: ;22 - Pantang Mundur

18 11 3
                                    

hei, pa kabar? maap nih ye baru up.
di rumah ada bakso, mau? sini sini😂.

---

Mereka berenam sudah duduk berhadapan di bangku kantin. Tidak ada perbincangan di antaranya, semuanya masih fokus pada makanan mereka masing-masing.

"Chel," panggil Verly.

"Apa?"

"Lo kenapa tadi malah nangis pas Digo pura-pura pingsan?"

Pertanyaan Verly mampu membuat Rachel kelabakan. Ia tak tau harus menjawab apa.

"G-gue ngerasa g-gak mau kehilangan d-d-dia," cicitnya.

"Udah nyaman nihh," goda Digo.

"Enggak! E-enak aja."

"Udah deh! Lo tuh demen sama sih Dhika."

"Hah? Ngawur lo."

"Ciee, ada yang udah nyaman."

"Apaan sih lo."

"Tapi kalian serasi kok," ucap Lyvi.

"Serasi darimana oon!"

"Akang gendang, kalo saya bilang serasi serasi ya."

"Malah nyanyi."

"Muka lo merah tuh Chel," goda Alva.

"Mana ada." Rachel menundukkan wajahnya guna menutupi rona merah yang sudah menjalar di pipinya.

Obrolan mereka terhenti saat seseorang mendudukkan dirinya disamping Alva. Mereka bertambah muak saat tangan orang itu melingkar di lengan Alva mesra.

"Lepas," datar Alva.

"Kenapa? Gue nyaman kok." Orang itu semakin mengeratkan lingkaran tangannya sambil melirik sinis Lyvi.

"Ngapa lo ngelirik gue? Mau gue copot matanya?" tanya Lyvi.

Orang itu tak menghiraukan ucapan Lyvi. Ia semakin menjadi dengan kepalanya yang disenderkan pada pundak Alva.

"Lepasin gue bilang!!" bentak Alva.

"Lo tuh gak tau malu ya? Minggir sono." Dhika yang sudah muak dengan orang ini, mendorongnya hingga jatuh ke lantai.

"Aww! Alva tolongin gue."

"Manja!"

"Angel Angel ternyata lo pantang mundur juga ya," ucap Digo.

"Omongan gue waktu itu gak lo dengerin ya," imbuh Lyvi.

Angel bangun dari jatuhnya dan menghampiri kedua kawannya. Tak lupa dengan wajahnya yang sudah merah padam.

"Gue bisa keluarin lo dari sini kalo lo berani sama gue," ancamnya.

"Oh ya? Tolong jangan keluarin gue dari sini. Gue mohon," ucap Lyvi memelas.

Angel mengeluarkan smrik-nya saat melihat raut ketakutan Lyvi.

"Hahaha! Gue gak takut," sambung Lyvi.

"LO SIAPA SIH HAH?!!" teriak Vina.

"Weitss. Gak bisa santuy ya lo," ucap Verly.

"Gue gak ngomong sama lo!!"

"Dan lo ngapain ikut-ikutan?"

'Mampus gak tuh' batin Rachel.

"Nantang juga ya lo," ucap Salma.

"Olyvia Zahra Valetha, siswi baru yang berani menantang seorang Angelia Adinda Aditama." Angel melihat penampilan Lyvi dari atas hingga bawah dengan tatapan meremehkan.

Olyvia [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang