Setelah kejadian hari itu, kedua keluarga sepakat untuk mempercepat pernikahan mereka. Karena tidak ingin terjadi lagi hal yang menimbulkan fitnah tetangga🌚Kini sampailah keluarga itu di Rumah baru Sowon yang sengaja dibeli sang Ayah sebagai hadiah. Awalnya Sowon tidak tahu menahu soal ini jika sang Ibu tidak memberitahu.
"Sowon, Karena kau sudah menikah dengan Eunha sekarang kalian akan tinggal di sini. Ayah membelinya sebagai hadiah untuk pernikahan kalian." Jelas sang Ayah.
Sowon memeluk Ayahnya dengan senyum yang merekah di bibirnya. Ia tak menyangka jika ayahnya sebaik ini. Tak lupa ia juga memeluk sang Ibu.
"Jangan lupa malam pertama" bisik Ayah Kim.
Sowon tersenyum kikuk.
Sebelum akhirnya dia juga memeluk Appa Jung dan istrinya. Sowon benar-benar berterima kasih karena telah mempercayakan Sowon untuk menjaga putrinya.
6.30 PM
"Sayang"
"Hm"
Sayang"
"Hm"
"Sayang……"
"Hmm…."
"KIM SOJUNG!" Teriak Eunha di samping telinga kanan Sowon.
"Ah. Sial.. Jantungku" ucap Sowon kaget.
Plak!
"Apa yang sedang kau lakukan sih! Kau terlalu sibuk dengan ponselmu. Kau bahkan tidak tahu jika sejak tadi aku memperhatikanmu. Apa yang menarik di sana! Apa kau selingkuh? Atau kau sedang berusaha mengencani wanita can---"
Cup! 🌚🌚🌚
"Berisik ya. Bawel banget sayangnya aku"
Eunha terkejut. Ini bukan pertama kalinya Eunha mendapat perlakuan seperti ini dari Sowon. Sudah berulang kali Sowon mencium bibirnya secara tiba-tiba dan bahkan melakukan lebih dari itu, tetapi malam ini rasanya sedikit berbeda dari biasanya.
"Atau karena kita sudah menikah ya?" Batin Eunha.
Sowon terkekeh pelan, ia sedikit menggeser posisi duduknya agar bisa berhadapan dengan 'istrinya'. Menatap Eunha dengan gemas karena kelinci kesayangannya malu. Bagi Sowon, Eunha sangat menggemaskan jika dia seperti ini. Tetapi dia bisa menjadi ganas jika Sowon tidak menuruti keinginannya.
"Kenapa hm?" Tanya Sowon.
Eunha menggeleng pelan.
"Sini duduk di pangkuanku" Ucap Sowon yang kembali ke posisi semula.
Eunha menurut. Ia mulai menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sowon.
"Kenapa? Capek ya?" Ucap Sowon sambil membelai lembut rambut Eunha.
"Laper"
"Mau makan? Aku masakin ya"
"Nggak mau"
"Ya terus?" Tanya Sowon.
"Beli aja"
Sowon mengangguk, ia berniat membeli makanan melalui aplikasi agar lebih mudah tetapi Eunha mencegahnya.
"Gak mau. Maunya kamu yang beli sendiri. Aku tunggu di sini"
"Nanti kamu sendirian sayang" Ucap Sowon lembut.
"Ish!" Eunha mencebik tidak suka. Dan berjalan keluar kamar.
Sowon menggelengkan kepalanya, "Dasar ibu hamil" batinnya.
Ia keluar dan melihat Eunha sedang duduk di meja makan dengan posisi membelakangi dirinya. Sowon mendekat, mengusap pucuk kepala Eunha dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE [Wonha]
Fanfiction"Kalau kamu udah gak cinta sama aku,biarkan aku menjagamu" Ucap sowon Eunha mendesis pelan "Siapa juga yang cinta sama kamu?" Balas Eunha "Maaf... Untuk masa lalu kita"