Chapter 32

670 44 122
                                    


🐰🐰🐰

10.00 AM

Sekarang aku dan sowon sedang berada di dalam mobil. Kami akan pergi berbelanja.

Aku melirik sekilas ke arah sowon. Wajahnya terlihat murung. Apa dia marah?

Aku berinisiatif untuk mendekat pada dirinya. Tanpa melepas seatbelt aku mencondongkan tubuh ku agar semakin dekat. Dia menatapku sebentar.

*CUPP

Aku mencium pipinya.

"Jangan marah" ucapku.

"Siapa yang marah?"

Aku kembali ke posisi semula. "Mungkin kamu marah karena aku minta yang aneh-aneh"

"Aneh-aneh apa?" Tanya sowon menyeringai.

Sepertinya aku salah ngomong.

"Tidak ada"

Sowon tersenyum. Kemudian menyalakan mesin mobilnya.

Tapi tiba-tiba…….

MAGO MAGO

Simpanhae bwa jigeum nal

Heundeulliji aneul teni

MAGO MAGO

Nareul wihan chumeul chwo

Bameun Tic tak tic tak

Feel so high

In the midnight.....
In this midnight....


Sowon dengan cepat menggeser tombol hijau ke kanan.

"Halo"

"........."

"Sekarang juga?"

"........"

"Ah..Ne...Ne… Saya akan segera kesana" ucapnya lalu setelah itu meletakkan ponselnya di dashboard mobil.

"Kok baru di jawab?" Tanyaku.

"Iya..nunggu lagunya mau selesai dulu baru dijawab"

"Biar apa?"

"Lagunya bagus"

Sekarang kami jadi saling diam.

"Ehm.. aku pergi sekarang ya." Ucap sowon membuka percakapan.

Aku sedang berpikir akan melakukan apa jika sowon pergi nanti.

"Boleh, tapi aku mau ke rumah orangtuaku"

"Sama siapa?" Tanya sowon.

"Aku bisa naik taksi"

"Kenapa harus kesana?"

Aku menghela nafas, "Kalau kamu pergi pasti rumahnya sepi. Jadi lebih baik aku pulang" ucapku.

"Tapi nanti balik kesini lagi kan?"

"Iya. Kamu jemput aku ya."

Sowon mengangguk. "Kalau gitu aku pergi ya. Kamu hati-hati di jalan. Gak usah genit" ucapnya lalu mengecup bibirku.

🐰🐰🐰

Aku harus pergi sekarang apa nanti saja ya. Sowon pasti lama. Ya udah deh sekarang aja. Lagi pula aku kan kangen mereka. Salahkan sowon karena dia menyuruh ku untuk tinggal bersamanya. 

LINE [Wonha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang