"bolehkah aku memilih untuk tidak tau dan berdiam diri saja?"
.
.
.
.
.
.
.
vote dulu yh ^o^
.
.
.
.
.
happy reading~
Author pov
Kini satu bulan telah berlalu eunha pun menjalani aktifitas sekolahnya seperti biasa, kehidupan yang ia inginkan menjadi hal yang paling sempurna dalam hidupnya. Memiliki banyak teman dengan kehangatan keluarga yang bersamanya menjadi pelengkap hidupnya bahkan kini ia berteman dekat dengan seorang yeoja manis bernama jung yerin.
Hidup yang ia jalani terlalu sempurna bahkan hampir tidak ada kesedihan yang terpancar dimatanya. Keluarga yang lengkap dengan berbagai kebahagiaan yang terpancar membuat ia senang dan melupakan semua jati dirinya. Hingga suatu hari ia pun tersadar kehidupan yang ia jalani terlalu sempurna bagi seorang gadis sepertinya.
***
RUMAH EUNHAPagi yang begitu menyilaukan membuat seorang gadis terbangun dari tidur indahnya, ia pun dengan cepat bergegas untuk menyiapkan diri dan berangkat ke sekolah. Eunha yang melihat ke arah jarum jam pun sedikit menepuk dahinya karna melupakan janjinya dengan sang sahabat bahkan ia tidak menyempatkan diri untuk sarapan karna takut sang sahabat akan menunggu lebih lama lagi.
"eunha-ya sudah mau berangkat?" tanya sang ibu bingung saat melihat anaknya yang terburu-buru meninggalkan rumah tanpa menyentuh sarapannya.
"ne eomma...aku ada janji belajar musik bersama yerin hari ini"kata eunha dengan sedikit terburu-buru untuk memakai sepatunya.
"janji? dengan yerin? Apakah panggung sudah dibuka?" gumam sang ibu yang bingung.
"ne eomma? Apa eomma tadi mengatakan sesuatu?" tanya eunha dengan bingungnya saat mendengar beberapa gumaman dari sang ibu
"ani...eomma tidak mengatakan apapun, sudahlah cepat berangkat nanti yerin menunggu" kata sang ibu dengan senyumannya menatap anaknya yang masih sibuk memakai sepatunya.
"apa mau abeoji antar?" tanya sang ayah menawarkan diri saat keluar dari kamarnya sedangkan eunha hanya menganggukkan kepalanya dan segera berangkat ke sekolah bersama sang ayah.
BTS SCHOOL
Derap langkah kaki eunha terdengar di sunyinya lorong sekolahan itu bahkan sesekali ia melihat ke arah arloji yang ia pakai hari ini. Dengan keringat yang sedikit mengucur dipelipisnya ia pun mempercepat langkah kakinya terkadang ia sedikit berlari kecil untuk berusaha sampai ke tempat yang dijanjikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
wonderful you (eunkook)
FanfictionBagaimana jika kau masuk ke dalam sebuah novel? Dan kau harus merubahnya atau kau akan disana selamanya Terkurung dalam imajinasi penulis.. Dengan takdir yang ditulis penulis... Akankah kau menyerahkan hidupmu pada sang penulis? Atau melawan sang p...