Teng teng teng teng teng
Bunyi alarm milik seorang gadis cantik sudah berbunyi sejak tadi. Namun sang pemilik sama sekali tidak terganggu akan bunyi berisik yang ditimbulkan.
'TOK! TOK!'
'DUAGH'
"Lyvi!!! Bangun kamu!!!" teriak sang bunda dari luar kamar sambil menggedor brutal pintu kamar anaknya.
"Aduh, masih ngantuk gue." Bukannya bangun, Lyvi malah menarik menutup telinganya dengan bantal.
'BRAK'
"Astaga!! Cepet bangun kamu, nanti telat baru mampus!!"
"Kenapa sih bun? Masih pagi juga."
"Pagi apanya? Kamu gak liat ini jam berapa?!!"
"Emang jam berapa?" Lyvi sedikit membuka matanya guna melihat jam dinding yang ada disini.
Seketika matanya melebar setelah melihat jarum jam yang menunjuk pukul 06.27, dimana artinya gerbang sebentar lagi akan ditutup.
"BUNDA KOK GAK BANGUNIN AKU SIH?! UDAH TELAT INI."
"Daritadi juga bunda udah bangunin kamu, kamunya aja yang kebo."
"Aishh! Sudahlah aku mandi dulu."
"Hm."
Selama didalam kamar mandi pun Lyvi tak henti-hentinya menyumpah serapahi kakaknya yang kemarin bercerita sampai pukul dini hari.
"Arghh!! Sial!! Bisa-bisa telat gue."
Sangking buru-burunya, Lyvi hanya mandi tak sampai 5 menit. Persetan bersih atau tidak, yang terpenting ia tak terlambat.
"Astaga, sepatu gue juga dimana anjir!!!"
"Oh iya, udah dibawah."
"Mau kemana kamu? Makan dulu sini," ucap Jessy saat melihat Lyvi turun dari tangga.
"Gak usah bun, keburu telat."
"Yaudah, naik apa kamu?"
"Motor."
"Hati-hati."
"Iya bun." Setelah berpamitan kepada sang bunda, Lyvi segera keluar rumah dan memacu motornya cepat.
•••••
"Arghh!! Gerbangnya udah ditutup lagi," gerutu Lyvi saat melihat gerbang sekolahnya sudah ditutup.
"Nak Lyvi? Tumben telat?" tanya pak Harto, satpam sekolah ini.
"Kesiangan pak. Bisa bukain gak?"
"Maaf nak, kamu udah telat 10 menit."
"Ayolah pak~" rengek Lyvi.
"Bukannya saya gak mau nolong, tapi peraturannya gak bisa."
'mampus kalo papa tau, pasti gue kena omel lagi'
"Gini deh pak, sekarang bapak panggil guru BK kesini. Saya udah capek."
"Yaudah, tunggu disini."
Setelah kepergian pak Harto, Lyvi membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada seseorang.
Kevin laknat
Kak!!!
Gara-gara lo, gue jadi telat!!!Setelah menunggu sekitar 15 menit, Kevin akhirnya membalas pesannya.
Kok gue sih?
Lo udah curhat ke gue
sampe lupa waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
Olyvia [BELUM REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cinta yang tak terbalaskan akan terasa sakit bukan? Tapi hal ini sama sekali tidak berpengaruh padanya, Alvaro Dewa Widijaya. Ia mencintai seorang gadis cantik dari pertama kali mereka bertemu, sebut saja Olyvia Zahra Valetha...