"Karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh." -Perahu Kertas, Dee Lestari
Drrt..drrt..
Tiba-tiba saja ponsel Kenan berdering menandakan ada panggilan masuk. Kenan langsung saja mengangkat panggilan itu.
"Assalamualaikum," sapa Kenan.
"Waalaikumsalam," jawab orang di seberang sana.
"Ada apa nelpon malam-malam Embun?" tanya Kenan.
"Ada sesuatu yang mau Embun omongin sama Kenan."
"Apa?" tanya Kenan dengan alis yang saat ini sudah naik satu.
"Kayaknya Embun udah suka deh sama Kenan," kata Embun, lalu tiba-tiba mematikan telepon secara sepihak.
°°°
Kenan sudah sampai di rumah Embun pagi ini untuk menjemput gadis itu pergi sekolah, namun orang yang dicarinya tidak berada di rumah karena kata ibunya Embun sudah pergi dengan abangnya lebih dulu.
Astaga, gadis itu benar-benar sudah membuat hati Kenan porak-poranda saat ini.
Akhirnya Kenan mutuskan untuk pergi ke sekolah sendirian. Sesampainya di sekolah, Kenan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Embun. Bahkan, tasnya pun tidak ada di bangku.
Kenan akhirnya memutuskan untuk menelepon Alby. Memastikan keberadaan Embun saat ini.
"Assalamualaikum mas, Embun gue mana?" tanya Kenan langsung saat Alby baru saja mengangkat telepon.
"Embun gue, Embun gue pala lo peyang. Adik gue tuh, dasar lo," ceracos Alby.
"Hmm, Embun mana?"
"Udah di sekolah tadi," jawab Alby.
"Kok tasnya enggak ada di kelas?"
"Dibawa hantu sekolah kali," balas Alby santai.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari Alby. Akhirnya Kenan memutuskan panggilan secara sepihak.
Kenan memutuskan untuk mencari Embun. Kenan terlebih dahulu menuju kantin, karena Kenan fikir Embun sangat suka ke kantin untuk membeli cemilan di pagi hari, katanya untuk siap siaga kalau nanti lagi belajar perut lapar. Namun, Kenan tidak menemukan keberadaan Embun.
Setelahnya, Kenan memutuskan untuk melihat ke lapangan. Mana tahu saat ini Embun lagi duduk-duduk santai di tepi lapangan menunggu siswa-siswi datang ke sekolah. Kalau kata Embun nih ya, pagi itu waktunya untuk berburu para cogan sekolah. Karena para siswa masih dalam keadaan rapi. Jadi, mudah mencari yang ganteng. Namun, lagi-lagi Kenan tidak menemukan keberadaan Embun.
Kenan tidak mungkin mencari Embun di WC. Karena Embun selalu minta ditemani oleh Chelsea kalau ingin ke WC. Kenan juga tidak akan mencari Embun di taman belakang sekolah. Karena Embun takut sendirian ke tempat itu. Kata-katanya sih ada penghuni di sana.
Satu-satunya pilihan yang Kenan punya saat ini adalah perpustakaan sekolah. Karena biasanya Embun selalu membaca novel di sana.
Benar saja dugaan Kenan, Kenan benar-benar mendapati Embun duduk disalah satu bangku di perpustakaan sembari membaca novel. Entah novel apa yang dibacanya saat ini, sampai senyum-senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomparable Love
Novela JuvenilEmbun Adriana Rafa dan Erland Orlando Arsenio. Dua orang yang terjebak dalam hubungan persahabatan dan cinta💕 - selamat datang di cerita pertama aras. Semoga suka