. Orang seperti Haruna ini jika tidak didekati lebih dulu, dia tidak akan pernah bisa bergaul. Makanya Nitya berusaha agar bisa dekat dengan Haruna.

"Lo lebih cantik kalau gak pake kacamata," puji Liza sambil tersenyum. Haruna tampak beda jika tanpa kacamata. Aura kutu bukunya langsung hilang begitu saja saat Haruna memakai dress, rambut digerai, dan polesan make up tipis di wajahnya.

"Lo juga cantik banget," kata Haruna.

"Kita semua cantik," kata Varas sambil menyengir.

"Gue ganteng, njir! Bukan cantik!" Tiba-tiba Reja sudah ada di samping Varas sambil memakan sosis milik Varas, tetapi tidak ada yang menyadarinya.

"REJAMET!" Saking terkejutnya Varas sampai menampar wajah Reja. Ia benar-benar terkejut karena Reja berteriak di sampingnya. Tidak hanya Varas, Liza dan Haruna juga terkejut karena kehadiran Reja seperti jailangkung.

"Kasar bener lo, Ras. Sering banget gampar muka gue. Gue mana pernah," kata Reja sambil mengusap-usap pipinya.

"Lo mau gampar gue?" tanya Varas sambil melotot.

"Boleh?"

"Boleh. Lo gampar gue sekali, tapi nanti setelah gue iket lo di pohon pisang. Biarin pas malemnya ditemenin poci."

MASCULINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang