Chapter 31

653 56 125
                                    

Eunha's pov.

"Jadi, kedatangan aku kesini itu mau ngomong sesuatu." jelas Sinb.

Ini Sinb kenapa 😭

"Ngomongin apa ya mbih?" Tanyaku.

Tiba-tiba Sinb duduk di sampingku dan meraih kedua tanganku untuk di genggamnya.

"Kamu mau gak balikan sama aku?"

Haaahhh......

Ah iya..hampir lupa. Ini kan Apartemen sowon. Pasti sowon mendengarnya.

"Aku...aku--"

"Sama aku aja gimana Bi?" Ucap sowon tiba-tiba.

"Sowon.." panggilku pelan.

"Maksudnya apa ya unnie?" Tanya Sinb.

Suasananya tiba-tiba menjadi tegang. Aku jadi merasa canggung saat dua orang ini dipertemukan kembali. Mengingat jika dulu sowon mengusirku karena Sinb mengatakan yang tidak-tidak.

"Sowon.."

Sowon duduk di sampingku sambil menatap tajam ke arah Sinb.

Jadi posisinya.. Sinb,Aku,Sowon.

Coba bayangkan betapa beruntungnya aku bisa duduk diantara mereka berdua.

Di sebelah kiri ada mantan, lalu di sebelah kananku ada pacar.

HSHSHSHSH😭

Rasanya dunia seperti milik kita bertiga ya. Eh, milik kita berdua maksudnya. Aku, sama Sowon.

"Coba diulangi tadi ngomong apa?" Tanya sowon pada Sinb.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Sowon, Sinb bangkit dari tempat duduknya lalu secara tiba-tiba, dia....dia....mencium....

Sinb... Dia...dia....mencium...keningku..

Di...

Hadapan..

SOWON!!!

😭😭😭

Walaupun hanya ciuman singkat tapi tetap saja itu bisa menyakiti perasaan sowon.

Sementara itu, sowon masih saja diam dan memperhatikan Sinb. Aku, tahu jika dia marah. Aku bersyukur karena dia tidak memukuli siapapun lagi. Sepertinya, aku harus berterima kasih pada Adiknya karena telah menemani sowon menjalani pengobatannya.

Lagi-lagi sowon meninggalkan ku sendirian. Tidak... Tidak sendirian, melainkan meninggalkanku dengan Sinb di sini.

Apa dia tidak takut jika Sinb melakukan sesuatu padaku?

Sinb tersenyum tipis, "Aku tahu dia marah. Hanya saja, aku sedang ingin menguji kesabarannya. Hubunganku dengan Yerin hampir menemukan titik terang. Jadi aku sengaja melakukan ini. Maafkan aku ya" ucapnya sambil mengacak poniku.

Aku menatapnya sengit, bisa-bisanya dia mengacak poniku. Kan jadi berantakan.

"Jangan seperti itu, Kau lucu.. bisa-bisa aku ingin memakanmu sekarang" ucapnya lalu mencubit pipiku.

"Nanti sowon lihat!"

Dia mengeluarkan smirk nya padaku, itu..sedikit menyebalkan.

"Eunbi.. Kita bisa memesan hotel kan?" Tanyanya dengan sedikit menggoda.

Aku memukul kepalanya pelan. "Kau ini ada-ada saja. Sana pulang!" Suruhku sambil mendorongnya agar segera keluar.

"Iya..aku pulang" ucapnya yang sudah berdiri di ambang pintu.

LINE [Wonha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang