Cuaca di kota Jakarta kali ini sangat cerah. Rabu pagi ini menjadi kebahagiaan bagi Alva, mau tau penyebabnya? Biar Alva aja yang kasih tau:v
"Hah! Akhirnya selama usaha gue selama ini, berhasil juga gue berangkat bareng Lyvi."
Ya. Alva akan berangkat bersama dengan Lyvi kali ini. Awalnya Lyvi menolak, tapi mendengar Alva yang terus memaksanya Lyvipun luluh.
"Ya Allah ciptaanmu ini cakep banget," pujinya sambil menatap pantulan dirinya di cermin.
PD amat lu😂.
"Sekarang gue mau siap-siap nyusul bidadari cantikku," ucapnya kemudian turun untuk sarapan.
"Pagi kak," sapa Cherly yang sudah duduk di meja makan.
"Pagi."
"Tumben seneng banget kak?"
"Mau jemput bidadari."
"Hah? Lo naik apa ke langitnya?" beo Cherly.
Alva menepuk dahinya pelan. Lupa kalau adiknya ini masih dalam mode lemot. "Bukan bidadari yang itu, tapi calon istri gue."
"Boro-boro calon istri. Pacar aja belom ada," ledek Rosy.
Alva sungguh tertohok dengan ucapan mamanya. Benar sih ia belom menembak Lyvi.
"Udah ada calonnya ma," ucapnya.
"Oh anak baru disekolah kamu itu?"
"Kok mama tau?"
"Waktu Digo sama Dhika kesini mereka bilang ke mama."
Alva menganggukkan kepalanya."Mama bahkan kenal sama dia."
"Ketemu aja belom."
"Lyvi mah."
"Lyvi anaknya Revon?!"
"Iya mah."
"Kok kamu gak bilang sih dia udah balik kesini!! Dasar anak durhaka!!" teriak Rosy.
"Mama gak nanya kok."
"Jadi kak Lyvi udah balik kak?" antusias Cherly.
"Iya."
"Wah! Ajak kesini dong kak."
"Tau! Kamu tau kalo Lyvi udah balik gak dibawa kesini," imbuh Rosy.
"Salah mulu gue," gumam Alva. "Iya kapan-kapan Alva bawa kesini," lanjutnya.
"Yaudah Alva berangkat dulu mah. Assalamualaikum." Alva mencium punggung tangan mamanya setelah menyelesaikan sarapannya.
"Waalaikumsalam."
"Kak! Cherly bareng dong."
"Ogah! Gue mau jemput Lyvi."
"Dasar jahat hiks," ucap Cherly dengan isakan palsunya.
"Bodoamat."
•••••
Alva memencet bel sesaat setelah berdiri di depan pintu kediaman Lyvi.
Ting tong
Cklek
"Alva? Mau jemput Lyvi ya?" tanya Jessy.
"Iya bunda."
"Ayo masuk." Jessy menggeser tubuhnya untuk memberi ruang Alva masuk.
"Lyvi udah siap bun?" tanya Alva setelah mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.
"Masih sarapan. Kamu mau minum apa?"
"Gak usah bun, nanti takut telat."
"Eh! Cepet bener lo," ucap Lyvi dari arah ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olyvia [BELUM REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cinta yang tak terbalaskan akan terasa sakit bukan? Tapi hal ini sama sekali tidak berpengaruh padanya, Alvaro Dewa Widijaya. Ia mencintai seorang gadis cantik dari pertama kali mereka bertemu, sebut saja Olyvia Zahra Valetha...