Gatau si hyunk, mau kasi judul apa.

26 2 2
                                    


Ok hyung, pencet vote dulu ye.
Klo ga gue santet onlen bareng Ten :")

Mon maap ye gan.
Klo masi gajelas
hwhhwhwhhw

.......




Hwhhhwh hyunk!
Vote dulu gan!
Tyduck dipoengoet uang kok!

........




Saat ini Yukyu, berjalan linglung kearah ruang inap Lucas.
Pikirannya masih gundah.

Menyesal? Iya.

Hingga ia masuk kedalam, memperhatikan Hendery dan Lucas yang sedang berbincang kecil.

Yukyu aja yang nggak tau mereka berdua ngomong apa pas dia lagi sama Dokter Jung.

Mendadak hatinya terenyuh ketika melihat sohib sehidup alias Lucas saat tertawa kecil.

"Lu ngapa berdiri kek nahan berak gitu? Sini."
Hendery mengayunkan tangannya, mengajak teman perempuannya itu untuk mendekat.

Yukyu lantas berjalan.
Duduk di kursi yang dekat dengan Lucas.

"Cas."
"Hmm?"
"Lu udah makan?"
"Udah."
"Makan apa?"
"Tadi, yang dibawa sama perawat. Napa?"
"Gapapa."

Hendery memutar bola matanya jengah.
Mendadak ia seperti merasakan sesuatu yang nggak enak sama ekspresi Yukyu.

Tu anak napa ye gan?

Hanya saja kalimat itu tertahan.
Memilih diam dan membuka ponselnya.
Main game daripada menonton drama awkard didepannya.

Eneg lama-lama lihat duo yang biasanya adu bacot jadi cunggang kek gitu.

Lucas hanya diam, sampai Yukyu menenggelamkan kepalanya di lengan kurus Lucas.

Menghela napas lelah.
Pada akhirnya Lucas memilih diam.

"Ngomong ngomong, Yangyang gaada?"
"Belum, dia gaada kabar."
"Bunda? Ayah?"
"Masi di Jerman."
"Lu sendirian dong?"
"Iye juga si. Tapi gue milih nginep dirumah sakit."
"Jangan sering-sering. Nanti sore kerumah, bersih-bersih."

"Dianter sapa anjir?"

Sembari berpikir siapa yang akan menemani Yukyu dirumah nanti.

"Der, lo temenin bocah ya gan?"

"Napa gue si?!"

"Yaelah, sebagai balas budi gara-gara lo ditraktir es warna pink 4 mangkok."

Hendery membola, melirik Yukyu yang masih menutupi wajahnya dilengan Lucas.

"Yodah. Ok."

"Gitu dong, baru adem gue mikirnya."

.......

Flashback on.

"Der."
"Hmm?"
"Kalau misalnya gue gaada, lo sedih ga?"

Hendery terperanjat.

"Ya sedih lah goblok."

Lucas terlihat berpikir.

"Yang kelihatan paling sedih selain mak gue sapa ye gan?"

Hendery merotasikan matanya.
"Pake tanya lu, jelas jelas Yukyu lah."

"Kira-kira...Yukyu bakal ngapain aja ya kalo gaada gue?"
"Maksud lo apa ye gan?"

Lucas menarik napasnya pelan.
"Lo tau kan, Yukyu itu bergantung ke gue. Bisa dibilang, dia itu kalau bingung mesti ke gue. Dan lo tau sendiri gimana rasa sayang gue ke dia. Gimana kalau gue pergi tanpa pamit? Dia bakal kayak gimana? Hari harinya tanpa gue dia pasti bingung."

Hendery tercekat.

"Dia nggak punya saudara kandung, orangtuanya sering keluar kota. G-gue takut dia sendirian..."

Lucas menunduk.

"Dia juga punya sepupu, cuman sepupunya ada di Jerman. Nggak mungkin kan kalau gue minta tolong ke sepupunya buat jagain Yukyu 24/7?"

Ia mendongakkan kepalanya.

"Lo...mau jadi pengganti gue buat Yukyu?"
"H-hah?"

Hendery sedikit mengelak, tunggu? pengganti Lucas?

"Makud lo...pengganti dalam bentuk apa?"
"Tolong cintai dia kayak lo cinta sama orangtua lo. Bisa?"

Permintaan macam apa itu?

"Gue tau lo bakal ngelak, tapi demi gue Der. Gue gapunya siapa-siapa buat njagain Yukyu."

Lucas menatap Hendery dengan tatapan sayu.
Membuat Hendery bingung kudu gimana...

Disatu sisi Hendery juga sayang ke Yukyu. Disisi yang lain Hendery juga nggak yakin gimana bar barnya Yukyu kalau tau sohib sehidupnya ini sekarat.

Bunuh diri?
Mungkin itu percobaan Yukyu.

"Gue tau lo sayang Yukyu, kalau nggak bisa ngelakuin demi gue. Tolong jaga Yukyu demi kesehatannya."

Lucas menggenggam erat tangan Hendery.

"Gue udah sekarat..."

Hendery tau betul, Lucas dalam keadaan yang lewat dari kata sakit.
Tangan lelaki itu dingin.
Memucat pasi.
Bahkan rasanya ia digenggam oleh tulang.

"Dia susah makan, tidurnya ngebo, dia sering begadang buat ngerjain matematika. Dia hobi ngegas, jangan kaget nanti. Dia nggak bisa sendirian, dia juga nggak bisa angkat galon ke dispenser, nggak bisa masak telor gara-gara takut meletus. Dia juga nggak tau gimana cara makai baju renang, makanya kalau dia mau renang kasi aja kolor elu sama kaos item. Dia jarang sarapan pakai nasi, seringnya pakai roti. Dia alergi kacang, jangan kasi kacang. Dan tolong, kalau dia mencoba hal-hal diluar nalar. Cegat dia dan sadarin dia. Terakhir, dia suka hujan dimalam hari. Tapi dia juga takut kalau nggak ada yang nemenin."

Lucas menghela napas pasrah.
"Demi Yukyu..."

**********












Disini kita bisa tau, bimbangnya Hendery dan permintaan Lucas yang sebenarnya mudah aja.
Tapi kalian tau?
Mengembalikan jiwa ceria dari jiwa terpuruk begitu sulit.

Hendery hanya takut,
Kalau dia nggak bisa mengembalikan jiwa Yukyu ketika bareng Lucas.







..........


End.








































Kagak gan, tipu doang elah


Vote plis

[✔] Among The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang