ANNYEONG ALL, MIAN YE BARU UP GUE ABIS KERJAIN TUGAS.
SESUAI JUDULNYA, NIH CHAPTER ISINYA MANIS-MANIS DOANG, SI ANGEL KAGA NONGOL SAMSEK DISINII😍.HAPPY READING
---
Pagi ini menjadi pagi yang favorit bagi kelas XII MIPA I & XII MIPA 2. Mereka semua sedang berada di lapangan untuk memulai pelajaran, olahraga. Selain gurunya yang super humble, di pelajaran ini jarang sekali diberi tugas. Pak Wawan selaku guru olahraganya lebih suka langsung turun ke lapangan untuk memberikan ilmunya.
"Mari kita pemanasan terlebih dahulu. Silahkan yang mau memimpin, maju kedepan!"
"DHIKA PAK!!" teriak Digo.
"JANGAN SAYA PAK. ALVA AJA!!" balas Dhika.
"KOK GUE?!! ENAK AJA."
Prittt
Bunyi peluit yang menggantung di leher pak Wawan berbunyi nyaring. "KALIAN GAK USAH TEREAK!!"
"Bapak juga tereak kalo pikun," ucap Lyvi.
"KAMU NGELEDEK SAYA PIKUN?!!"
"Kenapa masih tereak sih pak?" tanya Rachel.
"BWAHAHA. MAAF! MAAF!"
"Ketawanya gak usah tereak juga pak, kuping saya bisa budeg." Verly menutup kedua telinganya saat gurunya ini tertawa.
"Jadi pemanasan gak pak?" tanya Andi, ketua kelas XII MIPA 2.
"Jadi dong. Siapa yang mimpin?"
"Kenapa gak bapak aja? Kan bapak lebih pinter," ucap Udin, salah satu teman Alva.
"Nah! Bener pak."
"Justru saya sudah pinter bin cerdas itu saya memberi peluang buat kalian yang masih dibawah saya," ucap pak Wawan.
"Sombong amat pak," gumam Alva.
"ANDI AJA PAK!! KAN KETUA KELASNYA."
"HEH!! KOK GUE!!"
"Saya aja pak," ucap Lyvi.
"Yakin kamu?"
"Iya. Mereka semua emang LEMBEK!!"
"ENAK AJA MAIN NGATAIN!! DASAR BEKICOT."
"APA LO HAH?!"
"STOP!! ADUH PUSING PALA JEFRI NICHOL!!" teriak pak Wawan.
"Apaan Jefri Nichol, inget umur pak."
"Udahlah. Lyvi kamu pimpin pemanasan sekarang."
"Siap pak."
Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk mereka semua pemanasan. Saat ini semuanya ingin berdoa yang dipimpin oleh Lyvi.
"Sebelum memulai kegiatan hari ini mari kita mengheningkan cipta sejenak."
"Lah kok mengheningkan cipta sih Vi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Olyvia [BELUM REVISI]
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM BACA] Cinta yang tak terbalaskan akan terasa sakit bukan? Tapi hal ini sama sekali tidak berpengaruh padanya, Alvaro Dewa Widijaya. Ia mencintai seorang gadis cantik dari pertama kali mereka bertemu, sebut saja Olyvia Zahra Valetha...