sesuai janji gue waktu itu, gue double up:)
seneng gak? harus seneng🤣.---
"Assalamualaikum," ucap Alva saat memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam."
"Papah. Udah pulang?"
"Udah," jawab Kenan, papa Alva.
"Mama sama Cherly mana pah?"
"Lagi maskeran."
"Kasian dikacangin sama istri," ledek Alva.
"Dasar durhaka! Kamu kok baru pulang?"
"Abis dari restoran."
"Ngapain?"
"Bentar Alva ganti baju dulu." Alva segera menaiki tangga menuju kamarnya.
"Jadi ngapain?" ulang Kenan saat anaknya sudah mendudukkan diri disampingnya.
"Bentar mau bikin coklat dingin, papa mau juga?"
"Yaelah molor ae kamu."
"Mau gak nih?"
"Kopi aja."
"Emang ya bapak-bapak tuh minumnya kopi. Kalo udah tua emang gitu ya."
"Kamu ngeledek papa ha?!"
"Iya."
Plakk
"Adaw! Sakit pah." Alva mengusap bahunya yang baru saja digeplak oleh papanya.
"Mampus."
"Gak aku bikinin kopi baru tau rasa."
"Yaudah papa cabut semua fasilitas kamu."
"Eh! Eh! Bercanda pah, gitu aja baper." Alva memijat pelan lengan papanya.
"Ck! Udah sana bikinin."
"Iya."
Dengan langkah kesal Alva menuju dapur untuk membuatkan minum papanya dan juga dirinya.
Maid dirumah ini ada, namun jika sudah pukul sembilan mereka semua berhenti. Aturan yang dibuat oleh Kenan memang. Kecuali jika ada acara khusus, baru maid diperkejakan 24 jam.
"Nih," ucap Alva sambil menyodorkan kopi pada papanya.
"Makasih anak papa yang jelek."
'ganteng gini dibilang jelek, diem ae lah daripada dicabut fasilitas gue'
"Jadi kamu ngapain di restoran malem-malem?" ulang Kenan.
"Makan."
"Doang?"
"Pesen makan terus ngobrol sama papa Revon."
"Revon?! Astaga udah lama papa gak ketemu sama dia. Sehat aja kan dia?"
"Alhamdulilah. Papa tadi dapet salam dari papa Revon. Lyvi udah balik omong-omong."
"Mantu papa udah balik?! Kok kamu gak bawa kesini sih!!!"
"Gak usah tereak gak bisa ya pah?" tanya Alva yang dihiraukan oleh papanya.
"Terus kalian ngomongin apa?"
"Om Aldo sama kasus kematian mama Bella."
"Emang dibuka lagi? Kan udah dua taun lalu."
"Katanya sih bukan murni kecelakaan tapi udah direncanain. Tapi tim kepolisian papa Revon masih cari bukti yang akurat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Olyvia [BELUM REVISI]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA] Cinta yang tak terbalaskan akan terasa sakit bukan? Tapi hal ini sama sekali tidak berpengaruh padanya, Alvaro Dewa Widijaya. Ia mencintai seorang gadis cantik dari pertama kali mereka bertemu, sebut saja Olyvia Zahra Valetha...