Chapter 02: Escape

2.8K 417 98
                                    

Sasuke menatap ponsel lama milik ayah Sakura begitu lama, tangannya pun mengambil sebuah pulpen dan secarik kertas yang juga berasal dari kotak kerja milik ayah Sakura. Tiba-tiba ia mendengar suara panci yang jatuh dari dapur membuat ia secara spontan mengantungi tiga benda yang ia pegang itu ke dalam jaketnya yang memiliki resleting.

"Ada apa?" tanya Sasuke menuruni tangga apartemen Sakura hendak mengetahui apa yang di lakukan perempuan itu.

Sasuke pun mendapati dua orang asing ada di depan Sakura yang berdiri di depan kulkas ketakutan hingga Sasuke menarik kerah baju dua orang asing itu lalu menendangnya dan menghampiri Sakura.

"Kau baik-baik saja?" tanya Sasuke berdiri di depan Sakura sementara Sakura segera merapatkan tubuhnya pada tubuh Sasuke.

"Siapa kalian?" tanya Sasuke dengan tatapan tajam.

"Berikan file rahasia itu dan kami tidak akan menyakiti kalian," ucap salah seorang laki-laki asing itu membuat Sasuke mengerutkan keningnya.

"File apa?" tanya Sasuke yang benar-benar tidak mengerti file apa yang orang asing itu maksud.

"Kau yang meminta," ucap laki-laki asing itu sambil mengarahkan tinjuannya ke arah Sasuke yang langsung membungkuk dengan tangan yang bergerak ke belakang untuk membuat Sakura juga membungkuk.

Sasuke memukul perut laki-laki itu membuat laki-laki itu mundur beberapa langkah sementara sosok laki-laki asing lainnya memukul Sasuke, Sasuke segera membungkuk dengan kaki kanan yang sedikit maju ke depan. Sasuke mengeser tubuhnya ke samping lalu memukul perut laki-laki itu yang langsung terbungkuk dan ketika itu terjadi Sasuke langsung menghantam punggung laki-laki itu dengan sikunya cukup keras.

"Sakura keluar.!!" teriak Sasuke.

Laki-laki asing yang sebelumnya Sasuke pukul hingga mundur beberapa langkah berusaha menendang Sasuke namun Sasuke segera menangkap kaki itu dan sedikit memelintirnya lalu membantingnya dengan satu tangan. Sakura berusaha lari namun ketika berada di depan pintu seorang laki-laki bertubuh besar menghadangnya dan membekap mulutnya membuat Sasuke menatapnya tajam. Sasuke yang menatap Sakura tidak fokus sampai seseorang berhasil memukul punggungnya dari belakang hingga ia terjatuh.

"Sashukehh...!" teriak Sakura dengan mulut yang dibekap membuat suaranya terdengar sedikit tertahan ketika melihat Sasuke terjatuh.

Sasuke nampak meluruskan kakinya lalu memutar kakinya membuat dua orang asing yang berdiri di dekatnya terjatuh cukup keras di lantai sementara Sasuke segera berdiri.

"Seharusnya Kau tidak menyentuh perempuanku," ucap Sasuke menjangkau sebuah pisau daging lalu melemparnya ke arah laki-laki bertubuh besar itu. Pisau itu benar-benar menancap pada tengah-tengah kepala laki-laki itu yang bahkan mengeluarkan darah, darah yang menetes di atas kepala Sakura. Laki-laki besar itu terjatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri sementara Sakura menutup mulutnya, melihat apa yang baru saja Sasuke lakukan.

Sasuke berusaha menghampiri Sakura namun salah seorang laki-laki asing yang masih tergeletak di lantai menahan kaki Sasuke. Sasuke menendang kepalanya cukup keras dan melepaskan diri lalu mengandeng tangan Sakura keluar dari apartemen perempuan itu. Ia bergegas menaiki motornya hingga muncul tiga orang asing lagi.

"Sasuke..," ucap Sakura dengan suara bergetar ketika ia duduk di atas motor Sasuke sementara Sasuke membawa kedua tangan Sakura untuk memeluknya.

Ketika tiga orang asing itu mendekat Sasuke segera melajukan motornya meninggalkan apartemen Sakura dengan kecepatan penuh.

"Aku takut..," ucap Sakura ketakutan sambil mempererat pelukannya pada tubuh Sasuke. Sakura tidak pernah melihat hal semenakutkan itu apalagi bau anyir darah masih tercium di atas kepalanya. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Tak ada hal yang perlu Kau takutkan di dunia ini jika bersama ku, percayalah aku akan menjagamu," ucap Sasuke mempercepat laju motornya ke jalanan sepi dengan hutan di kiri dan kanannya. Sasuke berpikir ia harus membawa Sakura sejauh mungkin dan jelas perkotaan bukanlah tempat yang tepat meskipun saat ini ia belum tahu kemana tujuannya.

Tiba-tiba Sasuke mendengar suara 'Bip' dan itu terdengar begitu jelas membuat Sasuke memberhentikan motornya. Ketika Sakura baru saja hendak bertanya Sasuke sudah terlebih dahulu meletakan jari telunjuknya di bibir Sakura. Sasuke turun dari motor di ikuti oleh Sakura yang segera dibawa oleh Sasuke untuk bersembunyi di balik semak-semak belukar di pinggir jalan.

"Mereka memasang pelacak di motorku," ucap Sasuke pelan membuat Sakura hendak menjerit kaget namun Sasuke segera menutup mulut Sakura dengan telapak tangannya.

"Diam, percaya padaku," ucap Sasuke membuat Sakura mengangguk meskipun ia sangat ketakutan.

Suara mesin mobil besar pun terdengar membuat Sasuke memeluk tubuh Sakura dari belakang dan membawanya bersembunyi sedikit lebih kebelakang. Sasuke mengintip orang-orang asing yang menghampiri motornya.

"Kemana mereka pergi?" ucap salah seorang dari mereka sambil melihat ke sekeliling membuat Sasuke menawan nafasnya, ia merasa cukup tegang apalagi ketika center yang dibawah oleh orang tersebut sempat mengenai ujung rambutnya sejenak.

"Jalanan ini biasanya ada banyak bus ke kota sebelah, mungkin mereka menaikinya," asumsi salah seorang dari mereka.

"Aku akan menghubungi pusat untuk melihat semua CCTV di kota ini dan kota sebelah," ucap yang lainnya lagi.

"Ayo pergi," lanjut orang tersebut memasuki mobil besar mereka kembali lalu pergi.

Tiba-tiba motor milik Sasuke meledak dan salah satu bagian motor Sasuke itu melanting ke arah mereka hingga Sasuke menjadikan punggungnya sebagai pelindung Sakura. Tubuh keduanya pun terdorong namun sebelum tubuh Sakura membentur tanah Sasuke merubah posisi, memutar tubuh Sakura ke depan membuat punggungnya pada akhirnya membentur tanah dan tergeser lumayan jauh. Sasuke merasakan punggungnya terasa sakit dan panas namun untungnya tidak terbakar sementara Sakura baik-baik saja karena Sasuke menjaganya dengan sedemikian rupa.

"Sasuke, punggungmu!" ucap Sakura yang mulai mengeluarkan air mata sambil buru-buru melihat ke bagian belakang tubuh Sasuke.

Jaket tebal yang Sasuke kenakan kini nampak tak jelas lagi bentuknya, sobekan abstrak itu benar-benar memperlihatkan sedikit demi sedikit punggung laki-laki itu yang memerah dan tergores bahkan luka meskipun Sakura samar-samar melihatnya karena gelap namun setidaknya bulan bersinar terang malam ini.

"Aku baik-baik, jangan pikirkan aku. Bagaimana dirimu?" ucap Sasuke menyentuh kedua tangan Sakura khawatir.

Sakura menatap wajah Sasuke dan mulai menangis, di saat pria itu berkelahi untuk melindunginya, membiarkan tubuhnya terkena lantingan bagian motor bahkan membiarkan punggung tegapnya terseret di tanah ia tetap mengkhawatirkan orang lain.

"Jangan menangis, aku bersamamu," ucap Sasuke mengusap lembut wajah Sakura dengan senyum lembutnya.

"Sasukeee.... hiks.... hikss..," ucap Sakura yang tak bisa lagi berkata-kata sambil memeluk tubuh Sasuke yang sedikit meringis.

"Semua akan baik-baik saja percayalah," ucap Sasuke berusaha membuat Sakura tidak merasa takut.

Sakura melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Sasuke dengan wajah kacaunya yang dipenuhi air mata.

"Punggungmu..," ucap Sakura pelan sementara Sasuke tersenyum lembut kearahnya.

"Aku baik-baik saja tapi aku tidak akan baik-baik saja jika Kau terluka. Katakan padaku apakah Kau merasa sakit?" tanya Sasuke hingga Sakura menggeleng pelan.

"Syukurlah," ucap Sasuke memeluk Sakura lalu mengecup pucuk kepala perempuan itu beberapa kali.

Secret FileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang