Chapter 21

612 47 99
                                    


*Tik..tik..tik...tik..

*Klik..klik..

Sowon terlihat sedang fokus pada komputernya entah apa yang sedang ia lakukan hari ini
Tetapi sepertinya dia sedang mengedit beberapa video

-

-

Ah..sial.

Kenapa aku kesulitan mengedit video ini? Padahal di beberapa video sebelumnya aku berhasil melakukannya

Apa aku selesaikan nanti saja ya?
Mungkin aku harus istirahat sejenak karena melihat semua video itu membuatku menjadi pusing dan....menginginkannya

Karena tidak ingin berpikir panjang aku bersandar dan memejamkan mataku sesaat

Sampai saat ini, bayangan Eunha selalu terlintas di pikiranku
Tidak hanya dia sih, akhir-akhir ini semenjak aku berubah menjadi sedikit jahat aku tidak terlalu memperhatikan adikku sendiri
Dia sudah makan atau belum pun aku tidak tahu, dia sedang sakit atau tidak pun aku tetap tidak tahu, kemana dia pergi ketika dengan Sinb pun aku tidak pernah tahu padahal kami berada dalam satu rumah yang sama
Kakak macam apa aku ini?

Dan untuk Eunha, aku sedikit menyesal atas semua kata-kata yang ku ucapkan hari itu
Jika di pikirkan lagi itu memang sangat menyakitkan

Entah mengapa aku rasanya benar-benar ingin menyakitinya saat itu, melihatnya menangis seperti itu membuatku senang

"Jung Eunbi.." ucapku pelan

Aku beranjak dari tempat duduk dan mengambil sebuah kotak yang aku simpan di dalam lemari
Aku membukanya dan mengambil salah satu fotonya, memandangi foto itu beberapa saat..seketika pikiran kotorku kembali muncul dengan sendirinya. Aku menatap foto itu dan menyeringai

"Sebentar lagi masa depanmu akan hancur" ucapku

-

-

"Unnie.. kau sudah lebih baik?" Tanya Umji padaku

Aku mengangguk lemah

"Bagaimana kalau kita pergi ke taman dekat rumah unnie itu?" Ajak Umji

Aku mengiyakan ajakannya karena beberapa hari belakangan ini memang Umji ada di sampingku

Ya..dia menjagaku, Dia selalu bertingkah lucu walaupun aku terkadang mengabaikannya
Tapi aku senang dia ada di sini, jadi aku tidak benar-benar larut dalam rasa sakit yang aku rasakan

Sesekali aku teringat Sowon, bayangan saat kita bersama terkadang menghantui ku seakan mengingatkan jika aku masih mencintai sowon

Itu memang benar. Yang kemarin-kemarin aku hanya main-main dengan ucapanku karena aku sangat muak dengan sowon. Jujur saja, sampai saat ini aku masih mencintainya. Aku memang bodoh, mengapa aku masih saja mencintai seseorang yang sudah menyakitiku

"Unnie...Eunha unnie...." Panggil Umji sambil melambaikan tangannya di depan wajahku

"Eh?"

"Mengapa melamun? Jangan pikirkan apapun. Kita sudah sampai" ucapnya

Aku tersenyum

"Mau duduk dimana ya unnie?" Tanyanya dengan melihat ke sekeliling taman

"Di sana saja" ucapku sambil menarik tangan Umji

Umji segera menggelar tikar yang ia bawa dari rumahku tadi
Ini hari libur, jadi dia membawaku pergi dan aku baru tahu jika nanti Yerin,Sinb dan Yuju akan menyusul kami. Pantas saja tadi Umji membawa tikar dan makanan ringan yang ia ambil dari rumahku

LINE [Wonha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang