PERIH

1.5K 495 160
                                    

"Sangat penting untuk mencintai seseorang, tetapi penting juga menerima cinta dari seseorang."

Drrtt. Drrt.

Dering ponsel membangunkan Erland dari mimpi indahnya. Hari ini adalah hari pertama ujian kenaikan kelas. Dan Erland meminta pacarnya untuk menelphonenya pagi-pagi. Bertujuan untuk membangunkannya.

"Assalamualaikum pacar sayangnya Erland ganteng," sapa Erland dengan suara serak khas orang bangun.

"Udah bangun kan?" tanya Chelsea dari seberang sana.

"Jawab salam dulu atuh neng," sindir Erland.

"Waalaikumussalam Erland kambing," salam Chelsea.

"Kok lo malah ngatain gue sih?" tanya Erland dengan nada sebal. Udah disapa semanis mungkin bukannya dapat balasan malah dikatain kambing.

Tuutt. Tuutt.

"Lah. Kok dimatiin? Makan hati gue sama lo Laut. Tapi, nggak papa. Hati enak kok," Erland berjalan menuju kamar mandi. Untuk cuci muka. Pagi ini dingin. Erland males mandi. Jadi, dia memutuskan untuk tidak mandi. Dasar Erland kambing. Betul banget sih julukan yang diberikan Chelsea untuknya.

"Orang ganteng nggak mandi pun nggak masalah. Syalalala!"

•••

Embun, Chelsea, dan Erland berada di ruangan yang sama saat ujian. Sedangkan, Kenan di ruangan sebelah. Karena abjad nama Kenan lumayan jauh dari mereka.

Embun dan Chelsea duduk dalam satu garis lurus. Dengan Embun berada di dekat dinding, sedangkan Erland duduk di belakang Embun. Hal ini memudahkan mereka dalam berbagi saat ujian. Ingat! Berbagi bukan mencontek. Betapa bahagianya.

Dan untungnya posisi duduk mereka berada di bagian belakang. Kenapa bisa? Kan abjad nama mereka C E E. Karena ruangan mereka gabung dengan murid dari kelas 11 mipa 6. Sedangkan, di ruangan Kenan semuanya murid 11 mipa 7.

Ujian pertama saat ini yaitu Fisika. Ujian yang paling dibenci oleh Embun. Dan Embun benar-benar tidak tau jawaban dari soal-soal di hadapannya saat ini. Rasanya Embun ingin menangis saat ini. Saking susahnya.

"Psstt. Psstt," Erland sudah memulai aksinya. Aksi pertama diturunkan kepada Embun. Erland menendang-nendang kecil kursi Embun.

Embun membalasnya dengan melihat ke arah jendela. Seraya mengangkat alisnya.

"Lihat jawaban dong?" bisik Erland.

Embun menggeser lembar jawabannya ke samping. Agar Erland dapat melihat.

"Wah luarbiasa," kagum Erland saat melihat jawaban Embun. Pasalnya dari 40 butir soal yang berisi hanya 3 soal. Dan waktu sudah berjalan 60 menit. Tersisa 30 menit lagi.

"Beb," bisik Erland kepada Chelsea.

"Apa?" Chelsea menidurkan kepalanya ke meja. Dan menjawab Erland tanpa suara.

Incomparable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang