Chapter 34

619 48 119
                                    

"Kamu hamil." Ucap sowon.

Eunha terkejut. Bagaimana jika sowon curiga? Lalu dia meninggalkannya begitu saja? Bagaimana jika itu terjadi?

"Anak siapa?" Tanya sowon.

Eunha melepaskan pelukannya lalu menatap sowon.

"Anak kamu" Jawabnya.

"Kamu bohong"

Eunha menggeleng cepat, "Ini beneran anak kamu sowon"

Sowon terkekeh kecil, "Mana bisa!" Balas sowon lalu pergi meninggalkan Eunha sendirian.

-

Sowon's pov

Lebih baik aku pergi mencari udara segar. Di rumah hanya akan membuatku pusing. Jika Eunha tidak bisa memberitahu, maka biarkan aku yang mencari tahu sendiri. Apakah gadis itu selingkuh atau tidak.

Apa karena dia bermain dengan orang lain? Atau di perkosa?

Masa sih di perkosa.? Dia selalu baik-baik saja jika di depanku.

.

Karena tak tahu harus melakukan apa akhirnya aku memilih untuk bertemu dengan Yerin di taman. Aku menunggu cukup lama, hingga beberapa menit berikutnya muncullah seorang Yerin yang sedang berjalan bersama gadis es disampingnya. Siapa lagi kalau bukan Hwang Sinb.

'yang konon katanya dulu mantan pacar Jung Eunbi, Calon istriku.'

Aku mengatakan seperti itu karena cepat atau lambat pasti kami akan dinikahkan.

Lebih tepatnya karena Eunha hamil lebih dulu. Aku yakin orang-orang pasti mengira jika kami melakukan yang tidak-tidak. Padahal sih iya. 🌚

"Sowonie….lama tak bertemu" Ucap Yerin sambil memelukku.

Aku membalas pelukannya dan tersenyum, "Kau sudah besar Yerin. Semakin cantik saja. Unnie merindukanmu." ucapku sambil mengecup keningnya.

Kami berpelukan cukup lama. Kami jadi jarang bertemu sejak aku tinggal di apartemen dan hanya sesekali pulang ke rumah. Saat pulang pun aku belum tentu bertemu dengan Yerin.

"Apa tidak lelah berdiri terus?" Sahut seseorang yang tak lain adalah Hwang.

"Mengganggu suasana saja" gumamku, dibalas anggukan kecil dari Yerin.

"Siapa kau!" Tanyaku.

"Aku? Oh..aku kan.. Itu… Hwang Sinb." Jawabnya.

Aku memutar bola mataku malas. Mengingat Yerin sangat menyukai bocah tengil ini.

"Kau tidak pernah bermacam-macam dengan adik ku kan?!" Tanyaku.

"Aku? Aku selalu melakukan apa saja sesuka hatiku. Terlebih lagi sekarang kau sudah tinggal sendiri. Aku jadi leluasa untuk berduaan dengan Yerin" Jawab gadis itu yang berhasil membuatku naik pitam.

Aku berjalan mendekat, mencengkeram kuat kerah kemejanya yang berwarna pastel itu. Menatapnya tajam seolah dia akan menjadi santapanku hari ini. Tapi semua itu tidak membuat nyalinya menciut.

Dia malah tertawa cekikikan. !

"Aku tidak pernah takut padamu. Kau ingat kan jika dulu kita selalu bertengkar saat masih di bangku sekolah? Memperdebatkan hal sepele. Kau juga akan marah jika kami berlima melakukan kesalahan. Kau bisa menjadi Sowonie yang galak untuk kami, dan bisa menjadi Sowonie yang perhatian pada kami. Yerin yang benar-benar adikmu saja kau akan tetap memarahinya saat dia mengikuti kami untuk membuat kesalahan. Tapi beda cerita lagi kalau dengan Eunha. Tidak pernah marah padanya. Pilih kasih sekali." Jelas Sinb.

LINE [Wonha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang