Chapter 24

586 56 65
                                    


"Kalian sedang apa?" -

Damn!

Suara itu membuat kami terkejut bukan main.

"Sowon..ngghh..lepaskan.." suruhku. Padahal sebentar lagi aku akan mencapai orgasme. Sayang sekali harus ditunda lebih dulu.

Dengan cepat kami membenarkan pakaian. Lalu menatap ke arah pintu melihat siapa yang berani menganggu aktivitas kami. Aku juga melihat kok jika sowon kesal.

Tapi kenapa kami tidak mendengar suara pintu terbuka ya?

"Aku tahu kau tadi sudah akan orgasme" bisiknya tepat di telingaku

Awalnya aku sangat lega karena hanya dokter yang melihat tapi tiba-tiba dibelakangnya ada beberapa orang yang ikut masuk bersamaan dengan dokter itu.

Perasaan tadi kan sowon udah di periksa, terus kenapa dokternya datang lagi?

Aku merasa aneh saat bertatapan dengannya, dia hanya tersenyum saat kami bertatapan.

"Aku hanya ingin mengantar teman-teman kalian ke sini. Mereka memintaku agar mengantarnya, dan kebetulan sojung sudah sadar jadi izinkan aku untuk memeriksa keadaannya lagi" ujarnya.

Aku mempersilahkan dokter Kim itu untuk memeriksa sowon "Silahkan" ucapku tersenyum.

Sedangkan teman-teman yang dimaksud tadi adalah Yuju, Umji, Sinb dan Yerin.

Tiba-tiba yuju menarik lenganku dan memperlihatkan sesuatu di ponselnya. Isinya.......... Sebuah video.
Bagaimana bisa dia merekamnya? Bukankah ruangan ini tertutup? Apa mereka sudah datang sejak lama?

"Cepat hapus!"

"Tidak mau" balasnya meledek

Aku berusaha meraih ponselnya tapi sangat sulit karena tubuhnya terlalu tinggi. Aku sudah meloncat beberapa kali pun tidak bisa. Sedangkan yang lain hanya tertawa melihatnya. Teman macam apa sih mereka itu?

Karena sudah lelah aku menyerah dan menatap yuju dengan tajam. Tapi yang ditatap malah cengengesan seperti tidak ada dosa.

"Sojung-ssi.. kau berkeringat. Sepertinya aktivitasmu hari ini sedikit membantu agar kau cepat pulih kembali. Tapi ingat, jangan melakukan hal-hal yang berat dulu." Ucap dokter Kim setelah memeriksa keadaan sowon.

"Tentu saja aku akan sembuh." Balas sowon percaya diri.

Dokter itu tersenyum "Kalau begitu saya permisi dulu" ucapnya sopan ke arah kami.

Sekarang suasananya hening. Semua diam dalam pikiran masing-masing.
Tapi untung saja ada Yuju, dia kan yang paling berisik. Karena tidak tahu akan melakukan apa, jadi Yuju menyarankan untuk menonton film saja. Akhirnya kami semua menyetujui.

Televisi itu tersambung dengan ponsel milik Yuju. Entah mengapa aku sedikit takut, yuju itu agak sulit ditebak sih karena terlalu fokus dengan dunianya sendiri. Jadi sedikit menyeramkan saat kami tidak bisa menebak jalan pikirannya.

"Kita akan menonton film yang romantis" ujar Yuju.

"Tidak mau" balas Sinb.

Ah..ternyata masih tidak berubah.

"Tenang saja. Ini akan sangat romantis dari film-film yang lain. Kalian pasti suka, jika ingin... Praktekan saja pada kekasih kalian masing-masing" jelas Yuju

Aku curiga. Batinku

"Tetap saja tidak mau!" Tolak Sinb.

"Kau ini kenapa sih?" Tanya Yuju heran

Karena tidak ingin mendengar perdebatan mereka, maka sowon melerai keduanya.

"Ya! Hentikan. Apa kalian tidak kasihan padaku? Aku sedang sakit disini..tapi kalian malah ribut." Ucap sowon kesal

LINE [Wonha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang