EPISODE 24

2 0 0
                                    

SAMPAI AKHIR HAYAT

EPISODE 24

POV Yudha

"Jangan menangis sayang" Ucapku pada Ruminah. Sekarang resmi sudah aku memilikinya seutuhnya.

"Mas, maafkan aku juga ya" Ucapnya masih membenam di dadaku. Ruminah, aku tau aku yang salah bahkan kau masih meminta maaf.

....

Nila dan Sisil, adalah dua sahabat yang ku kenal. Aku berpacaran dengan Nila tanpa rasa. Aku hanya mengicar hartanya saja. Aku benci type wanita manja dan banyak maunya. Aku tidak suka melihat persahabatan mereka. Kuhancurkan saja dengan menjalani hubungan gelap dengan Sisil, yang bekerja satu kantor denganku.

"Mas, apa gapapa kita begini ? Nila marah gimana ?" Tanya Sisil , pertama kalinya aku bersetubuh dengannya.

"Nila tidak akan tau. Aku jamin" Jawabku.

"Makasih mas, layananmu lebih memuakan dari pada Luthfi" Ujarnya.

"Makanya, segera selesaikan tugasmu ya" Titahku.

"Aku udah buat rencana Mas, tinggal menyingkirkan Luthfi dalam beberapa hari. Bukankah kamu sudah berhasil melenyapkan Fandi ?" Sisil memastikan semua sesai rencana.

"Aku sudah menyetting peledak di mobilnya. Juga kebetulan saat melewati jurang, jadi seolah olah dia kecelakaan. Bukan karena aku". Ujarku.

"Lalu setelah kau menyingkirkan mereka, kau akan menikahiku kan Mas ?" Tanya Sisil mendesak.

"Menikah ?" Tanyaku bingung.

"Loh ya iya, aku udah bantu kamu loh, gak mudah untuk melewati ini semua Mas. Apa lagi menjebak pacrku sendiri" Jawabnya kesal.
"Mas asal kamu tau, aku merekam semuanya, aku pasang kamera tersembunyi di sini, lengkap dengan soundnya, jadi kalau kamu kabur kamu bisa masuk jeruji seperti Luthfi !" Ancamnya. Sialan ! Rupanya dia menjebakku. Lebih licik dari yang kuduga. Tapi sudahlah, suatu saat akan kusingkirkan dia. Sisil lumayan menjadi ancaman buatku.

Tidak sampai seminggu . Benar saja, Luthfi yang hobby begdang itu sudah terkabarkan masuk penjara karena kasus narkoba yang dibuat buat.

"Tuh kan Mas, aku berhasil memasukkan obatnya ke kopi kesukaannya saat bercinta denganku waktu itu. Aku juga memasukkan sisanya ke dalam tas. Pasti sekarang kamu bisa ambil alih jabatannya sebagai wakil Pak Wildan" Ujar Sisil.

"Bagus sayang. Kamu memang hebaatt" Ucapku bahagia. Karena benar saja, tak lama setelahnya Pak Wildan menyerahkan seluruh tugas Luthfi padaku. Termasuk tugas menikmati tubuh Sisil.

.....

"Mas, kamu setega itu pada kedua wanita yang saling mengenal baik, juga pada Kak Fandi dan Luthfi Mas, mereka salah apa sampai kamu sebegitunya ingin lenyapkan mereka ?" Ruminah menangis mendengar ceritaku di masa lalu.

"Karena aku benci melihat persahabatan, dan persaudaraan yang erat. Karena aku tidak memilikinya" Jawabku.

"Tapi bukankah Mas Rusli, Kak Fandi dab Luthfi sahabat yang baik ?" Tanyanya seperti belum yakin.

"Iyaa. Tapi mereka selalu menang dalam prestasi apapun selama kuliah. Dan aku dari keluarga bukan konglomerat, aku merasa direndahkan saat mereka selalu mentraktirku, memberiku hadiah, aku serasa direndahkan oleh kakak beradik itu ! Mereka pikir hanya mereka yang bisa begitu ? Aku juga bisa dengan kerja kerasku sendiri Ruminah !" Jawabku lagi mengusap kasar wajahku.

"Tapi kau mengorbankan mereka semua demi mencapai semua maumu. Demi Allah itu tidak halal Mas, kembalikan saja pada mereka ya. Apa yang menjadi milik kita In Sya Allah berkah Mas" Ujar Istriku.

SAMPAI AKHIR HAYATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang