Chapter 18

703 50 30
                                    

#Beberapa hari berlalu

Harusnya kemarin-kemarin mau ketemu sama Eunbi
Tapi karena sibuk malah gak bisa

Sekarang Eunbi sibuk gak ya?
Apa aku langsung kesana aja?
Atau chat dia dulu?
Tapi kalau dia gak bales gimana?

Ya udah deh langsung kesana aja

-

Sore ini sojung berniat ngajak Eunbi sepedaan
Jadi dia bawa sepeda dari rumah

Saat sampai di depan rumah Eunbi
Sojung gak langsung masuk karena dia lihat wanita paruh baya yang lagi nyiram tanaman di halaman rumah itu

Sojung sedikit ragu mau mendekat karena sejak ngantar Eunbi waktu itu, dia gak lihat siapapun di rumah ini terus juga rumahnya Gerbangan tinggi banget, mewah lagi.

Gimana cara masuknya?
Masa dia harus teriak-teriak

Setelah lama berpikir akhirnya Sojung memutuskan untuk menekan bel yang ada di samping gerbang itu

Tapi sebelum dia mau ngelakuin itu tiba-tiba wanita paruh baya tadi udah ada di dekat gerbang sambil natap dia

Sojung cuma bisa tersenyum kikuk
Dia malu dan gak tahu harus bilang apa nanti
Masa iya dia harus bilang 'Mau nyari calon masa depanku' kan gak mungkin ehehe

Karena terlalu lama bertingkah aneh
Akhirnya wanita tadi mulai menegur sojung

"Temannya Eunha ya?" Tanya wanita itu

"Bu-bukan Tante... Saya mau nyari Eunbi" jawab sojung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

Wanita itu hanya tersenyum dan segera menyuruh sojung untuk masuk

Sojung sedikit canggung karena ini pertama kalinya dia menginjakkan kakinya di rumah Eunbi

Gadis yang baru saja ia kenal beberapa hari belakangan ini

Dan ini kedua kalinya mereka akan bertemu
Biasanya hanya berkirim pesan setiap hari

"Duduklah nak.. Ibu akan panggilkan Eunbi"

Sojung duduk sambil menunggu Eunbi
Tiba-tiba wanita tadi kembali dan sekarang dia membawa makanan dan minuman

Apa di rumah ini gak ada pembantu ya? Kan rumahnya besar banget. Tapi gak papa sih kalau dibersihin sendiri, Itung-itung biar Eunbi makin tinggi kan. Batin sojung

-

Setelah berbincang-bincang dengan wanita itu dalam keadaan canggung
Akhirnya Eunbi menampakkan dirinya

Terlihat wajahnya yang cantik dan masih sangat fresh :))
Mungkin baru saja mandi

Dia bergabung bersama kami, sayang sekali dia tidak duduk di sampingku

Seakan mengerti jika aku butuh waktu 'berdua' saja dengan Eunbi
Wanita yang tadi itupun pergi meninggalkan kami

Setelah keadaan benar-benar aman aku berpindah posisi duduk tepat di samping Eunbi yang sedang fokus memakan makanan yang tadi wanita itu tawarkan padaku

Awalnya kami hanya saling diam tapi karena tidak tahan akhirnya aku memanggil namanya

"Eunbi..."

Dia menoleh ke arahku dengan matanya yang sedikit melotot dan pipi yang masih menggembung karena penuh dengan makanan

Jadi pengen sentil ginjalnya, eh pipinya..
Aduh tahan sowon....dia imutnya udah kelewat batas

Karena tidak tahan akhirnya aku mencari topik lain

LINE [Wonha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang