Sasuke keluar dari sebuah kamar, menghampiri Kakashi yang duduk di sofa dengan lembaran kertas, segelas kopi dan pulpen di atasnya. Sasuke mendudukkan dirinya di samping Kakashi.
"Bagaimana?" tanya Kakashi sambil melirik ke arah pintu kamar yang tadi Sasuke masuki. Laki-laki yang merupakan anak tersayang bosnya itu setengah jam yang lalu menidurkan kekasihnya.
"Sudah tidur, semoga ia bisa tidur dengan nyenyak kali ini," ucap Sasuke yang merasa kasihan pada Sakura, kekasihnya itu lumayan tegang sampai tidak tidur dengan benar.
"Sebenarnya ada apa? Masalah apa yang Kau buat kali ini? Sebaiknya beri tahu ayahmu maka masalahnya akan selesai dalam sekejap. Jika Kau takut akan dipukuli dan dihajar habis-habisan oleh ayahmu seperti yang terakhir kali, aku akan membantumu," jelas Kakashi berusaha menghilangkan kerisauan di hati Sasuke.
"Bukan itu masalahnya," ucap Sasuke membuat Kakashi mengerutkan keningnya.
"Lalu apa masalahnya sampai Kau seperti ini?" tanya bingung Kakashi.
"Ini masalah Sakura bukan masalahku," jelas Sasuke membuat Kakashi terdiam sejenak. Masalah berbahaya apa yang Sakura miliki hingga Sasuke tak mau ayahnya tahu?
"Ayah memang sedikit keras. Sulit membuatnya menyukai Sakura, sekarang ia tak mempermasalahkan hubungan kami lagi tapi jika ia tahu Sakura punya masalah seperti ini mungkin ia akan memisahkan kami," jelas Sasuke membuat Kakashi mengangguk. Ia paham sekarang dan ia tahu betapa Sasuke mencintai Sakura.
Awalnya Kakashi juga tidak mengerti mengapa Sasuke bisa begitu mencintai Sakura, ada banyak perempuan yang lebih segalanya dibandingkan Sakura tapi Sasuke terus menyatakan bahwa ia mencintai Sakura, disaat ayahnya tidak menyukai Sakura, Sasuke tetap bersama Sakura. Perasaan cinta itu memang rumit dan aneh, tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan rasanya karena cinta adalah cinta, hanya itu rumusnya.
"Masalah apa yang dimiliki oleh Sakura? Dia itu perempuan baik-baik," ucap Kakashi yang kurang yakin dengan perkataan Sasuke. Ia tahu betul jika Sakura itu perempuan baik-baik jadi mungkin mempunyai masalah yang begitu serius.
"Dari awal aku memang merasa aneh, Sakura hidup berkecukupan dengan uang tabungan ayahnya yang hanya seorang jurnalis," ucap Sasuke membuat Kakashi mengangguk setuju.
"Cukup sulit mempercayainya tapi itulah kenyataannya," ucap Kakashi membuat Sasuke menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya tidak sesederhana itu, hari itu aku dan Sakura berada di kamar Sakura, kami me-" "Melakukan hubungan badan hingga kejantananku begitu puas?" ucap Kakashi memotong ucapan Sasuke dengan nada malasnya.
Sasuke terdiam menatap wajah Kakashi yang kini terasa menyebalkan baginya, bisa-bisanya laki-laki itu memotong ucapannya dengan kalimat tidak bermoral seperti itu. Apakah dirinya terlihat seperti seorang laki-laki mesum yang selalu melakukan making love setiap kali berada di kamar dengan perempuan? Itu hanya berita hoax.
"Jangan memotong," ucap tajam Sasuke membuat Kakashi menutup bibir sexynya yang tertutup sebuah masker rapat-rapat.
Sasuke pun mulai menceritakan kisahnya dari awal, ketika ia pertama kali membongkar kotak kerja ayah Sakura hingga ia dikejar oleh orang-orang sekelas mafia dan FBI yang begitu 'terobsesi' dengan sebuah file, file yang bahkan Sasuke saja tidak tahu seperti apa bentuknya.
"Kau sungguh tidak tahu file itu?" tanya Kakashi memastikan. Sasuke mengangguk mendengarnya, tentu saja ia tidak tahu karena jika tahu ia pasti segera menyerahkannya dibanding membuat dirinya dan sang kekasih dalam bahaya seperti saat ini.
"Ada kemungkinan file itu berada di apartemen Sakura," jelas Sasuke menatap Kakashi dengan tatapan seriusnya.
"Aku akan ke sana bersama Sakura besok," lanjutnya membuat Kakashi terdiam beberapa saat.
"Bisakah Kau pulang terlebih dahulu? Ayahmu cukup mengkhawatirkanmu, jika ibumu tidak perlu dijelaskan lagi," ucap Kakashi membuat Sasuke bungkam. Dalam hati ia berpikir, bagaimana bisa ia pulang ke rumah di saat seperti ini?
"Aku benar-benar akan dipecat jika Kau tidak pulang besok," tambah Kakashi berusaha membujuk Sasuke.
"Tapi file itu harus segera ditemukan, dalam hitungan detik masalahnya semakin rumit, tidak mungkin menunda," ucap Sasuke sedikit frustasi.
"Naruto bisa menemani Sakura, aku sudah menghubunginya mungkin sebentar lagi sampai," ucap Kakashi dan benar saja setelah ia berucap Naruto muncul bersama bantal Mia Khalifanya.
"Tidakkkkkk.....!!!" Suara teriakan Sakura membuat Sasuke berlari kembali ke kamar yang di tempat kekasihnya itu.
Sasuke melihat Sakura nampak meracau dalam tidurnya lalu buru-buru duduk di tepi ranjang, memeluk tubuh Sakura hingga perempuan itu sadar.
"Sasuke..." panggil Sakura dengan bibir bergetar ketakutan, ia memeluk Sasuke terburu-buru dengan deru nafas yang begitu cepat.
"Aku takut...." ucapnya pelan.
Sasuke terdiam, mengusap punggung kekasihnya itu perlahan. Dikecupnya beberapa kali pucuk kepala perempuan musim semi itu.
"Aku bermimpi buruk," ucap Sakura menatap onyx hitam kelam Sasuke yang menatapnya dengan tatapan lembut. Sasuke mengusap pipinya dengan senyuman tipis.
"Mimpi yang jahat, bagaimana bisa ia mampir ke dalam damainya tidur kekasihku?" ucap lembut Sasuke.
"Aku takut, aku berubah menjadi monster yang sangat menakutkan," ucap Sakura hingga Sasuke memeluknya erat.
"Kau perempuanku, perempuan paling cantik di hidup dan duniaku, bagaimana bisa menakutkan?" tanya Sasuke sambil menyentuh hidung mancung Sakura.
"Tidurlah, itu hanya mimpi," ucap Sasuke.
"Aku takut, temani aku," rengek Sakura manja membuat Sasuke tersenyum gemas. Ia menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam selimut, memeluk Sakura dan menempatkan kepala merah muda kekasihnya itu di atas lengannya.
"Ceritakan aku sebuah kisah," pinta Sakura membuat Sasuke mengangguk.
"Ada sepasang kekasih bernama Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura, mereka saling mencintai dan hidup bahagia selamanya, tamat," ucap Sasuke membuat Sakura tertawa pelan mendengarnya.
"Kisah yang begitu singkat," ucap Sakura sambil memainkan jari telunjuknya di atas dada Sasuke yang terbalut kaos transparan.
"Aku suka kisah yang berakhir bahagia jadi semua kisah harus berakhir bahagia," jelas Sasuke membuat Sakura mendongakkan kepalanya, ia menatap wajah Sasuke.
"Menurutmu apakah semua ini akan berakhir bahagia?" tanya Sakura ragu-ragu, entah kenapa rasanya ia begitu takut.
"Tentu saja, Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura harus berakhir bahagia seperti kisah tadi," ucap Sasuke dengan senyum tipisnya.
"Mereka menikah setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan, memiliki banyak anak laki-laki dan perempuan yang lucu-lucu, di masa tua nanti di habiskan bersama cucu-cucu mereka, hidup bahagia bersama bahkan menghembuskan nafas bersama. Kisah yang sangat indah bukan?" tanya Sasuke menatap emerald hijau teduh Sakura, mereka saling menatap dan tersenyum.
"Kau yakin dengan akhir kisahnya? Bagaimana jika tidak terwujud?" tanya Sakura hingga Sasuke mengusap wajahnya pelan.
"Aku sebagai pemeran utama, Uchiha Sasuke akan memastikan akhir bahagia dalam kisahnya," jelas Sasuke membuat Sakura tersenyum lebar.
"Terimakasih karena selalu memberi rasa aman dan nyaman sayang," ucap Sakura memejamkan matanya sementara Sasuke mengecup keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret File
FanfictionHarusnya hari itu Sakura tak mengajak Sasuke ke kamarnya dan membongkar barang peninggalan ayahnya karena setelah itu semua berubah, hidup mereka dalam bahaya hanya karena sebuah file rahasia milik ayah Sakura yang mereka temukan. Mereka hidup dalam...