EPISODE 30

5 0 0
                                    

SAMPAI AKHIR HAYAT

EPISODE 30

POV Luthfi

Berbulan bulan aku menjabat sebagai wakil direktur. Aku rindu saat saat bekerja di tandon bersama Ruminah. Aku telah kembali memiliki meja kerjaku yang sempat dipinjam paksa oleh Yudha. Papahpun sudah percaya padaku, dan sudah melihat seluruh buktinya atas kejahatan Yudha. Semuanya kembali, tapi Ruminah sudah tidak bisa lagi ku rengkuh dalam pelukan. Dosakah aku merindukan istri orang ?

"Permisi bang, ini laporannya" Martina ke ruanganku .

"Yaa Rum, taro situ aja" Titahku.

"Rum ?" Tanya Nuzul yang mendengarku salah menyebut. Kini Nuzul menjadi asisten, dan Martina sekertarisnya. Hampir kemana mana kami selalu bertiga.

"Yaah maaf, soalnya aku lagi kecapean aja" Jawabku.

"Abang kangen sama Ruminah ya" Ujar Martina.

"Yaah sudah lah, belum takdirnya" Jawabku lesu.

"Sabar ya bang, In Sya Allah nanti akan digantikan sama yang lebih baik. Abang gak boleh kalut begini" Ujar Martina.

"Iyaa, makasih ya. Kalian selalu nemani aku dari kalian tau aku bukan siapa siapa di sini" Ucapku tulus.

"Iyaa Bang, kalau gitu, aku lanjut kerja lagi" Pamit Martina. Masih sempat juga dia dan Nuzul saling berkedip mata. Aah bikin iri saja !.

Menit kemudian, datanglah Nadia. Yang sangat mencintai Kenzo.
"Permisi" Nadia masuk.

"Duduk Nad, ada apa ?" Tanyaku menatapnya. Wajah yang kini sembab, tak ada keceriaan lagi pasca kejadian di rumah sakit, saat dia mengetahui bahwa aku adalah Luthfi.

"Ini surat pengunduran diri saya Pak" Jawabnya sambil menyodorkan surat. Bahkan sejak saat itu dia memanggilku denga sebutan Pak.

"Pengunduran diri ? Apa maksudnya ?" Tanyaku.

"Ya saya mengundurkan diri. Tidak akan bekerja di sini lagi mulai bulan depan" Jawabnya agak serak.

"Tapi kenapa Nad ? Kan kamu udah ada asisten juga di bagian tandon, juga gajimu aku naikan kan ?" Aku mencoba menahannya.

"Ini bukan tentang gaji" Nadia mencoba menarik nafas dalam dalam. "Maaf mungkin aku memanglah bukan orang profesional. Tapi batinku tersiksa Luth. Setiap hari aku makin terbayang bayang Kenzo di sini" Tangisnya pecah seketika.

"Nad, jangan begini aku mohon. Kenzo memang sudah tidak ada. Tapi kan kamu juga harus semangat. Apa kamu tidak bisa mencintai orang lain lagi ?" Aku membujuknya dengan halus.

"Orang lain siapa ? Aku melihatmu seperti ada bayang bayang Kenzo Luth. Wajah yang kau gunakan itu. Mana mungkin aku bisa lupa ? Apa sekarang jika aku ubah wajahku menjadi Ruminah kau akan mencintaiku begitu ?" Sanggah Nadia.
"Maaf, keperluanku sudah selesai. Permisi" Pamitnya berlalu dan mengusap air matanya.

"Biarin dia tenang dulu Bang. Mungkin dia emang butuh sendiri" Ujar Nuzul.

"Yaah. Kamu bener. Ini semua salahku. Mana aku tau jika Nadia akan kembali ? Aku kembali membawa banyak kesakitan di sini" Ucapku lesu.

Nuzul terus saja menenengkanku. Lelaki yang akan menikahi Martina minggu depan ini , ku anggap seperti adikku meski wajahku terlihat lebih muda.

Lima hari kemudian

Saat ini adalah liburan taun baru. PT tempatku memang meliburkan sebagian karyawan sampai 10 hari. Ada juga yang lembur, namun aku meminta izin pada Papah untuk menghadiri acara pernikahan Martina dengan Nuzul di Jogja. Tempat Martina dilahirkan , dan banyak keluarganya di sana.

SAMPAI AKHIR HAYATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang