"Janganlah pernah menyerah ketika anda masih mampu berusaha lagi. Tidak ada kata berakhir sampai anda berhenti mencoba."
-Brian DysonHari ini adalah hari yang sangat penting bagi Kenan. Hari penentuan dari hasil latihan dan belajar selama beberapa bulan ini.
Ya, hari ini adalah puncak dari olimpiade Kenan. Bukan lagi tingkat kota, bukan lagi tingkat provinsi. Melainkan tingkat nasional. Memang selama beberapa bulan ini Kenan sudah berhasil melewati berbagai macam seleksi kota maupun provinsi. Dan Kenan sangat-sangat bersyukur. Satu langkah lagi maka impiannya akan terwujud. Ya, impiannya. Apabila Kenan berhasil memenangkan olimpiade ini. Maka dia akan mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri.
"Kenan semangat ya!" seru Embun sembari mengepalkan tangannya.
"Iya Mbun. Makasih," kata Kenan sembari memberikan senyum tipisnya kepada Embun. Lalu, masuk kedalam bus yang siap berangkat menuju lokasi olimpiade.
"Kenan!" panggil Embun lagi.
"Ya Mbun?" langkah Kenan langsung terhenti saat tiba-tiba Embun kembali memanggilnya.
"Hati-hati," ucap Embun dengan senyum yang merekah.
Kenan membalas senyum Embun dan segera mengambil tempat duduk.
Embun kembali ke kelas bersama Erland dan Chelsea. Mereka berencana untuk mengambil tas mereka yang berada di kelas. Mereka mau kemana? Tentu saja ereka mau menyusul Kenan olimpiade. Mereka berencana cabut dari sekolah lewat gerbang belakang. Tentu saja hal ini tanpa sepengetahuan Kenan. Kalau Kenan tau mereka yakin, pasti Kenan akan marah.
"Kamu yakin Erland?" tanya Embun lagi memastikan.
"Iya Mbun. Lo udah nanya yang ke 8 kali," gerutu Erland.
"Kuy Mbun! Jangan takut," kata Chelsea.
Mereka akhirnya sampai di gerbang belakang. Untung gerbang ini tidak diawasi oleh satpam sekolah. Benar-benar hari yang sangat beruntung.
"Ready girl?" tanya Erland saat mereka semua selesai memasang seatbelt.
"Ready!!" seru Embun dan Chelsea berbarengan.
•••
Butuh waktu dua jam agar mereka sampai ditempat tujuan. Dan sekarang mereka tengah berada di luar Hall tempat Kenan mengadakan lomba. Embun terus mengucapkan do'a dalam hatinya untuk Kenan. Embun benar-benar berharap Kenan dapat menggapai mimpinya sedari kecil. Tentu saja untuk kuliah ke luar negeri.
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 dan para peserta telah selesai mengisi lembaran soal olimpiade mereka. Sekarang saatnya menunggu hasil yang akan diumumkan setelah istirahat sholat nanti. Embun, Chelsea, dan Erland masih belum melihat keberadaan Kenan. Mereka tidak mungkin mencari Anggota Olimpiade Sekolah mereka. Bisa-bisa para pembimbing Olimpiade menagih surat izin dari sekolah.
Teett.Teett.
"Lo nelphon siapa Land?" tanya Chelsea kepada Erland. Pasalnya ini panggilan ke-limanya, tapi orang yang ditelphon Erland sepertinya enggan menjawab panggilan itu.
"Kenan," jawab Erland.
"Kok nggak diangkat ya?" tanya Erland.
"Dia nyangka kamu ganggu kali," jawab Embun.
"Ya udah, lo aja sana yang nelphon. Pasti nggak diangkat juga deh!" tukas Erland.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomparable Love
JugendliteraturEmbun Adriana Rafa dan Erland Orlando Arsenio. Dua orang yang terjebak dalam hubungan persahabatan dan cinta💕 - selamat datang di cerita pertama aras. Semoga suka