Hujan-hujan bareng, kan?

43 2 1
                                    


"Bahagia tidak perlu sempurna, melihatnya tersenyum kepadaku saja aku lega."

.......

Pulang sekolah...

Keduanya sedang berjalan pulang sekolah. Setelah insiden gebrak meja di kantin.

Rumah Lucas dan Yukyu tidak terlalu jauh dari sekolah.

500 m (mungkin?)

Jalan kaki aja. Pas berangkat sekolah pagi tadi, jam 6 udah berangkat.

"Mendung anjay."

"Ya bagus dong."

"T-tapi kan..."

Yukyu mendecih, mengambil botol minum di tasnya.

Meneguk air putih.

"Haus lu? Minum."

Yukyu melempar botolnya kearah Lucas.

Syukurlah... tertangkap.

"Anjing ni anak, lempar-lempar mlulu."

"Ehe'."

Keduanya masih jalan kaki, udah 200 m mereka lewati.

Kenapa bukan jalan kenangan aja?

Gg.

"Cas, capek?"

Sepertinya Yukyu menyadari sesuatu, Lucas terlihat sedang menormalkan pernapasan.

Menoleh kearah Yukyu dan menggeleng singkat.

"Klo capek, sini gue gendong."

Yukyu menunduk memunggungi Lucas.

"Jangan gila, gue berat."

Bohong. Padahal Lucas yakin, berat badannya menurun.

"Tinggal naik susahnya apa si?!"

Yukyu ngegas, Lucas kicep.

/malu anjay sama badan/

Mungkin batin author dan Lucas berucap sama kali ini.

"Y-yaudah, g-gue naik? Nih?"

"Iye! Sini!!"

hap

Jangan mengira Lucas yang akan naik ke punggung Yukyu.

Nyatanya sebaliknya.

Lucas angkat badan kerempeng Yukyu di bahu, diangkat ala karung beras.

"Kaget asw."

Tak hanya itu, Yukyu sekarang diputar dan langsung dapat posisi nyaman di punggung sahabatnya.

Pengen jadi Yukyu...

"Pegangan, nanti jatuh. Gue yang salah."

Yukyu menurut, tidak mau membantah. Memeluk leher Lucas dari belakang, dan menelungkupkan kepalanya di bahu Lucas.

Keduanya hanya diam.

"Cas, grimis."

Lucas mendongak, menatap bulir demi bulir air hujan yang membasahi sebagian wajahnya.

Menoleh kearah belakang, bertatapan langsung dengan Yukyu.

"Luke, turunin!!!"

Lucas mengangguk, memutar sahabatnya ala karung beras dan diturunkan.

Ini bukan pertama kalinya mereka beraktrasi seperti ini.

Yukyu dalam gandengan Lucas, berjalan di pinggir jalan.

Sepi...

"Baunya enak."

"Iya, Petrichornya pas enak anjay."

(Petrichor: aroma hujan ketika membasahi tanaman, bebatuan, dan tanah. Beraroma menenangkan dan mengorek kenangan bersama mantan.)

Nggak lama, Hujan deras.
Membasahi tas, sepatu, seragam, dan semuanya lah pokoknya.

"Cas!!! Lu gak kuat dingin kan!?!??! Ayo nepi!!!"

"GAUSAHHH!!!! GUE MASIH MAU HUJAN-HUJAN AN!!!"

"KLO ELU SAKIT GUE YANG REPOT ANJU!!!"

"DAHLAH SERAH! GUE MAU HUJAN-HUJAN AN!!!"

"YODAH GUE IKUT!!!"

"YEUU!!!"

Yukyu tersenyum bahagia, ketika mendongak dan merentangkan tangan. Memejamkan mata.

Menikmati suara gemercik hujan.

Tanpa sadar, membuat Lucas bahagia.

Tanpa perlu kata-kata.

.......


Dahlah, ini sangat gaje :(

[✔] Among The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang