"pergi dan menjauh, anggap semua hanyalah mimpi. Apakah aku tidak bisa untuk menghindarinya?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
vote dulu ya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading~
Author pov
Sebuah dimensi yang sangat hitam dan pekat akan kegelapan, cahaya apapun tidak akan bisa menembus ke dalamnya. Ilusi yang mengelilinginya membuat dimensi tersebut seperti memiliki dunia yang ia ciptakan sendiri. Begitu menantang dan menyeramkan, membuat orang yang ingin memasukinya akan berpikir ulang.
Dimensi yang menciptakan dunianya di dalam carmia, yang eunha sebut sebagai dunia parallel. Sebuah dunia yang menyerupai dunia realita, dalam carmia apapun bisa terjadi bahkan eunha tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Sebuah ilusi, dunia parallel, bahkan portal yang ia lihat secara langsung. Eunha menganggap semua ini adalah sebuah mimpi buruk yang tidak akan pernah terjadi tetapi ia merasakan kembali sakitnya tertampar oleh realita.
Kini eunha sudah merasakannya, memiliki sosok teman yang menyerupai dirinya bahkan hanya dia yang dapat mendengar suara sosok itu. Sebuah jiwa yang menyerupai kupu-kupu untuk mencari tuannya dan eunha semakin tidak mempercayai bahwa dia adalah salah satu tuan yang jiwa itu cari. Tetapi dunia parallel, ilusi, kegelapan kini sedang berusaha untuk mengelilinginya dan mengelabuinya.
Sosok teman yang ia percayai kini sedang berdiri di sisi kirinya sembari menentang jiwa yang sudah menganggap eunha sebagai tuannya. Matanya menampakkan pancaran amarah yang meluap-luap, tatapan mata yang ditunjukkan menjadi lebih tajam dari yang pernah eunha lihat. Giginya bergemeretak menahan amarah yang berusaha ia tahan dengan tangan yang mengepal kuat.
Tatapan yang ditunjukkan falisa sangatlah berbeda dari yang biasa eunha lihat. Jiwa yang berwujud kupu-kupu itu hanya mampu mengepakkan sayapnya untuk terus terbang. Kini eunha menyesal memilihkan wujud kupu-kupu pada jiwa itu karna eunha tidak bisa melihat reaksi ataupun emosi yang ditunjukkannya. Eunha merasa ruangan itu semakin menggelap saat melihat tatapan falisa yang bertambah tajam menatap sang kupu-kupu.
"baiklah, bisakah kalian memperlihatkan bukti itu padaku?" tanya eunha dengan wajah seriusnya menatap ke arah psyche sesaat lalu menatap falisa dengan pandangan bingung dan juga mengamati.
KAMU SEDANG MEMBACA
wonderful you (eunkook)
FanfictionBagaimana jika kau masuk ke dalam sebuah novel? Dan kau harus merubahnya atau kau akan disana selamanya Terkurung dalam imajinasi penulis.. Dengan takdir yang ditulis penulis... Akankah kau menyerahkan hidupmu pada sang penulis? Atau melawan sang p...