EPISODE 21

2 0 1
                                    

SAMPAI AKHIR HAYAT

EPISODE 21

POV Kenzo (Luthfi)

"Sayaanggg , ini kamarku. Ayo liat, enak kan kalo kita ngobrol di sini" Ucap Sisil waktu itu. Wakti dia masih menjadi kekasih yang aku cintai.

"Kamarnya bagus . Apa tidak apa apa alu masuk sini ?" Tanyaku.

"Tidak apa apa, sini sayang" Ajakya berbaring di kasur empuknya. Ku dekap tubuhnya yang mulus, sexy dengan tengtop putih dan celana denim sepaha, cocok pada kakinya yang jenjang dan tubuhnya yang berisi namun tidak gemuk.

"Sayang, aku punya hadiah buatmu" Ucapku . Kami masih berbaring, ku keluarkan kotak beludru da diterima dengan riang oleh pacarku.

"Apa ini ? Indahnyaa ! Ini bagus banget yang, ini kan cincin yang waktu itu aku lihat lihat di mall waktu kita nonton !" Ujarnya.

"Kamu suka ?" Tanyaku.

"Sangat suka ! Makasih ya sayang" Sisil memelukku, mencium bibirku dengan keadaan menindih.

"Kita segerakan pernikahan kita ya" Titahku.
Wajah Sisil berubah. Tampak sekali raut yang tadinya bahagia menjadi muram, seperti terik cerah yang tiba tiba mendung.
"Kenapa Sayang?" Tanyaku.

"Emm aku belum siap menikah. Apa kamu mau menunggu sekitar dua atau tiga tahun lagi ?" Tawarnya.

"Lama sekali ? Satu tahun bagaimana ? Toh aku sudah jadi wakilnya Kak Fandi. Penghasilanku tanpa kau bekerja juga sudah cukup" Jelasku.

"Emm setahun ?" Ya sudah aku usahakan yaa.

"Kamu kenapa sih kok kaya keberatan ?" Tanyaku pelan.

"Emm aku hanya belum siap sayang" Jawabnya.

"Aku akan membuatmu siap" Kataku sambil berbalik menindihnya. Wajah kami begitu dekat, ku kuasai tubuh indah kekasihku ini. Sisil bahkan pasrah menyerahkan diri tanpa perlawanan, ku lakukan apapun yang ku mau terhadapnya. Terjadila di siang hari itu , akulah yang memecah kesucian milik Sisil. Pertama kalinya ku lakukan karena aku yakin dia akan menikah denganku.

Pukul 4 Sore

"Yang, sayang , bangun. Sudah sore sayang" Panggil Sisil mengguncangkan tubuhku. Masih dalam keadaan hanya satu helai selimut yang menutupi tubuh kami berdua.

Aku kaget, ku segera mandi dan segera ke kantor.

"Sayang, aku berangkat lagi ya" Pamitku pada Sisil sembari mengenakan kembali pakaian kantorku.

"Iyaa sayang, makasih ya" Ucap Sisil tersipu.

Akupun berlalu dan sampailah ke kantor. Sebenarnya ini hari libur, namun Kak Fandi menyuruhku untuk berangkat. Yaa beginilah, direktur dan wakilnya belum tentu bisa libur layaknya karyawan.

"Dari mana kamu Luth ?" Tanya Kak Fandi saat aku sampai di ruangannya.

"Emm aku ketiduran" Jawabku.

"Dengan siapa ?" Tanya Kak Fandi.

"Apa maksudnya dengan siapa ?" Tanyaku balik.

"Luthfi. Aku kakakmu, aku tau persis saat adikku bohong atau jujur. Dengarkan kakak. Kamu boleh mencintai wanita, tapi jangan pernah mainkan dia, jangan sakiti hatinya ya. Kamu telah mengambil apa yang seharusnya belum kamu ambil" Ujarnya. Mataku membulat. Apa dia tau aku habis bersetubuh dengan Sisil ?

"Kakak tau dari mana ?" Tanyaku.

"Kau adikku. Sudah seperti sodara kembar malah. Mana mungkin aku tidak tau ada gelagat lain" Jawabnya.

SAMPAI AKHIR HAYATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang