"Jadi benar?" Tanya Sinb yang sedang berbaring di sofa dengan paha Yerin sebagai bantalan nya.
"Apanya?"
"Eunha hamil?"
"Iya.. Kan Sowonie udah cerita" balas Yerin.
Sinb mengangguk, "Gak bisa godain Eunha unnie lagi dong" gumam Sinb.
Yerin menghela nafasnya pelan. "Memangnya kalau gak bisa godain Eunha lagi kenapa?" Tanya Yerin.
Sinb menatap Yerin dari bawah. Ia dapat melihat wajah Yerin yang sedang kesal. Sinb yang merasa gemas pun mencubit pipi Yerin sedikit keras. Membuat wanita itu meringis kesakitan sambil memegangi pipinya.
"Lucu banget sih pacar aku.." Ucap Sinb yang kembali mencubit pipi Yerin dengan gemasnya.
"Ngapain ngomong gitu kalau nanti juga mau berpaling dariku!" Balas Yerin.
Sinb bangkit dari tidurnya. Kemudian menyuruh Yerin untuk menghadapnya.
"Kamu juga udah cukup kok" Ucap Sinb.
"Hm"
.
.
.
Di tempat lain,
Sowon tengah menunggu Eunha yang sedang bersiap. Hari ini mereka akan segera memberitahu kedua orangtuanya mengenai kehamilan Eunha.
Daripada terlambat memberitahu, nanti mereka menganggap jika Sowon lah yang melakukan itu pada Eunha.
Sowon melihat Eunha yang baru saja keluar dari kamarnya pun segera menghampiri.
"Bagaimana? Sudah siap?" Tanya Sowon.
Eunha memeluk lengan Sowon. Terlihat keraguan dari sorot matanya tetapi Sowon tetap berusaha agar Eunha bisa tenang.
"Ayo pergi sekarang" Ucap Sowon sambil mencium kening Eunha.
-
Diperjalanan, keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing. Sowon yang fokus menyetir dan Eunha yang sibuk dengan ponselnya sendiri.
Tak terasa mobil yang dikendarai Sowon sudah memasuki pekarangan rumah Eunha. Seketika keduanya dilanda rasa gugup yang teramat sangat sulit untuk diartikan melalui kata-kata.
Padahal sebelumnya, Sowon sendiri yang meminta agar kedua orang tua mereka mengetahuinya dengan cepat. Daripada tahu dari mulut orang lain.
"Ayo turun"
"Mau gendong…." Ucap Eunha merengek seperti anak kecil.
"Kalau di gendong kasian perutnya, nanti ke teken."
Eunha menggembungkan pipinya. "Bilang aja gak mau". Jawabnya dengan cemberut.
"Bukannya gak mau, ini..yang di dalam sini tuh harus benar-benar dijaga" ucap Sowon yang sesekali mengelus perut Eunha.
"Udah yuk turun"
Setelah membujuk Eunha, mereka mulai menuju ke dalam rumah. Dilihatnya para keluarga sedang bersantai sambil bersenda gurau di ruang tengah. Mereka juga melihat banyak makanan yang sudah tertata rapi di atas meja makan. Tiba-tiba Eunha berlari ke arah meja makan dan duduk di sana.
"Wah… makanan!!!!" Teriak Eunha.
Sowon yang merasa senang pun hanya menggelengkan kepalanya sekaligus sedikit malu.
"Eunha, sini dulu" panggil Sowon pelan.
"Tidak mau! Una mau makan! Tadi aja Sowonie gak mau gendong Una!" Balasnya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE [Wonha]
Fanfiction"Kalau kamu udah gak cinta sama aku,biarkan aku menjagamu" Ucap sowon Eunha mendesis pelan "Siapa juga yang cinta sama kamu?" Balas Eunha "Maaf... Untuk masa lalu kita"