Yukyu bangun dari tidurnya, membalikkan tubuh kearah kanan berniat mendekap guling nya. Ia memeluk guling nya erat, gulingnya hangat, empuk, wangi, nyaman, dan bernafas.
Nyamannya----Eh? BERNAPAS!?
Yukyu membelalakkan matanya secara paksa, dan menendang cepat guling hangatnya.
"Anjing."
Umpat guling itu sambil menepuk punggungnya yang mencium lantai.
Guling bisa ngumpat ya?Yukyu mengumpulkan nyawanya yang masih berkeliaran dan membuka mata selebarnya.
"lo!??!?!"
"Hm??? gue ngantuk nyet, main lo tendang bae."
Yukyu dengan cepat menerjang gulingnya dan memeluknya seerat-eratnya. Sambil mencium guling nya rindu."Kambing, main peluk lo."
Yukyu mengecup salah satu pipi gulingnya. "Bacot kamu!"
Guling itu dengan cepat memeluk Yukyu dan mengangkat badan kecil itu keatas kasur, menindih (?) Yukyu dan mengecup seluruh wajah Yukyu. Dan ciuman lama di kening gadis itu."Lo siapa sih?!?!? Kok gemes gue!!"
"YANGYANG!!!"
Yukyu menendang Yangyang---gulingnya agar menjauh dan mulai berbaring di sampingnya.
"Bau jigong bangsat."
Yangyang mengumpat disertai kekehan menyebalkan yang membuat Yukyu semakin gemas dan menguyel pipi Yangyang kesal bercampur rindu.Keduanya saling menguyel wajah satu sama lain, dan berakhir mereka berpelukan.
"Kangen banget anjing! Mau mati aja gue!"
Yangyang menggeplak kepala Yukyu gemas.
"LO KIRA LO DOANG!?"
"LO RINDU GUE YANG!?"
"KAGAK NJING! Yaiyalah bego, orang lu paling ngangenin kok jadi sepupu gue." Teriak Yangyang berakhir lirihan lembut di telinga Yukyu.Sedikit bocoran, Yangyang dan Yukyu itu sepupu semarga. Yukyu ini keturunan korea china, jadi punya 2 nama. Nama koreanya 'Ryu Yukyu' dan nama China 'Liu Yukyu'.
Yangyang juga! Nama Koreanya Ryu Yangyang dan Cina nya Liu Yangyang.Selama bertahun-tahun mereka gak ketemuan, dan mendadak Yangyang ada di kamar Yukyu pagi2 kan lucu :")
"YUKYU!!! YANGYANG!!! BANGUN NAK!!!"
Mampus, Yangyang sama Yukyu kena omelan ayahanda................
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Among The Stars
Fanfiction[SELESAI] "Disini, ketika Pluviophile dan Astrophile bertemu. Pecinta martabak dan kuaci saling merindu." ----Wong Lucas