Tentang dia...

40 2 1
                                    


Yukyu terdiam, membaca berulang kali puisi yang tadi.

"Kayaknya ini bukan puisi biasa..."

Yukyu membaca bagian 'Gadisku'

"Lucas!? Oh Gosh!!! Dia lagi suka!??!?!"

Ekspresinya seperti menahan tawa, setelah itu. Ia mendelik.

Menyadari ada kalimat
'Annoying neighbor who like a rain'

"Siapa....?"

"Ga mungkin anjay dia suka sama gue."

.........

"CAS!!!"

Lucas menoleh kearah balkon.
Kebetulan dia lagi duduk santai malam-malam.

Biasa, dia 'kan Astrophile.

Lucas terlihat biasa saja, lalu menyadari.
Bahwa,

Tunggu, ohh buku puisi----- EH!?

"Bazengan! Lu bawa buku gue!?!?"
Lucas tanpa aba-aba melompat ke balkon tetangganya.

Merebut buku dengan coretan spidol warna-warni itu malu.

"Ululu.... Puisi lu bagus! Pan kapan ajarin dong!!!"

"GAMAUUU!!!!"

Yukyu mendecih, "Anjay, pelit nanti kuburannya sempit loh!!!."

"Bodoamat wleeee!!! E-eh, btw? Lu baca buku ini!?"

Yukyu mengangguk tanpa rasa bersalah.

Lucas ingin menangis, marah, kesal, malu dan ingin memukul Yukyu menggunakan sandal yang kini ia pakai.

Apa daya? Dia tidak mau menyakiti wanita.

Tiga detik kemudian, Lucas menghela.

Menampakan seulas senyuman.

"Ayo ayo! Ceritain makna puisi lu!"
Yukyu menggeret Lucas duduk dibawah.

Duduk di karpet berbulu yang biasa mereka gunakan untuk mengerjakan PR bersama.

"Pertama-tama... Gue mau nanya."

Yukyu menarik napas.

"Maksud dari 'Seonggok Rasa' itu apa?"

Lucas menampakkan ekspresi terkejutnya, sedetik kemudian menampakkan ekspresi antusias.

"Jadi, bagian puisi 'Seonggok Rasa'. Itu menceritakan seorang lelaki."

Yukyu terlihat antusias, menepuk pipinya mengurangi rasa tegang ketika ia mendengarkan makna dari sahabatnya.

"Dia sering menghubungi. Dia----"

"Menghubungi siapa?!"

Yukyu ngegas.

Lucas kaget.

Memukul sebal lutut Yukyu disampingnya. "Jangan nyela."

Yukyu mengerucutkan bibirnya, membiarkan seorang Lucas berceloteh lebih panjang lagi.

"Menghubungi dia. Yang tidak kunjung peka."

/avv.../

"Ceweknya gapeka anjay."

Lucas menahan napas, mengeluarkannya perlahan.

"Iya, bahkan si lakik udah ngode berulang kali. Tapi si doi gapeka. Kebegoan kali ya?"

Yukyu memperhatikan.

"Dah si, gitu aja. Mau tanya apa lagi?"

Jika saja digambarkan dalam komik, sekarang ekspresi Yukyu terlihat seperti anak ayam yang senang ketika mendapat cacing.

"NAH TU! Anu, Bagian 'Gadisku' annoying neighbor who like a rain? Maksudnya apa?"

Lucas terperanjat kaget.

Menggoda sahabat perempuannya dengan alis terangkat.

Dih, kayak pedo.

Mungkin itu yang akan diutarakan Yukyu kepada Lucas.

"Kapan kapan aja ya!! Bye!!! Gua ngantuk!"

Lucas mengusak gemas rambut Yukyu, dan melompat dari pagar balkon gadis itu.

"Mimpi indah Cas!!"

"Lu Juga!!!"

........

[✔] Among The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang