: ;16 - Baru Sadar

23 14 30
                                    

haii, gue ngerasa makin kesini yang baca cerita gue makin dikit, cerita ini ngebosenin ya?

tapi gapapa kok, gue maklumin kalian mungkin pada sibuk.

happy reading !

---

Kini Lyvi dan semua kawannya sedang berada di kantin, lebih tepatnya mereka sedang menikmati makan mereka masing-masing. Sesekali mereka tertawa dengan candaan Dhika yang konyol. Namun Lyvi daritadi hanya diam, ia masih kepikiran tentang Angel yang baru dilihatnya kemarin.

"Lo kenapa Vi?" tanya Rachel.

Melihat sahabatnya yang masih belum menjawab, Verly akhirnya menepuk bahu Lyvi pelan.

"Eh! Kalian ngomong apa tadi?" heran Lyvi.

"Lo kenapa sih? Kok daritadi diem mulu."

"Gue gak papa kok."

"Bohong! Lo daritadi kek mikir sesuatu," ucap Alva.

"Cerita aja kalo ada masalah," sahut Digo.

Lyvi menghembuskan nafas panjang. "Gue lagi mikirin seseorang."

"Siapa nih?" kepo Dhika.

"Bukan cowok kok," ucap Lyvi saat menyadari raut wajah Alva.

Alva yang mendengar diam-diam merasa lega. Ia tak siap jika Lyvi menyukai orang lain.

"Emang siapa?"

Lyvi yang ingin menjawab mengurungkan niatnya karena mendengar suara gaduh dari arah pintu masuk kantin.

"Ada apa ini?" tanyanya.

"Gue juga gak tau."

Terdengar suara para cowok yang sedang histeris karena segerombolan cewek masuk kesini.

"Alva!!" teriak seseorang dari arah gerombolan itu.

"Ck! Nenek lampir udah balik," desis Digo.

"Gue udah balik, lo gak kangen sama gue?" tanya cewek tadi dengan nada manja.

"Narsis amat lo," sindir Alva.

Lyvi yang sangat familiar dengan suara cewek tadi mendongakkan kepalanya. Dan saat itu juga ia terkejut dengan siapa yang berada di depan matanya saat ini.

"Gue bela-belain langsung kesini buat nemuin lo Alva," ucap cewek tadi.

"Cih! Udah ditolak masih aja nempel terus," geram Rachel.

"Gue kadang kesian sama orang tua lo! Anaknya dikasih nama Angel tapi kelakuannya buruk rupa," santai Verly.

Iya. Orang itu adalah Angel. Orang yang kemarin dilihat oleh Lyvi dan kakaknya.

"Maksud lo apa?!" Ucapan Verly membuat Angel naik pitam.

"Lo tuh gak malu ya? Jelas-jelas Alva udah nolak lo." Kini giliran Dhika yang angkat bicara.

"Gue gak ngomong sama kalian semua! Gue ngomongnya sama Alva."

"Gue udah selesai makan. Ayo ikut gue," ucap Alva sambil menarik tangan Lyvi.

Melihat Alva yang menggenggam tangan cewek lain, sontak Angel berdiri.

"Lo siapa hah?! Mau jadi benalu sama hubungan gue sama Alva?!!"

"Menurut ucapan sahabat gue tadi, seharusnya lo yang pantes disebut benalu." Lyvi menanggapi ucapan Angel dengan santai.

"Maksud lo apaan hah?! Disini lo yang orang baru!!!"

Olyvia [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang