SAMPAI AKHIR HAYAT
EPISODE 3
POV Nila
Mengurus toko baju milik Mamah sangat melelahkan. Apa lagi setiap hari aku dibuat panas oleh gadis bernama Ruminah. Karyawan Mamah. Dia pernah berjasa menolong Mamah waktu hampir saja tertabrak mobil saat membeli Pecel di warung sebrang. Mamah jarang sekali menyuruh karyawan saat ingin membeli apapun.
Saat itulah Mamah memasukan Ruminah saat baru lulus sekolah ke toko ini, dengan gaji 4,2 juta. Luamayan menurutku, beda dengan yang lain hanya 3,2 juta."Nuzul" Ku hampiri saat dia tengah bersiap pulang.
"Ya Nila" Sahutnya. Dia memanggilku Nila meski aku atasannya. Kami memang teman sejolah, aku kakak kelasnya, aku kelas tiga dia kelas satu. Aku pernah menyukainya namun dia menolakku. Sampai kapanpun ambisiku hanyalah ingin menjadi pacarnya.
"Makan yuk" Ajakku saat jam menunjukkan pukul 22.00 malam. Nuzul memang pulang telat karena masuk juga telat, dia kuliah paruh waktu. Jika hal ini adalah kebijakan dariku.
"Maaf Nila, ini udah malem, lagian aku harus belajar. Aku kan masih kuliah paruh waktu. Aku ada ujian lusa" Jawabnya.
"Kamu kenapa selalu menghindari aku ?" Tanyaku kesal.
"Maaf Nila, aku hanya tidak ingin memberimu harapan kosong. Bukankah kamu sudah bersama dengan Yudha ? Dia calon suamimu kan ? Kalian sudah tunangan kan ?" Tanyanya memperjelas.
"Masih bisa dibatalkan jika kamu mau jadi milikku Nuzul" Ucapku berseru.
"Astaghfirullah Nila. Bukankah setelah kejadian itu kamupun banyak berpacaran dengan lelaki manapun yang kamu suka ? Kamu cantik, berpendidikan, pasti hanya dengan mengacungkan saja banyak lelaki yang akan mendekatimu" Jawabnya.
"Tapi aku mau kamu Nuzul !!" Jawabku suara serak.
"Nila. Dengarkan aku. Yang ada dirasamu itu bukanlah cinta. Tapi obsesi, karena kamu belum bisa memilikiku, kamu terus seperti ini. Nila, aku mohon. Aku hanya orang biasa. Jika kita serius berhubngan nanti kamu menyesal, aku tak seistimewa Yudha. Maafkan aku Nila." Ucapnya memegang pundakku kemudian berlalu.
Nuzul ! Sampai aku mati aku harus mendapatkan cintamu. Jika Yudha saja bisa aku taklukan, maka kamupun harus bisa !.
KEESOKAN HARINYA
Kudapati pemandangan indah hari ini. Ruminah bersama dengan pacarnya yang kuketahui namanya Ghofar. Ruminah memlah milihkan baju untuknya. Ku amati mereka tanpa mereka tau keberadaanku.
"Nahh Ghofar, ini pas Untuk Rasti. Dia suka tosca kan, sama kaya kamu" Ucapnya. Rasti ? siapa ?
"Wah iyaa nih. Tau aja kamu. Yaudah kamu milih buat kamu sama Mira ya, biaraku ajak sekalian" Kata Ghofar.
"Hah ? Gak ah, aku kan kerja. Lagian itu acara kalian, masa aku sama Mira ikut ?" Tanya Ruminah.
"Nih kalo gak percaya baca sendiri WAnya" Kata Ghofar sambil menyodorkan hapenya entah apa isinya.
"Ya ampuuunn calon istrimu itu yaa, jangan jangan dia naksirnya sama aku Ghofar bukan ama kamu haha" Kata Ruminah.
Apa ? Calon istri ? Ruminah itu bukan pacarnya Ghofar ? Berarti membahayakan posisiku untuk mendekati Nuzul ! Kurangajar.
"Dasarr kamu yaaa !!!" Ucapku menghampirinya, dan kutarik jilbab segi empatnya."Ibuu, sakit buuu" Serunya.
Blaakkk !! Ghofar mendorongku.
"Dasar kamu ya ! kamu ini pake jilbab panjang !Beraninya merebut Nuzul dariku !!!" Teriakku sambil kuacungkan jariku. Kali ini cemburuku begitu membara.
"Bu ! jangan sembarangan ya ngatain adik saya ! Saya bisa laporin situ ke polisi !" Sungut Ghofar.
Sedangkan Ruminah hanya menangis ketakutan, ada bekas cakaranku juga di pelipisnya.
"Kamu gapapa kan Rum" Tanya Ghofar."Bilangin adik kamu ! Jangan deketin Nuzul" Seruku.
"Ya Allah Nila" Seru Nuzul. "Ruminah kamu gapapa ?" Tanyanya perhatian pada Ruminah.
"Mas ! Jangan sentuh adik saya, bilangin pacarnya, jangan berbuat seenaknya sama adik saya" Tegur Ghofar.
"Nila" Panggil Nuzul. Aku tak melihatnya.
"Ruminah ! Saat ini juga kamu saya pecat ! Pergi dari sini !" Teriakku. Segala sumpah serapah kuucapkan pada Ruminah.
"Baik bu. Kalau itu mau ibu. Maaf kalau selama ini saya banyak salah, tapi ibu harus tau, Demi Allah sedikitpun saya gak pernah rebut apapun , apa lagi Bang Nuzul dari Ibu. Saya titip salam untuk Bu Sandra. Beribu ribu terimakasih untuk selama ini. Saya pamit bu" Ucapnya sambil menangis, berkemas dan berlalu dari toko ini tidak luput juga mengajak Ghofar.
"Kamu puas Nila ?" Tanya Nuzul dengan hembusan nafas panjang.
"Jika aku gak melakukan ini maka dia akan terus mengganggu kita" Jawabku
"Nila, tidak ada yang mengganggu, tidak ada juga yang disebut dengan kita. Kau dan aku hanya teman yang kini sebatas karyawan dan atasan. Tidak lebih. Aku tidak menyangka kamu bisa seperti ini Nila. Aku minta maaf aku juga pamit" Ucapnya.
"Kau pamit hanya demi Ruminah ?" Tanyaku menegas.
"Bukan. Aku tidak bisa terus meladeni sifatmu yang kekanak kanakan, semua ambisimu harus dituruti. Tidak ada hubungannya dengan Ruminah. Aku kecewa sekali padamu" Jawabnya.
"Begitu ya ? Jadi kamu mau lupakan kontrak kita ?" Tanyaku menahan.
Seketika langkah Nuzul berhenti. Terang saja, aku sengaja membuat suat perjanjian, kontrak tiga tahun dia bekerja di sini, bila dia resign sebelum habis kontrak, dia akan dikenakan denda sebesar lapulih tiga juta. Bagi Mahasiswa nyambi kerja itu adalah harga fantastis. Aku manfaatkan kesempatan ini agar Nuzul lebih lama di sini.
"Astaghfirullah" Ucap Nuzul mengusap kasar wajahnya. Dan diapun kembali bekerja. Nuzul.. Kamu memang bukan lelaki tampan, apa lagi kaya, jauh dari cakon suamiku Yudha, tapi apa yang aku mau , harus aku dapatkan. Aku penasaran kenapa dari dulu dia tidak mau denganku.
Dan satu lagi. Aku telah berhasil menyingkirkan Ruminah.
Pukul 17.00
"Nila. Di mana Ruminah ? Katanya kamu memecatnya betul ?" Tanya Mamah. Pertanyaan yang sudah kuduga. Jika karyawati kesayangannya itu tak terlihat pasti Mamah seperti Induk kehilangan anaknya.
"Hmm benar" Jawabku datar sambil otak atik komputer.
"Kamu apa apaan Nila ! Seenaknya kamu pecat dia tanpa persetujuan Mamah ?" Sungut Mamah.
"Aku hanya ingin saja" Jawabku lagi.
"Kamu keterlaluan Nila !" Bentak Mamah.
"Mamah bentak aku demi anak ingusan itu ?! Anak Mamah siapa ? Dia ? Atau aku ?" Tanyaku dengan nada tinggi.
"Nila. Lama lama kamu ini berbuat seenaknya tanpa logika. Apa salah Ruminah sampai kamu mecat dia ?" Tanya mama tak mau kalah nada tinggi.
"Bukan Nila namanya jika keinginannya tidak bisa tercapai" Jawabku kemudian berlalu. Aku enggan sekali mendengar nasihat dari Mamah. Aku tau dia akan menghujaniku dengan wejangan wejangan tidak penting.
"Nilaa !! Nilaaaa !!" Panggilan Mamah tak ku hiraukan. Ku tancapkan saja gas di mobilku, kulajukan dengan kecepatan sedang ke arah bar, tempat biasa aku menghibur diriku. Nuzul..Tunggu saatnya kamu akan bertekuk lutut dihadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI AKHIR HAYAT
General FictionRuminah Gadis yang mencintai Ghofar, sahabatnya sejak kecil, namun Ghofar hanya menganggapnya adik. Kemudian berhasil move on dari Ghofar berkat Kenzo , lelaki misterius yang membencinya. Namun apa daya , Ruminah malah terjebal dengan pernikahan Pak...